Medan – Pihak Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumatera Utara (Sumut) optimistis mampu mencapai target produksi jagung sebanyak 2,1 juta ton pada tahun 2025 melalui luas pertanaman 250 ribu hingga 280 ribu Hektar (Ha).Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketapang TPH Sumut, HM Juwaini (ketiga dari kiri) saat hadir dalam kegiatan penanaman jagung kuartal III di halaman Mapolda Sumut, beberapa waktu lalu. Foto Ist
“Kita optimis target itu bisa dicapai, karena di semester I tahun 2025, produksi jagung sudah satu juta ton dan saat ini pertanaman masih terus berlangsung di berbagai sentra produksi,” papar Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Ketapang TPH Sumut, HM Juwaini, melalui telepon selulernya, Kamis (24/07/2025).
Dikemukakannya, keterlibatan aparat kepolisian dalam mendukung swasembada pangan melalui pertanaman jagung, juga diyakini bakal menambah jumlah produksi jagung Sumut. Apalagi, kata Juwaini, kebijakan satu desa satu hektar pertanaman jagung yang digaungkan pihak Polri kepada seluruh personil kepolisian di wilayah Sumut, memunculkan harapan akan adanya pertambahan produksi jagung dari provinsi ini.
“Saat ini, pihak Polda Sumatera Utara dan Polres dijajarannya sudah mengelola lahan pertanaman jagung seluas 107,35 hektar, Program satu desa satu hektar seluas 4.711, 98 hektar serta lahan perhutanan sosial yang masih dalam proses verifikasi,” sebut Juwaini yang sedang bertugas ke Kota Yogyakarta.
Selain itu, lanjutnya, antusiasme para petani jagung semakin meningkat setelah pemerintah, melalui Badan Pangan Nasional, menetapkan Harga Pembelian Pemerintah senilai Rp5.500 per Kilogram (Kg) dengan kadar air sebesar 18-20%. Tidak hanya itu, bantuan benih yang diberikan pemerintah setiap tahun, turut mendongkrak semangat petani untuk tetap bertanam jagung.
“Tahun lalu, produksi jagung petani Sumatera Utara mencapai 1,7 juta ton dari kebutuhan berkisar 1,4 juta ton, sehingga provinsi ini menduduki posisi tiga besar nasional, setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah,” sebutnya.
Mengenai bantuan bibit untuk para petani jagung, Sub-Koordinator Serealia Bidang Tanaman Pangan, Dinas Ketapang TPH Sumut, Rina Andalasari, mengklaim, untuk yang bersumber dari APBN tahun 2025, telah didistribusikan ke empat kabupaten dengan luas pertanaman 18.682 Ha.
“Untuk Kabupaten Dairi seluas 1.879 hektar, Karo seluas 9.403 hektar, Humbanghasundutan seluas 3.000 hektar dan Simalungun seluas 4.400 hektar,” tutur Rina saat ditemui di ruang kerjanya, kawasan Jalan AH Nasution Medan.
Khusus dari APBD Sumut 2025, pihaknya mendistribusikan bantuan bibit jagung untuk pertanaman seluas 300 Ha.
“Bantuan benih ke petani tidak hanya jagung, tapi juga padi,” tukasnya yang saat itu didampingi Sub-Koordinator Perbenihan dan Standarisasi Bidang Tanaman Pangan, Mugiono.
Khusus padi, pihaknya hanya menerima bantuan benih unggul yang bersumber dari APBN 2025. Dirincikan, bantuan benih padi di lahan kering untuk pertanaman seluas 30.985 hektar, program optimalisasi lahan/padi sawah kegiatan tahun 2024 yang disalurkan pada 2025 seluas 30.442 Ha, serta pertanaman reguler seluas 23.509 Ha.
“Petani sistem tumpang sisip padi gogo akan mendapatkan sebanyak 20 Kilogram benih padi, petani lahan monokultur menerima 40 Kilogram per Hektar, petani lahan reguler sebanyak 25 kilogram per Hektar dan petani program Oplah sebanyak 40 kilogram per Hektar,” urainya.
Dalam hal ketersediaan benih padi unggul untuk musim tanam periode September 2024-Oktober 2025 di Sumut, sejawat Rina, Mugiono, menegaskan, jumlahnya sangat mencukupi. Diperkirakan, areal pertanaman padi sawah periode September 2024-Oktober 2025 seluas 700,982 Ha membutuhkan benih sebanyak 17.524,557 Kg. Begitu juga lahan pertanaman padi gogo seluas 113,665 Ha, membutuhkan benih sebanyak 4.546,210 Kg, serta komoditas padi seluas 814.638 Ha membutuhkan benih sebanyak 22.070,767 Kg.
“Para penangkar binaan kita di wilayah Deliserdang, Serdangbedagai, Batubara, Simalungun dan Tapanuli Selatan mampu memenuhi kebutuhan benih padi unggul petani Sumatera Utara itu,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, melalui Sekretaris Dinas, Yusfahri Perangin-angin, membenarkan hal itu. Menurutnya, bantuan benih tersebut dalam upaya menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di sektor pertanian untuk meningkatkan produksi demi mewujudkan swasembada pangan.
Dari sisi bantuan bibit jagung, kata Yusfahri, sebanyak sembilan pabrik pakan ternak yang ada di wilayah ini tidak lagi melakukan impor jagung karena hasil panen petani telah mencukupi. Tidak jauh berbeda dengan bantuan benih padi unggul dari pemerintah.
"Pemerintah berharap, bantuan benih padi unggul untuk meningkatkan pertambahan luas tanam dan indeks pertanaman dari sekali menjadi dua kali dan dari dua kali menjadi tiga," tandasnya. Fey