|

Menanti Durian Matang di Mulia Tani Farm Binjai

Pemilik Mulia Tani Farm Binjai, Sunardi, menjelaskan seputar perawatan durian unggulan, Rabu (24/08/2022) siang. Foto Fey

Binjai- Meski memiliki uang, ternyata, menikmati durian varietas unggul, seperti Kani dan Bintana, tidak semudah yang dibayangkan. Butuh kesabaran dalam menanti proses buah matang untuk bisa mencicipi kelezatannya.

Mulia Tani Farm Binjai di kawasan Jalan Kecipir Lingkungan VII Kelurahan Paya Roba Kecamatan Binjai Barat, menjadi salah satu penangkar bibit tanaman hortikultura, perkebunan dan kehutanan, yang menawarkan sensasi tersebut. Bukan disengaja, tapi karena keterbatasan produksi durian unggulan itu yang mengharuskan setiap konsumen harus memesan terlebih dahulu pilihannya. Setelah pihak pengelola menandai buah yang telah dipesan, konsumen tinggal menunggu kabar durian dimaksud siap dipanen.

“Produksi buah memang masih terbatas, sehingga pembeli harus memesan terlebih dahulu,” ungkap pemilik Mulia Tani Farm Binjai, Sunardi, saat disambangi di kebun durian yang tidak jauh dari outletnya, Rabu (24/08/2022) siang.

Sebelum memesan, lanjutnya, para konsumen akan diajak berkeliling melihat durian yang bergelantungan di pohon. Apalagi, di kebun yang tidak terlalu luas tersebut, belasan batang pohon durian unggulan terus berbuah tanpa mengenal musim.

“Kita sudah bisa menemukan cara agar tanaman buah bisa terus berbuah tanpa mengenal musim,” ujar Sunardi yang sempat kesohor berkat mengembangkan varietas Jambu Deli Hijau dan Kesuma Merah di awal tahun 2000 lalu.

Durian unggulan yang dirawat pihak Mulia Tani Farm Binjai, Rabu (24/08/2022) siang. Foto Fey

Menariknya, meski dibanderol Rp75 ribu per kilogram, namun hal itu tidak menyurutkan para penikmat durian untuk memesan ‘Raja Buah' unggulan tersebut. Maklum, varietas Kani dari negara Thailand, misalnya, memiliki bobot buah dikisaran 1,5-3 kg dan menawarkan rasa manis legit bernuansa sedikit pahit. Belum lagi daging buah berwarna oranye dan biji sebesar 90% kempis, seakan sayang untuk dilewatkan para penikmat durian.

Tidak kalah menggodanya melihat tampilan durian unggulan asal Tandam Hilir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang seperti Bintana. Betapa tidak, memiliki warna daging kuning keemasan dengan rasa manis legit dan biji sebesar 50% kempis, bobot buahnya bisa mencapai 4,5-7 kg.

“Selain Bintana, Mulia Tani Farm juga menyediakan 17 varietas bibit durian unggulan lokal seperti varietas Janda atau Ratu Jingga dan Skot berwarna Kelabu asal Kabupaten Langkat yang sedang kita usulkan ke Kementerian Pertanian untuk dijadikan varietas unggul nasional,” papar Sunardi yang merupakan alumnus jurusan Otomotif SMK Tunas Pelita Binjai ini.

Sementara, pejabat Fungsional Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Ir H Bahruddin Siregar MM, yang ikut berkunjung ke outlet Mulia Tani Farm, mengaku selalu memantau perkembangan para penangkar bibit dan benih di wilayah Sumut. Salah satunya, Mulia Tani Farm di Binjai milik Sunardi.

“Sejak mulai merintis penangkaran bibit pada tanggal 14 Agustus 1996, usaha yang dikelola Bapak Sunardi ini berkembang pesat,” tukasnya.

Ia menilai, ketekunan dan keberanian melakukan inovasi menjadi kunci sukses keberhasilan Sunardi mengelola usaha penangkaran bibit hortikultura. Salah satu contohnya, kata Bahruddin, Sunardi nekat menebang pohon kelapa sawit berusia 6 tahun yang sedang berproduksi di areal seluas 7.000 meter persegi untuk digantikan dengan 700 tanaman jambu Hijau Deli di dalam pot.

“Ternyata pilihannya tidak salah karena hasilnya tiga kali lipat dibanding bertanam kelapa sawit,” pujinya.

Pejabat Fungsional Dinas TPH Sumut, Ir H Bahruddin Siregar MM, memperhatikan buah durian yang telah dipesan konsumen, Rabu (24/08/2022) siang. Foto Fey 

Bahruddin menambahkan, inovasi juga kerap dilakukannya. Terbukti, Sunardi mampu menemukan cara tanaman buah bisa terus berbuah tanpa mengenal musim.

“Kita sebagai mitra petani justru jadi banyak belajar dari Mulia Tani Farm Binjai,” akunya.

Dihubungi melalui telepon selulernya, Plt Kepala Dinas TPH Sumut, Hj Lusyantini, mengklaim terus berupaya menumbuhkembangkan petani untuk menjadi penangkar benih/bibit, baik tanaman pangan maupun hortikultura. Khusus tanaman durian unggulan lokal, pihaknya berharap setiap kepala daerah mampu menggali potensi yang ada agar bisa diusulkan menjadi varietas unggulan nasional. 

“Kita juga punya beberapa UPT Benih Induk Hortikultura yang memproduksi bibit tanaman hortikultura, termasuk durian dan hasilnya akan didistribusikan kepada masyarakat agar bisa ditanam,” tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini