|

PT Polowijo Gosari Fokus Perbaiki Lahan Pertanian

Kepala Dinas TPH Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA (kedua dari kiri) saat menerima kunjungan pihak PT Polowijo Gosari di ruang kerjanya, kawasan Jalan AH Nasution Medan, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Medan- Lahan pertanian rusak akibat pemanfaatan pupuk kimia? Jangan gusar, pupuk dolomit  produksi PT Polowijo Gosari, mampu mengembalikan kesuburan tanah para petani.

"Mayoritas lahan pertanian di Indonesia membutuhkan pupuk dolomit untuk mengembalikan kesuburan tanahnya," ungkap Adhie Widihartho yang menjabat sebagai Chief Marketing Officer PT Polowijo Gosari, perusahaan yang bergerak di bidang Fertilizers & Mineral Industries, saat berkunjung ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) di kawasan Jalan AH Nasution Medan, beberapa waktu lalu.

Dikemukakannya, pupuk dolomit dengan merek dagang Magfertil20+, Premium 100, BioMagfertil, Nitromag, Magplus dan lainnya yang dimiliki PT Polowijo sangat cukup untuk mendukung program pertanian Indonesia. Pasalnya, perusahaan yang bermarkas di Jalan Sekapuk Sidayu Km 32 Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, memiliki cadangan dolomit sebanyak 500 juta ton, dalam bentuk gunung di areal seluas 700 hektar (ha).

"Bila dalam setahun, produksi pupuk dolomit PT Polowijo Gosari sebanyak 2 juta ton, cadangan itu bisa memenuhi kebutuhan selama 250 tahun," paparnya dihadapan Kepala Dinas TPH Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA yang saat itu didampingi Kepala Bidang Penyuluhan, Ir Bahruddin Siregar MM.

Adhie menyatakan, upaya mempertahankan sekaligus meningkatkan produksi pangan harus didahului dengan perbaikan kondisi lahan pertanian yang cenderung menurun tingkat kesuburannya akibat penggunaan pupuk kimia. Salah satu cara mengembalikan kesuburan lahan pertanian itu, dengan memanfaatkan pupuk Magfertil20+. 

Perwakilan PT Polowijo Gosari di Sumut, Swandi Purba didampingi Chief Marketing Officer, Ir Adhie Widihartho, memperlihatkan dolomit sebagai bahan baku pupuk dolomit, beberapa waktu lalu. Foto Fey 
"Kelebihan pupuk Magfertil20+ dengan pupuk lainnya, karena mengandung Kalsium (Ca) yang mampu mengontrol kadar keasaman tanah dan Magnesium (Mg) untuk meningkatkan kualitas klorofil pada daun," tuturnya.

Selama ini, kata Adhie, pupuk Magfertil20+ telah dimanfaatkan pada perkebunan kelapa sawit dan tanaman hortikultura. Khusus di tanaman kelapa sawit, perusahaan perkebunan kerap menggunakan pupuk NPK plus dolomit.

Ia mengklaim, PT Polowijo Gosari juga turut mendukung program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) dengan target seluas 500 ribu ha pada tahun 2019. Melalui pemanfaatan pupuk Premium 100, produktivitas pangan di lahan rawa bisa meningkat dari sebelumnya yang berkisar 3 ton per ha menjadi 5-6 ton per ha.

"Tujuan program Serasi ini untuk mengembangkan lahan rawa menjadi pertanian produktif. Pemanfaatan pupuk Premium 100 di lahan rawa bisa menjadikan petani menanam dua kali dalam setahun karena tanah rawa yang masam bisa dinetralisir," sebut Adhie. 

Khusus lahan rawa yang belum pernah ditanami, pihaknya menganjurkan dosis pemakaian minimal 1-2 ton per ha sesuai rekomendasi Badan Litbang Kementan. Ditambahkannya, Magfertil20+ dan Premium 100 merupakan pupuk magnesium yang dihasilkan dari batuan dolomite berkualitas tinggi, serta diproses pada suhu konstan 600 derajat celcius untuk menghilangkan impurities dan meningkatkan ketersediaan unsur hara Magnesium bagi tanaman.

Menariknya, Adhie menegaskan, beberapa produk perusahaan, seperti pupuk dolomit Premium 100, NPK Pulet153x dan pupuk organik Fertil/O telah terdaftar pada sistem E-Catalog.

Pada kesempatan itu, Adhie juga menuturkan beragam aktivitas PT Polowijo Gosari Group. Salah satunya, membangun kawasan perkebunan hortikultura berbasis mangga di areal seluas 3.000 ha dengan program inti plasma yang melibatkan ratusan ribu petani Jawa Timur.

"Produk yang dihasilkan berbentuk buah mangga segar, mangga beku, crispy Mango, ice cream mango, bahan baku untuk sirup, dan lainnya," ujarnya.

Satu unit alat berat sedang mengeruk dolomit di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Foto Ist 
Tidak hanya itu, pihak perusahaan juga menjalin kerja sama dengan pihak kementerian dan pemerintah daerah dalam bentuk beragam program pembangunan pertanian di seluruh Indonesia, melalui pembangunan kawasan hortikultura, peningkatan produksi dan pemasaran buah tropis unggulan.

"PT Polowijo Gosari juga siap bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk membangun kawasan pertanian di daerah ini, termasuk meningkatkan produktivitas hasil perkebunan dan pertaniannya, pendampingan petani dengan produk pupuk, pestisida produk organik, benih pangan dan hortikultura serta alat mesin pertanian maupun jasa konsultasi serta aplikasi online maupun penanggulangan hama dan penyakit menggunakan drone," urainya.

Kepala Dinas TPH Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA menyambut positif kunjungan pihak PT Polowijo Gosari dan berjanji akan menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan bila sesuai syarat dan ketentuan di negara ini.

"Sejak beberapa tahun terakhir, seluruh pengadaan barang dan jasa menggunakan sistem E-Catalog. Jadi, bila produk pihak PT Polowijo Gosari telah terdaftar di E-Catalog, ini sangat membantu petani untuk mengembalikan kesuburan lahan pertaniannya," tandasnya. Fey
Komentar

Berita Terkini