|

Pantai 46, Sensasi Wisata Air di Langkat

Sejumlah pengunjung berfoto di atas perahu penyeberangan di Pantai 46 Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (20/04/2024) sore. Foto Fey

    Selesai – Namanya Pantai 46. Wisata Air di kawasan Pekan Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat ini sempat terdaftar dalam 30 tempat wajib dikunjungi saat berada ‘di bumi bertuah'. Tak hanya itu, predikat sebagai salah satu lokasi wisata Instagenik dan Ngehits, juga disandangnya.

    Berdasarkan pengamatan, beragam predikat tersebut memang layak diberikan. Betapa tidak, namanya yang unik berasal dari kebiasaan para pengunjung yang datang pada pukul 4 sore dan pulang sekira pukul 6 sore. Maklum, lokasi pemandian alam ini tergolong mudah dijangkau dan tidak jauh dari Kota Medan. Kemudian, panorama alam dan fasilitas wisata air ini juga tidak mengecewakan. Satu hal penting lainnya, masuk ke lokasi Pantai 46 tidak dipungut bayaran alias gratis. 

    Pengunjung hanya dikutip uang parkir, Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp20.000 kendaraan roda empat. Selain itu, pengunjung hanya membayar uang gubuk Rp20.000. 

    Kru www.limakoma.com yang berkesempatan bertandang ke lokasi Pantai 46 dari Kota Medan pada Sabtu (21/04/2024) siang, hanya membutuhkan waktu sekira 1,5 jam untuk ‘melahap’ jarak 60 kilometer itu. Akses tol Amplas-Binjai sejauh 16,8 km menjadi pilihan. Kendaraan yang dipacu dengan kecepatan 100 km/jam, tiba di pintu keluar tol dalam kurun waktu 45 menit, sebelum menuju Kecamatan Selesai yang searah dengan obyek wisata Bukit Lawang di Kecamatan Bahorok. 

    Setelah melintasi batas Kecamatan Kuala, di sisi kanan jalan akan ditemukan plang bertuliskan Kantor Polsek Selesai sebagai panduannya. Dari simpang tiga tempat plang tersebut berdiri, lokasi pantai dimaksud berkisar 5 km. 

    Namun, buruknya di sejumlah ruas jalan di kawasan itu membuat setiap pengendara harus lebih berhati-hati saat melintasinya. Tugu di sisi kiri jalan bertuliskan Masjid Basyariah, seakan menjadi pemandu para pengunjung untuk berbelok memasuki halaman parkir Pantai 46. 

     Kerindangan tanaman kelapa sawit yang berjajar di kiri dan kanan seakan menyambut kehadiran para wisatawan. Menariknya, saat melangkah masuk ke halaman Pantai 46, tatapan mata dimanjakan bangunan berbentuk aula tanpa dinding dengan ornamen khas melayu berkapasitas 150 orang, yang dilengkapi panggung hiburan. 

     Berjarak beberapa meter dari tempat itu, tampak bangunan berbahan kayu berlantai dua yang bisa dimanfaatkan untuk bersantai. Di lahan ini, ada juga Musholla mini berikut sejumlah kamar mandi yang bisa digunakan pengunjung. 

   

Pemandangan indah dari sudut Pantai 46 Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, Sabtu (20/04/2024) sore. Foto Fey

    “Dari atas ini, kita bisa memandang lekukan bibir pantai dan deretan gubuk yang berdekatan dengan air sungai,” ujar seorang pengunjung, UK Nababan, warga kawasan Kampung Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang, yang sedang menikmati keindahan panorama Pantai 46.

     Keberadaan perahu berkapasitas 10 penumpang bercat warna cerah yang talinya tertambat di pinggir pantai untuk sarana transportasi air bagi pengunjung yang ingin bersantai di gubuk seberang, turut menambah nilai estetis tampilan lokasi wisata air ini. 

    “Kita sengaja memanfaatkan tali kabel yang terikat di dua sisi untuk mendorong perahu agar bergerak di atas air, mirip sarana transportasi getek di zaman dulu,” sebut salah seorang pekerja Pantai 46 yang kerap disapa Pak Udet, saat ditemui di pinggir Pantai.

     Bukan berarti, pihak pengelola tidak menyediakan jembatan penghubung di antara dua tepi sungai. Justru, keberadaan jembatan berwarna dominan merah itu membuat Pantai 46 semakin menarik untuk dijadikan lokasi swafoto.

     “Itu salah satu spot foto favorit pengunjung,” tutur Pak Udet.

    Lebih lanjut dikemukakannya, pemandian alam ini merupakan aliran sungai dari hulu pegunungan Leuser. Namun, penduduk lokal kerap menyebut tempat mandi alam ini dengan istilah ‘Pantai atau Pante’.

    “Banyak juga yang memancing di Pantai 46 ini,” tukasnya.

   Salah seorang pemancing yang ditemui di bawah jembatan penyeberangan, Karyono, mengaku tertarik dengan spot yang ada.

    “Biasanya, ikan Baung dan Jurung suka berada di sungai seperti ini,” ujar warga kawasan Kecamatan Medan Johor, Kota Medan ini.

    Sementara, seorang pengunjung lainnya, Marino, bersama sejumlah rekannya terlihat memanfaatkan perahu penyeberangan untuk berpindah lokasi. 

    “Ada sensasi tersendiri tadi menyeberang dengan perahu, meski katanya tadi airnya dangkal,” sebut warga Kelurahan Gedung Johor Kota Medan ini, sesaat menginjakkan kaki ke darat lagi.

    Keindahan panorama yang disuguhkan wisata air bernama Pantai 46 ini memang tidak cukup untuk dilukiskan dengan kata-kata. Jadi, tunggu apa lagi, silakan mereguk sensasi wisata air ini bersama keluarga. Fey

Komentar

Berita Terkini