|

Nelayan Desa Nagur Sulit Melaut

Wakil Bupati Sergai, H Darma Wijaya, berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan di kawasan Kecamatan Tanjung Beringin, Selasa (28/07/2020). Foto Ali 
Tanjung Beringin- Kalangan nelayan yang bermukim di bantaran Sungai Pematang Blimbing Dusun III Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara mengaku kesulitan untuk melaut. Penyebabnya, alur sungai yang tergolong sempit dan dangkal.

"Kami menyandarkan sampan di sungai sepanjang 500 meter yang cukup dangkal, sehingga susah bergerak untuk melaut karena harus menunggu lama agar sampan tidak kandas," ungkap seorang nelayan setempat, Yusnizar (55), dihadapan Wakil Bupati (Wabup) Sergai, H Darma Wijaya yang berkunjung ke wilayah Kecamatan Tanjung Beringin, Selasa (28/07/2020).

Pihaknya berharap, pemerintah melakukan pelebaran alur sungai, sekaligus mengeruk bagian bawah sungai agar menjadi dalam, sehingga nelayan tidak kesulitan saat hendak melaut. Menanggapi hal itu, Darma Wijaya berjanji segera mengatasi permasalahan yang dihadapi para nelayan.

"Pendangkalan bisa diatasi dengan melakukan normalisasi sungai menggunakan alat berat seperti eskavator, sehingga para nelayan tidak kesulitan untuk melaut," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Darma Wijaya menjelaskan, kehadirannya di Kecamatan Tanjung Beringin sebagai upaya mendengarkan secara langsung keluhan masyarakat agar bisa ditemukan solusinya. Apalagi, lanjutnya, wilayah Kecamatan Tanjung Beringin merupakan salah satu lini strategis di bidang perikanan. 
 
"Pengamanan para nelayan Serdangbedagai saat berlayar juga mmenjadi perhatian kita," tegasnya.

Guna mendukung pengamanan tersebut, kata Darma Wijaya, dibutuhkan kapal patroli Pukat Trawl di setiap kecamatan agar bisa dilakukan patroli secara intensif dalam upaya mengamankan perairan Sergai dari para nelayan modern.

Selain itu, pihaknya berharap kalangan investor hadir di tengah masyarakat untuk menopang dan meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnnya di wilayah Tanjung Beringin. Ia menilai, salah satu peluang investasi di wilayah itu adalah produksi es balok.

"Saya melihat, belum ada industri pembuatan es balok di wilayah ini. Padahal, es balok sangat dibutuhkan untuk membuat hasil tangkapan nelayan tetap segar," tandasnya. Ali
Komentar

Berita Terkini