“Kita bebas berkreasi dan berinovasi dalam bertanam anggur,” ungkap Ketua Kelompok Tani (Poktan) Anggur Desa Beringin, Sukirno, yang menjadi tuan rumah pertemuan.
Dikemukakannya, pertemuan yang berlangsung secara rutin setiap tahun ini sangat penting untuk memupuk silaturahim di antara sesama anggota KAS.
“Ini sebagai wadah anggota untuk saling bertukar informasi dan pengalaman bertanam anggur agar bisa dijadikan referensi dalam bertanam anggur,” sebutnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (Aspai) Sumut, Sandi Saputra, mengimbau para ‘Sobat Pengangguran’, sebutan untuk anggota pehobi tanaman anggur Sumut, membentuk poktan. Tujuannya agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Pemerintah sudah berkomitmen mengurangi impor anggur sebesar 20 persen per tahun, sehingga memberikan perhatian terhadap tanaman anggur dalam negeri,” ujar Sandi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, lanjutnya, produksi anggur nasional berkisar 13.515 ton. Ironisnya, angka impor anggur mencapai 101.899 ton.
“Target pemerintah Indonesia, tahun 2029, produksi anggur dalam negeri mencapai 21.168 ton dan pada tajun 2030, bisa menurunkan angka impor anggur sebesar 20 persen,” urainya.
![]() |
Pemilik Kebun Anggur Kolam Koki, Sukirno (kanan), foto bersama dengan Pembina KAS, Hj Lusyantini dan Kepala Desa Beringin, Sudarsono (kiri), usai pertemuna keempat KAS, Minggu (29/06/2025). Foto Fey |
“Meskipun tahun 2025 anggaran bantuan pertanaman anggur dialihkan untuk mewujudkan swasembada pangan, namun Aspai Sumatera Utara tetap bersemangat,” tegasnya lantas menambahkan, pihak Aspai juga membantu para pehobi yang memiliki bibit anggur untuk diproses mendapatkan sertifikat dari Kementan agar bisa disebar secara nasional.
Hal senada disampaikan Pembina KAS, Hj Lusyantini. Menurutnya, prospek pasar masih terbuka lebar dari tanaman anggur.
“Tetap semangat bertanam anggur karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan bernilai ekonomis,” tukasnya.
Kepala Desa Beringin Kecamatan Beringin, Sudarsono, yang turut hadir, menyambit positif kehadiran tanaman anggur di wilayah tugasnya.
“Tanaman anggur bakal menjadi ikon Desa Beringin,” tegasnya.
Diakuinya, warga dari delapan dusun yang berada di wilayah Desa Beringin telah bertanam anggur. Bahkan, sebagian warga di empat dusun, masing-masing, Delima, Melati, Damai dan Cempaka, bersepakat membentuk poktan anggur.
“Pada tahun 2024, Pemerintah Desa Beringin memberikan bantuan plastik UV dan bibit anggur untuk anggota poktan dalam upaya mendukung pertanaman anggur di desa ini,” tuturnya lantas berharap, kehadiran tanaman anggur mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan pemgamatan, pertemuan berlangsung semarak. Sejumlah praktisi tanaman anggur, diantaranya Yogi, H Karyono, Prawirawan, Ari, Haryono dan Andi, berbagi tips dan trik merawat tanaman anggur. Beragam doorprize juga turut dibagikan kepada para peserta pertemuan. Fey
Sebagian anggota KAS foto bersama usai pertemuan. Foto Fey