Medan – Pihak Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al Munawwaroh kawasan Kampung Dalam kembali menggulirkan bantuan untuk para jamaahnya. Kali ini minyak goreng (migor) kemasan 1 liter dibagikan usai pelaksanaan Sholat Subuh pada Ahad (20/07/2025) pagi di Masjid Jalan Karya Utama No 1 Kelurahan Pangkalan Masyhur Medan Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, itu.
“Bantuan ini semuanya dari para donatur di kawasan Kampung Dalam sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap umat,” ungkap Ketua BKM Al Munawwaroh, Fachrizal SE, usai kegiatan.
Dikemukakannya, sebanyak 70 kantong migor dibagikan kepada para jamaah sholat Subuh, usai mendengarkan tausyiah dari Ustad DR Fariz Lc MA.
“Hari ini, kita memilih memberikan minyak goreng untuk para jamaah dan tidak menutup kemungkinan, ke depan, kebutuhan dasar pokok lainnya,” papar Fachrizal yang saat itu didampingi sejumlah unsur pengurus BKM, diantaranya, Ridwan, Marsum, Zulham Nasution, Amran, Elpi Syahrin Pane dan Dodi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah meningkatkan jumlah nominal beasiswa untuk para pelajar yatim yang selama ini diberikan pihak BKM Al Munawwaroh Kampung Dalam, dari Rp1,3 juta menjadi Rp1,8 juta per orang.
“Terima kasih kepada para donatur serta warga Kampung Dalam yang telah berkontribusi dalam perkembangan Masjid Al Munawwaroh ini, sehingga mampu berbuat demi kemashlahatan umat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Fachrizal juga menjelaskan, program layanan umat lainnya, seperti Unit Layanan Ambulans Gratis juga telah dimanfaatkan masyarakat setempat.“Kita sudah menandatangani Nota Kesepahaman dengan pihak Rumah Sakit Mitra Sejati Medan dalam hal penggunaan layanan ambulans,” ujarnya.
Hal itu dibenarkan Koordinator Unit Layanan Ambulans Gratis, bentukan pengurus BKM Al Munawwaroh, Ridwan.
“Mulai awal bulan Agustus nanti, Unit Layanan Ambulans kita akan dimanfaatkan pihak manajemen Rumah Sakit Mitra Sejati untuk mengantar pasien yang membutuhkan ambulan ke luar kota,” tuturnya.
Dari hasil kerja sama tersebut, kata Ridwan, diharapkan biaya operasional unit ambulans bisa tertutupi. Selama ini, lanjutnya, biaya operasional ambulans gratis bersumber dari kotak infak dan sedekah yang sengaja dipajang di bagian depan teras depan Masjid.
“Alhamdulillah, memang selama ini uang yang diperoleh dari kotak infak khusus untuk biaya ambulans gratis masih cukup menutupi biaya operasionalnya,” klaimnya.
Sementara, Anggota Dewan Pengawas BKM Al Munawwaroh, Amran, menambahkan, beragam pembenahan terus dilakukan demi kenyamanan jamaah Masjid. Tujuannya, agar masyarakat menjadikan Masjid tidak sekadar tempat ibadah, tapi juga pusat aktivitas masyarakat.
“Berbagai upaya yang dilakukan pihak BKM Al Munawwaroh selama ini, merupakan bagian dari upaya untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap Masjid,” tukasnya.
![]() |
Sejumlah jamaah mendengarkan tausyiah dalam pengajian bakda sholat subuh di Masjid Al Munawwaroh Kampung Dalam, Ahad (20/07/1025). Foto Ist |
“Pelatihan menjadi imam itu kita selipkan dalam program Maghrib Mengaji yang berlangsung setiap malam,” urainya.
Begitu juga pengajian rutin setiap Ahad pagi bakda subuh, pihak BKM Al Munawwaroh menghadirkan kajian dengan pemateri yang berbeda-beda, untuk menghindari kejenuhan, sehingga warga tetap hadir menunaikan sholat subuh secara berjamaah.
"Kita ada kajian Fiqih, Tafsir dan Makrifat atau pun Tasawuf yang dibawakan secara bergantian oleh ustad-ustad yang rutin mengiso kajian di Masjid Al Munawwaroh, diantaranya Ustad Fahrul Rozi Albanjari, Ustad Sariman Al Farukh, Ustad Ahmad Efendi Sadeli dan Ustad Fariz," sebutnya.
Amran berharap, kecintaan masyarakat Kampung Dalam terhadap Masjid, tumbuh melalui beragam pembenahan yang dilakukan pihak BKM Al Munawwaroh. Fey