|

Bawang Merah Sumut masih Merajut Asa

Kabid Hortikultura Dinas Ketapang TPH Sumut, Lambok Turnip, menyerahkan langsung bantuan bibit bawang merah berikut pupuk kepada anggota Poktan Sauduran Desa Cinta Dame Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, beberapa waktu lalu. Foto Ist  

   Medan- Hingga kini beragam upaya terus dilakukan pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH), untuk mencukupi kebutuhan bawang merah masyarakat. Begitu juga ketersediaan bibit bawang merah yang selama ini berharap dari Pulau Jawa.

    "Kita masih terus berupaya untuk tidak sepenuhnya bergantung pada pasokan dari luar," ungkap Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, melalui Kepala Bidang Hortikultura, Lambok Turnip, via telepon selulernya, Jumat (19/04/2024) sore.

    Berdasarkan realisasi tahun 2023, lanjutnya, produksi bawang merah yang dihasilkan para petani Sumut berkisar 42.683 ton umbi kering dari kebutuhan masyarakat sebanyak 62.804 ton. Satu hal yang mendorong pihaknya untuk terus merajut asa agar tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar provinsi ini. Caranya, tidak sekadar mendistribusikan bantuan bibit bawang merah berikut sarana produksi pertanian (saprodi), salah satunya pupuk, dengan luas areal semakin luas dari pemerintah, tapi juga gencar menyosialisasikan pemanfaatan hasil panen agar tidak sepenuhnya dijual, melainkan disisihkan untuk dijadikan bibit pada musim tanam berikutnya. Tujuannya agar para petani bawang, khususnya penerima bantuan itu tidak kesulitan mendapatkan bibit di musim tanam berikutnya.

    "Cara itu sudah bisa mengurangi ketergantungan petani bawang terhadap pasokan bibit dari luar karena sudah menyisihkan sebagian hasil panennya untuk dijadikan bibit," papar Lambok Turnip lantas menambahkan, bantuan untuk penangkar bibit bawang merah juga diberikan agar Sumut mampu memenuhi kebutuhan benihnya sendiri. 

     Pihaknya juga, bekerjasama dengan Bidang Penyuluhan serta kantor Dinas Pertanian di kabupaten, memberikan pendampingan terhadap para petani bawang merah seputar pertanamannya, baik sebelum tanam hingga paska-panen. Diharapkan, produktivitas bawang merah bisa meningkat dengan perlakuan tersebut. 

   Lambok Turnip mengklaim, para petani di sejumlah kabupaten yang berpotensi dalam pengembangan pertanaman bawang merah diberikan bantuan sebagai upaya menarik minat agar melakukan usahatani komoditas ini. Pasalnya, selama ini sentra pertanaman bawang merah di Sumut hanya berada di lima kabupaten, masing-masing, Karo, Simalungun, Dairi, Humbaghasundutan dan Samosir. Begitu juga pemberian bantuan bangsal penyimpanan bawang merah paska-panen dari pemerintah pusat, agar produk yang dihasilkan tetap terjaga.   

    "Dari berbagai upaya itu, sisi positifnya, kita sudah bisa memenuhi kebutuhan bibit bawang merah petani Sumatera Utara sebesar 80 persen, dan sisanya masih berharap pasokan dari luar," tutur Lambok Turnip, seraya menyatakan, selama kurun waktu Januari-Maret 2024, petani Sumut memproduksi 11.084 ton bawang merah dari kebutuhan sebanyak 15.543 ton.

Sub-Koordinator Sayuran dan Tanaman Obat Bidang Hortikultura Dinas Ketapang TPH Sumut, Adri Airil Nasution (topi hitam) menyerahkan bantuan bibit bawang merah dan pupuk kepada anggota Poktan Mandiri Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo, beberapa waktu lalu. Foto Ist

    Sementara, Sub-Koordinator Sayuran dan Tanaman Obat, Bidang Hortikultura Dinas Ketapang TPH Sumut, Adri Airil Nasution, mengemukakan, bantuan bibit bawang berikut pupuk sebanyak 4 ton per ha, pada tahun ini untuk areal seluas 152 hektar (ha) di 19 kabupaten/kota. Sebanyak 19 kabupaten/kota dimaksud, yakni Kota Medan (2 ha), Binjai (3 ha), Tebingtinggi (4 ha), Padangsidimpuan (12 ha), Kabupaten Langkat (3 ha), Karo (5 ha), Dairi (10 ha), Pakpak Bharat (5 ha), Deliserdang (10 ha), Serdangbedagai (10 ha), Simalungun (15 ha), Batubara (3 ha), Toba (5 ha), Samosir (15 ha), Tapanuli Utara (10 ha), Humbanghasundutan (10 ha), Tapanuli selatan (15 ha), Mandailing Natal (10 ha) dan Padang lawas Utara (5 ha). 

    "Dana bantuan bibit bawang merah ini bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2024," ujar Adri saat ditemui di ruang kerjanya, kawasan Jalan AH Nasution Medan.

    Secara terpisah, rekan sejawatnya, Sub-Koordinator Perbenihan dan Penanganan Mutu Bidang Hortikultura, Mohd Adli Putra, juga menyalurkan bantuan yang bersumber dari APBD Sumut Tahun Anggaran 2024, sebanyak 18 ton bibit bawang merah, 54 ton pupuk dan 900 kilogram trichoderma kepada sembilan Kelompok tani (Poktan) penangkar bibit bawang merah di sembilan kabupaten, yakni Deliserdang, Batubara, Karo, Simalungun, Asahan, Tapanuli Utara, Samosir, Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan.

    "Setiap penerima mendapatkan volume bantuan sesuai hasil pengamatan kita ke lokasi sebelumnya," urainya.

    Pada kesempatan itu, Adli mengaku, saat ini memiliki 16 Poktan penangkar bibit bawang merah binaan yang tersebar di 10 kabupaten yang menjadi pemasok kebutuhan benih berkualitas para petani di Sumut. Sebanyak 16 poktan penangkar bawang merah dimaksud seperti, Anggiat Maju dan Laguna (Humbahas), Bakti Tani, Mekar Jaya dan Ora Et Labora (Simalungun), Beringin Tani (Dairi), Berkah Tani (Deliserdang), Bio Apanja dan Maju Bersama (Karo), Bunga Sampang (Simalungun), Laba Olih (Pakpak Bharat), Sahata Rap Mangula (Tapanuli Utara), Siap Makmur dan Suka Bersama (Tapanuli Selatan), serta Tani Maju (Asahan). 

    "Belum semua bibit penangkar bawang merah di Sumatera Utara yang terdata," sebut Adli.

    Mengenai bantuan bangsal penyimpanan bawang merah paska-panen yang bersumber dari APBD Sumut 2024, pihaknya mendapatkan empat unit dan dialokasikan ke Poktan Perjuma Tuhur Desa Selandi Kecamatan Payung Kabupaten Karo, Poktan Mekar Jaya Desa Nagori Tongah Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun, Poktan Cahaya Tani Desa Sitolu Huta Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir dan Poktan Simangornop Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan.    

    Secara terpisah, Fungsional Penyuluh Dinas Ketapang TPH Sumut, H Iman Catur, menegaskan, benih atau pun bibit berkualitas merupakan sumber keberhasilan budidaya bawang merah. Namun, tidak kalah pentingnya, perlakuan bibit sebelum ditanam, perawatan tanaman hingga paska-panen, agar kualitasnya tetap terjaga.

    "Itu yang sering dilupakan para petani saat melakukan pertanaman, termasuk cuaca yang kerap memicu kegagalan pertanaman bawang bila tidak segera diantisipasi," tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini