|

Bibit Singkong UPT Aneka Umbi Sidimpuan Diminati

Plh Kepala UPT Aneka Umbi Padanngsidimpuan, Ridwan Pulungan (pakai topi), bersama sejumlah staf menyaksikan proses bongkar muat bibit ubi kayu ke dalam truk sebelum diberangkatkan ke Pulau Simeulue Aceh, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Sidimpuan- Kabar gembira berhembus dari pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Benih Induk Aneka Umbi Padangsidimpuan. Salah satu institusi di jajaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut itu mulai kebanjiran pesanan bibit ubi kayu (singkong) dari sejumlah daerah.

“Pesanan bibit ubi kayu memang mulai banyak dari sejumlah daerah,” tukas Plh Kepala UPT Benih Induk Aneka Umbi Sidimpuan, Ridwan Pulungan, di ruang kerjanya kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan Padangsidimpuan, Rabu (12/10/2022) pagi.

Keterbatasan produksi mendorong pihaknya tidak bisa memenuhi semua permintaan yang masuk. 

“Bulan Februari tahun 2022 lalu kita hanya mampu memenuhi pesanan sebanyak 100 ribu batang stek ubi kayu pesanan dari Pulau Simeulue Aceh,” paparnya.

Ia mengakui, saat ini pihaknya masih berupaya memenuhi pesanan dengan melakukan perbanyakan bibit ubi kayu di areal UPT Aneka Umbi. Tentunya, dengan memperluas areal pertanaman untuk meningkatkan produksi bibit.

“Dalam waktu dekat, kita kembali mengirimkan 10 ribu batang stek bibit ubi kayu ke Pulau Simeulue lagi dari permintaan sebanyak 100 ribu batang,” ujarnya.

Areal milik UPT Benih Induk Aneka Umbi Padangsidimpuan. Foto Ist
Ridwan Pulungan mengklaim, minat masyarakat menanam ubi kayu semakin meningkat.  Hal ini mengingat, nilai ekonomisnya masih menjanjikan. Apalagi, pabrik tepung tapioka sangat membutuhkan ubi kayu untuk bahan bakunya. 

“Satu hal yang membuat pertanaman ubi kayu diminati karena masa tanamnya berkisar sembilan hingga 13 bulan dan harga jualnya relatif stabil di kisaran Rp1.000 per kilogram di tingkat pabrik,” urai Ridwan Pulungan.

Prospek cerah tersebut telah dirasakan petani ubi kayu yang juga Ketua Poktan Indah, Desa Urung Pane Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan, Budi Utomo. Memanfaatkan jarak tanam 90 x 70 sentimeter, ia menanam 12 ribu batang ubi kayu per hektarnya. Dalam kurun waktu 10 bulan, setiap petani bisa mendapatkan hasil panen berkisar 50 ton per Ha.

“Dengan harga jual sekarang Rp1.300 per kilogram, kalikan saja hasilnya. Sementara modal pertanaman berkisar Rp10 juta per hektar,” ujar Budi Utomo dalam suatu kesempatan di areal pertanaman ubi kayunya.

Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Unedo Koko Nababan, saat meninjau pertanaman ubi kayu di areal milik Poktan Indah Desa Urung Pane Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan, beberapa waktu lalu. Foto Fey 
Secara terpisah, Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Unedo Koko Nababan, menegaskan, pemerintah tetap memberikan perhatian kepada para petani ubi kayu melalui bantuan pupuk kompos, seperti tahun lalu.

“Di APBD Sumut Tahun Anggaran 2022, sejumlah kelompok tani di tujuh kabupaten/kota menerima bantuan kompos masing-masing 1 ton dengan total pertanaman seluas 140 hektar,” urainya. 

Begitu juga dalam APBN 2022, dikemas dalam kegiatan Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu, digelontorkan bantuan pupuk kompos kepada sejumlah anggota poktan di Kabupaten Serdangbedagai untuk pertanaman seluas 100 Ha.

“Prospek pertanaman ubi kayu masih sangat cerah,” tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini