|

UPTD BIAT Gabe Hutaraja Targetkan 4,5 Ton Bibit Bawang Merah

Kepala Tata Usaha UPT BIAT Gabe Hutaraja Tapanuli Utara, Syahriman Dalimunthe, memperlihatkan hasil panen bawang merah yang ditanam di lahan milik UPTD tersebut, beberapa waktu lalu. Foto Ist

    Sipoholon - Upaya Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Provinsi Sumatera Utara untuk mewujudkan swasembada bibit bawang merah terus dilakukan. Selain berharap dari penangkar, Unit Pelaksana Teknis Daerah di bawah naungannya juga turut andil dalam menghasilkan bibit berkualitas dengan kelas Benih Sebar (Label Biru).

    "Meski luas lahannya relatif kecil, kita tetap menanam bawang merah untuk menghasilkan bibit Label Biru yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara setiap tahun," ungkap Kepala UPTD Benih Induk Aneka Tanaman (BIAT) Gabe Hutaraja Kabupaten Tapanuli Utara, Unedo Koko Nababan, saat berada di Kantor Dinas Ketapang TPH Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Selasa (23/04/2024).

    Dikemukakannya, Benih Sebar itu merupakan keturunan dari Benih Pokok yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa, sehingga indetitas dan tingkat kemurnian varietas dapat dipelihara dan memenuhi standar mutu. Sebelum dijual, bibit bawang merah yang dihasilkan UPT BIAT Gabe Hutaraja telah disertifikasi sebagai Benih Sbar oleh pihak Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih.

    "Benih atau pun bibit yang kita jual harus sudah disertifikasi, sehingga memang berkualitas," tuturnya.

     Koko Nababan mengklaim, benih atau pun bibit bersertifikat yang dihasilkan UPTD BIAT Gabe Hutaraja telah dinikmati para petani di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Humbanghasundutan, Samosir dan Toba.

     Dihubungi melalui telepon selulernya, Kepala Tata Usaha UPTD BIAT Gabe Hutaraja, Syahriman Dalimunthe, menjelaskan, pada APBD Sumut Tahun Anggaran 2023, ditargetkan sebanyak 2.250 kilogram Benih Sebar di lahan seluas 0,5 hektar (ha). Sementara di tahun 2024, pihaknya mendapatkan target menghasilkan sebanyak 4.500 kg bibit bawang merah Label Biru.

      "Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kita optimistis bisa mencapai target itu," tegasnya.

Sejumlah pekerja UPTD BIAT Gabe Hutaraja membersihkan gulma yang ada di sekitar tanaman bawang merah, beberapa waktu lalu. Foto Ist 

Keyakinan Syahriman bukan tanpa dasar. UPTD yang berdiri sejak tahun 1982 ini berada di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut. Dengan tekstur tanah podsolik merah kekuningan, bukit berkapur campur belerang plus udara sejuk, tanaman bawang dan hortikultura lainnya tumbuh subur di lahan seluas 45 ha yang dikelola UPTD ini.

"Selain bawang merah, kita juga menanam padi, kacang tanah dan kentang," tukasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketapang TPH Sumut, Lambok Turnip, menyambut positif peran-serta UPTD dalam penyediaan benih berkualitas. Apalagi, menurutnya, saat ini baru sebesar 80% kebutuhan bibit bawang merah petani Sumut yang bisa dipenuhi para penangkar lokal. Sisanya, masih berharap pasokan dari luar Sumut.

"Kita sangat mengapresiasi pihak-pihak yang berkontribusi terhadap pertanaman bawang merah, termasuk dalam hal penyediaan bibitnya," puji Lambok Turnip, di ruang kerjanya kawasan Jalan AH Nasution Medan.

Ia mengakui, saat ini kebutuhan bibit bawang merah untuk petani Sumut masih dipasok oleh sejumlah kelompok tani (poktan) penangkar yang ada, baik terdaftar maupun tidak di Bidang Hortikultura Dinas Ketapang TPH Sumut. Berdasarkan catatan pihaknya, terdapat 16 poktan penangkar bawang merah yang tersebar di 10 kabupaten menjadi binaan Dinas Ketapang TPH Sumut. Poktan penangkar bawang merah dimaksud seperti, Anggiat Maju dan Laguna (Humbahas), Bakti Tani, Mekar Jaya dan Ora Et Labora (Simalungun), Beringin Tani (Dairi), Berkah Tani (Deliserdang), Bio Apanja dan Maju Bersama (Karo), Bunga Sampang (Simalungun), Laba Olih (Pakpak Bharat), Sahata Rap Mangula (Tapanuli Utara), Siap Makmur dan Suka Bersama (Tapanuli Selatan), serta Tani Maju (Asahan).

"Secara bergantian, kita fasilitasi para penangkar binaan itu untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah," akunya.

Sementara, Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, melalui Sekretaris Dinas, Hj Lusyantini, membenarkan berbagai upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Sumut bisa swasembada benih berkualitas.  

"Ketersediaan benih unggul bermutu menjadi salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan produksi pertanian, sehingga peran UPTD benih induk menjadi sangat penting," ujarnya melalui sambungan telepon.

Ia berharap, para petani bisa memanfaatkan keberadaan UPTD jajaran lingkup Dinas Ketapang TPH Sumut yang tersebar di berbagai kabupaten untuk mendapatkan benih/bibit berkualitas, sehingga mendapatkan hasil panen melimpah. Fey

Para pekerja melakukan proses penanaman bibit bawang merah di lahan milik UPTD BIAT Gabe Hutaraja, beberapa waktu lalu Foto Ist


Komentar

Berita Terkini