|

PPL Sumut Siap Sukseskan Program Opla Padi Rawa

Sebagian kecil PPL Sumut yang mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluh, beberaapa waktu lalu. Foto Ist

    Medan - Para Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) di Provinsi Sumatera Utara menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan program Optimalisasi lahan (Opla) padi rawa yang digagas pihak Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya mengawal ketahanan pangan nasional. 

    "Sebagai ujung tombak yang berhadapan langsung dengan para petani, PPL siap menyukseskan program nasional itu," tegas Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumut, H Sutarman, usai mengikuti Rapat Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangandan Pengawalan Kegiatan Percepatan Peningkatan Produksi Padi melalui Opla dan Pompanisasi Tahun 2024 yang dipimpin Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi, di Aula lantai 2 Kantor Dinas Ketapang TPH Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Selasa (23/04/2024).

      Hal ini, lanjutnya, sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi setiap PPL, yakni membina kelompok tani di wilayah tugasnya masing-masing. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, dalam hal ini Kementan, setiap PPL harus menjelaskan kebijakan di sektor pertanian, utamanya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kesejahteraan para petani binaannya bisa lebih baik lagi di masa mendatang.

   "PPL melakukan pendampingan kepada para petani dalam penerapan teknologi perbenihan, budidaya, perlindungan hama dan penyakit, paska-panen hingga akses pemasaran," urainya, lantas menambahkan, upaya interaksi yang dilakukan itu dalam upaya meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan pertanian. 

    

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketapang TPH Sumut, H Sutarman, menjadi nara sumber pelatihan pembuatan pupuk kompos, di salah satu kabupaten, beberapa waktu lalu. Foto Fey

    Kendati demikian, kata Sutarman, keterbatasan jumlah personil, menjadikan kinerja setiap PPL selama ini belum maksimal dalam menyukseskan pembangunan pertanian. Sesuai Pasal 46 ayat 4 UU No 19 tahun 2013, seorang PPL membina satu WKPP (Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian, red), alias desa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut tahun 2020, provinsi ini memiliki 6.125 desa/kelurahan. Sementara, Sumut hanya memiliki 4.327 orang PPL, terdiri atas 1.306 orang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), 888 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) Penyuluh Pertanian, 165 Penyuluh Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL TB) Penyuluh Pertanian bersumber dari APBN, 157 penyuluh THL bersumber APBD Sumut, 646 penyuluh THL bersumber APBD kabupaten/kota di Sumut, dan 1.166 Penyuluh Swadaya.

      "Jumlah itu belum termasuk jumah PPL yang pensiun dan alasan lainnya," tukas Sutarman yang saat itu didampingi, Sub-Koordinator Ketenagaan, Fredy Amrin Siregar, Sub-Koordinator Kelembagaan Penyuluh, Syafnurdin Asroi, dan Sub-Koordinator Penyelenggaraan dan Informasi, Gustina Roma Siregar. 

       Selain itu, pihaknya juga akan membekali setiap PPL seputar pengetahuan budidaya padi di lahan rawa, baik rawa pasang surut maupun rawa lebak, melalui bimbingan teknis, selain menambah ilmu pengetahuan secara swadaya. Tujuannya, agar mampu mengomunikasikan program pemerintah itu kepada petani secara baik dan benar.

    "Setiap PPL memang selalu dituntut untuk terus belajar dan kreatif, sehingga tidak mengalami kendala saat berinteraksi dengan para petani di lapangan," sebutnya.

     Apalagi kondisi lahan rawa jauh berbeda dengan persawahan atau pun darat, sehingga membutuhkan pengetahun khusus. Sutarman menyatakan, pengalihfungsian rawa untuk produksi biomassa yang dibudidayakan melalui pembukaan lahan dan saluran drainasi, berpotensi menjadi pemicu perubahan suasana reduktif (suasana alami lahan rawa, red) ke arah oksidatif yang disertai dengan pemasaman tanah.

     "Jadi, setiap PPL harus mengetahui kondisi lahan rawa yang akan ditanami padi," katanya.

    

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, Kadis KetapangTPH Sumut, H Rajali, dan para peserta, berfoto usai rapat di Aula Kantor Dinas Ketapang TPH Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Selasa (23/04/2024). Foto Ist

    Pendapat itu dibenarkan Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, melalui telepon selulernya. Menurutnya, komunikasi secara efektif yang dilakukan PPL kepada petani sangat penting untuk memperkenalkan, mengadopsi, serta mengimplementasikan inovasi-inovasi teknologi pertanian, termasuk seputar budidaya padi di lahan rawa. 

     "PPL bisa memberikan informasi dan bimbingan teknis kepada petani seputar pemilihan benih padi di lahan rawa, cara menanam padi di lahan rawa secara baik dan benar, serta perawatan tanaman, sekaligus memberikan solusi bila terjadi kendala dalam pelaksanaannya," tuturnya. Fey


Komentar

Berita Terkini