|

'Diplomasi Kopi', Strategi Mentan Promosikan Kopi Sumut ke Mancanegara

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berdialog dengan Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil sebelum melepas ekspor 28 komoditas ke mancanegara, di Kawasan Industri Modern Medan, Kamis (20/02/2020). Foto net
Medan- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berencana membawa komoditas kopi asal Sumatera Utara (Sumut) ke 11 negara. Tujuannya untuk meningkatkan volume ekspor dan memperluas akses pasar ke mancanegara.

"Ke depan, saya akan bawa juga kopi asal Sumatera Utara dalam acara satu hari minum kopi gratis di 11 negara. Kita lakukan diplomasi minum kopi ini," tegasnya saat melepas ekspor 28 komoditas pertanian senilai Rp79,6 miliar ke 28 negara dalam acara bertajuk "Gratieks (Gerakan Tigakali Lipat Ekspor, red)" di Kawasan Industri Modern Medan, Kamis (20/02/2020).

Pada kesempatan itu, Mentan memuji pembangunan pertanian di wilayah Sumut sekaligus mengapresiasi kinerja ekspor pertanian yang mengalami peningkatan signifikan setiap tahun.

"Berdasarkan catatan sertifikasi ekspor dari Karantina Pertanian, terjadi peningkatan signifikan di tahun 2019 sebesar 23,7 persen dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.

Pada 2018, kata Mentan, ekspor komoditas dari Sumut senilai Rp26,6 triliun dan meningkat menjadi Rp32,2 triliun di tahun berikutnya. Menurutnya, kondisi itu menjadi indikator pembangunan pertanian di Sumut sudah 'on the track'. Maksudnya, pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor.

Di tempat sama, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil menyatakan, sesuai peran sebagai otoritas karantina, seluruh produk pertanian yang diekspor sehat, aman dan memiliki daya saing di pasar global.

Pihaknya, dengan peran sebagai fasilitator perdagangan, melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan komoditas pertanian ekspor Sumut memenuhi persyaratan teknis internasional (Sanitary and Phyosanitary, SPS) Measures.

Ali Jamil mengemukakan, tiga unit kerjanya beroperasi di Provinsi Sumut, masing-masing Karantina Pertanian Belawan, Medan dan Tanjung Balai Asahan.

Sesuai arahan Menteri Pertanian untuk mendorong ekspor, pihak Badan Karantina, selain memperkuat sistem penyelenggaraan perkarantinaan juga menyiapkan terobosan dan inovasi layanan
ekspor.

"Penggunaan teknologi informasi, penguatan sinergisitas serta diplomasi pertanian menjadi bagian yang tidak terpisahkan guna mencapai target nilai ekspor tiga kali lipat," sebutnya.

Tampak hadir, Sekda Provsu, Hj Sabrina, mewakili Gubsu Edy Rahmayadi yang sedang bertugas ke luar kota. Sekadar informasi, 28 komoditas yang telah mendapat sertifikasi ekspor pihak Karantina Pertanian di Sumut itu terdiri dari sub sektor perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan kehutanan. Komoditas terbesar berupa biji kopi sebanyak 290,7 ton senilai Rp97,3 miliar ke sembilan negara, diantaranya Jerman, Amerika Serikat, Kanada, Singapura dan Korea Selatan. Fey

Komentar

Berita Terkini