![]() |
Sejumlah anggota dewan juri Lomba Penangkar Bibit Bawang Merah sedang melakukan penilaian terhadap salah satu peserta, Rabu (19/10/2022). Foto Ist |
Berdasarkan pengamatan, dua komoditas yang dilombakan pada Rabu (19/10/2022), yakni durian dan bibit bawang merah, sempat membuat dewan juri harus cermat melakukan penilaian. Pasalnya, para peserta menampilkan produk yang sama-sama berkualitas.
Dewan juri lomba buah yang terdiri atas Sunardi (Ketua), Mohd Adli Putra (Sekretaris), Hj R Sabrina, H Bahruddin Siregar dan Julia Hutahaean, misalnya, berulangkali mengamati secara detil tampilan durian yang terpajang di meja setiap peserta.
“Semua durian yang dilombakan memiliki sensasi rasa dan keunikan yang berbeda,” ujar seorang anggota dewan juri, H Bahruddin Siregar, usai melakukan penilaian.
Tak ayal, sebanyak sembilan varietas durian yang diusung lima kabupaten di Sumut, masing-masing Tapanuli Selatan (Silani), Mandailing Natal (Sijantung dan Sijabat), Tapanuli Utara (Sikotok, Siratarata, Sipulut dan Tanjung), Deliserdang (Sibolang) dan Dairi (Parongil), sukses membuat dewan juri sempat kebingungan.
“Kita tunggu saja pengumuman pemenangnya saat acara penutupan hari Sabtu (22 Oktober 2022, red) nanti ya,” sebut Bahruddin.
![]() |
Dewan juri Lomba Buah Salak berdialog dengan salah seorang peserta, Kamis (20/10/2022). Foto Ist |
“Semua kriteria penilaian yang dipersyaratkan untuk peserta terpenuhi,” tukas salah seorang anggota dewan juri, Adri Airil Nasution, yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Kepala Seksi Sayuran dan Tanaman Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, di sela memberikan penilaian.
Kebingungan menentukan yang terbaik juga dialami dewan juri saat digelar Lomba Buah Salak dan Manggis, Kamis (20/10/2022). Sama dengan kriteria penilaian durian sehari sebelumnya, yakni melihat tampilan luar dan dalam buah, rasa serta keunikannya, tiga kabupaten yang mengikuti lomba buah salak unggul lokal, yakni Tapanuli Selatan (Tapsel), Deliserdang dan Asahan, menampilkan buah terbaiknya.
Begitu juga penilaian untuk lomba buah manggis yang diikuti Kabupaten Deliserdang, Tapsel dan Mandailing Natal (Madina).
“Tampilan buahnya menarik, rasa dan keunikannya pun dimiliki seluruh peserta,” sebut Anggota dewan juri lomba buah, Mohd Adli Putra di sela kesibukannya melakukan penilaian.
![]() |
Seorang panitia hendak memotong buah manggis agar bagian dalamnya bisa dinilai dewan juri, Kamis (20/10/2022). Foto Ist |
“Pertengahan Agustus lalu kita selesai distribusikan bibit manggis dan kelengkeng,” paparnya.
Lusyantini mengemukakan, sebanyak tiga poktan penerima bibit manggis di Kabupaten Tapanuli Selatan, yakni Maju Bersama Desa Sarogodung dan Jaya Tani Desa Paran Padang, keduanya di Kecamatan Sipirok, serta Kelompok Wanita Tani Bersatu Desa Aek Sabaon Kecamatan Marancar.
“Masing-masing poktan menerima 1.000 batang bibit manggis dan 18,5 ton pupuk organik,” urai Lusyantini di ruang kerjanya.
Ia berharap, momen seperti Festival Benih dan Buah Unggul Lokal tahin 2022 ini mampu memotivasi para petani dan penangkar menghasilkan produk berkualitas agar bisa dijadikan varietas unggul nasional asal Sumut.
![]() |
Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini (jilbab kuning) foto bersama sejumlah staf di belakang buah manggis yang dilombakan, Kamis (20/10/2022). Foto Ist |