|

Sekretaris Peternakan Ayam Tewas di Kebun Sawit

Jasad Rina Angreni yang ditemukan di bawah tumpukan pelepah kelapa sawit Afdeling II Kebun PT LNK Padangbrahrang, Kamis (24/09/2020) sekira pukul 07.30 WIB. Foto Ian

Selesai- Sekretaris usaha peternakan ayam petelur di kawasan Dusun Tanjung Belok Desa Tanjung Merahe Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Rani Angreni (23) ditemukan tewas di areal kebun kelapa sawit Afdeling II CR 14 PT LNK Padang Brahrang Dusun VI Jenggi Kumawar, Kamis (24/09/2020) sekira pukul 07.30 WIB.

Menurut seorang saksi mata, Dedi Sahputra alias Dedet (41), jasad Rani ditemukan di bawah tumpukan pelepah kelapa sawit yang sudah kering. Karyawan kebun PT LNK Padangbrahrang itu mengaku sebelumnya curiga melihat ceceran darah di dekat becaknya yang mogok saat hendak memanen buah kelapa sawit. Apalagi, Dedet mendengar kabar, ada seorang warga setempat yang tidak pulang dari semalam. 

"Saya sama Feri (saksi lainnya, red) turun dari becak untuk memeriksa ceceran darah itu," tukasnya memberikan kesaksian   

Tidak berselang lama, kata Dedet, Sekretaris Desa Tanjung Merahe, Surya Darma Sembiring (50) bersama rekannya, Fery melintas di lokasi tersebut dan berhenti. 

"Saya melihat bekas sesuatu diseret dan ada tumpukan pelepah kelapa sawit yang sudah kering di bawah pohon kelapa sawit," sebut Surya Darma.

Rekan Dedet yang juga pemanen di Kebun itu, Feri (30) kemudian mendatangi tumpukan pelepah kelapa sawit itu dan mencoba menyingkapnya. Ternyata, sosok jasad perempuan bertubuh gempal mengenakan kaos merah dan celana jeans, berada di bawah tumpukan itu. Sontak, penemuan itu segera dilaporkan ke pihak personil BKO Polres Binjai di Kebun Padangbrahrang yang meneruskannya ke petugas piket Polsek Selesai.

Dipimpin langsung Kapolsek Selesai, AKP Feriawan SH, sejumlah personil kepolisian langsung menuju lokasi kejadian. Tim Inafis Polres Binjai yang dipimpin Kanit Identifikasi, Aiptu Iskandar Syah dibantu dr Sondang dan Subandrio dari Puskesmas Selesai segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Hasilnya, ditemukan luka koyak sepanjang 5 cm di bagian kening, luka koyak sepanjang 8 cm di bagian belakang telinga kanan dan batok kepala remuk.

"Jasad korban segera dibawa ke Rumah Sakit Umum dr Djoelham Binjai," tutur AKP Feriawan yang saat itu didampingi Kanit Reskrim, Iptu Saleh Andre, Kanit Binmas, Iptu P Sitorus, Kanit Sabhara, Ipda Kamarudin dan Kanit Intel, Aiptu P Nainggolan, di lokasi kejadian. 

Ia menambahkan, dugaan sementara pihak kepolisian, korban dibegal karena ditemukan sejumlah bekas penganiayaan di tubuhnya. Selain itu, sepeda motor yang dikendarai korban juga tidak ditemukan. 

Sementara, suami korban, Nur Wahyuda (27), menjelaskan, istrinya berangkat bekerja ke peternakan ayam petelur milik Aliong Sitepu (53) pada hari Rabu (23/09/2020) dengan mengendarai HOnda Beat merah BK 4225 RAQ. Namun, lanjutnya, sekira pukul 17.00 WIB, mertuanya, Masyudi menanyakan keberadaan korban.

"Saya bilang dari tadi sudah pulang," tutur Nur Wahyuda yang mengaku kemudian berusaha mencari keberadaan istrinya di sekitar rumah, namun tidak kunjung ketemu. 

Pengakuan senada dikemukakan Aliong Sitepu, pengusaha peternakan ayam petelur, tempat korban bekerja. Ia menyatakan korban kerap melintasi jalan perkebunan PT LNK Padangbrahrang itu saat hendak pulang dan pergi bekerja, karena jaraknya relatif lebih dekat dari rumahnya. 

"Korban sudah enam tahun bekerja di peternakan ayam dan hari Rabu itu sekitar jam lima sore, korban pulang dengan mengendarai HOnda Beat merahnya," papar Aliong yang bermukim di kawasan Jalan Anggur Bandar Senembah Kecamatan Binjai Barat. Ian


Komentar

Berita Terkini