|

Awas...Kepinding Tanah Mengancam Padi

Seorang petugas POPTL-PHP UPT PTPH Sumut mengamati tanaman padi yang terserang hama kepinding tanah di areal persawahan Kelurahan Bona Lumban Kecamatan Tukka Kabupaten Tapteng, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Medan- Hama kepinding tanah yang sempat memicu keresahan para petani padi di wilayah Kelurahan Bona Lumban Kecamatan Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) beberapa waktu lalu, akhirnya teratasi. Kesigapan para petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama dan Penyakit (POPTL-PHP) layak dipuji.

"Itu sudah menjadi bagian tugas pokok dan fungsi petugas POPTL-PHP dalam mengamankan pertanaman pangan dan hortikultura," ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumut, Marino San SP MM, menanggapi pujian atas kinerja memikat para petugas yang berada di bawah gugus tugasnya, Selasa (14/04/2020).

Ia justru mengingatkan para petani untuk rutin melakukan pengamatan terhadap pertanamannya agar bisa diketahui secara dini bila terserang hama dan penyakit. Salah satu contohnya, serangan hama kepinding tanah yang menyerang pertanaman padi anggota kelompok tani (Poktan) Makmur di Kelurahan Bona Lumban Kecamatan Tukka, Tapteng, beberapa waktu lalu.

"Awalnya petani melaporkan kepada petugas POPTL-PHP kita di lapangan seputar pertumbuhan tanaman padinya yang tidak seperti biasanya. Setelah diamati, akhirnya diketahui ada serangan hama kepinding tanah, sehingga kita segera melakukan gerakan pengendalian untuk menyelamatkan pertanaman padi itu," paparnya.

Lebih lanjut Marino menjelaskan seputar hama kepinding tanah agar bisa dicermati para petani padi. Menurutnya, kepinding tanah menghuni tanah yang ditumbuhi rumput dan bisa terbang ke pertanaman padi, sekaligus berkembang-biak hingga beberapa generasi. Menariknya, kata Marino, kepinding tanah akan kembali ke fase dormansinya setelah padi dipanen.

"Buku pada batang padi menyimpan banyak cairan, sehingga kepinding tanah suka menempel di tempat itu untuk diisap cairannya, sehingga nantinya berwarna coklat kemerahan atau kekuningan," tuturnya.

Sejumlah petani melakukan gerakan pengendalian massal kepinding tanah di pertanaman padi berusi 20-21 hari setelah tanam, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Secara terpisah, praktisi hama dan penyakit tanaman pangan dan hortikultura, Ir Rukito mengemukakan, kepinding dewasa bisa berpindah jauh karena tertarik pada sinar dengan intensitas yang kuat.

"Biasanya, penangkapan tertinggi kepinding tanah diperoleh saat bulan purnama," tukas pria yang juga bertugas di UPT PTPH Dinas TPH Provsu ini, melalui sambungan WhatsApp.

Menurutnya, di siang hari, biasanya kepinding berusia dewasa berwarna hitam coklat mengkilat berkumpul di pangkal batang padi, tepat di batas genangan air. Sebaliknya, kepinding tanah akan menuju batang padi dan mengisap cairan dari dalam jaringan tanaman padi saat malam.

Kendati demikian, pihaknya menyarankan para petani untuk tidak khawatir karena perkembangbiakan kepinding tanah bisa diminimalisir. Sebagai tahap awal, para petani perlu mengetahui bahwa kepinding tanah bertelur pada pelepah daun di ketinggian 10 cm dari permukaan lumpur.

"Jadi, petani harus menggenangi lahan pertaniannya setinggi 15 centimeter selama satu malam dan menerapkan sistem irigasi intermittent," sebutnya lantas menyatakan, petani sebaiknya menggunakan varietas padi yang tahan rendaman seperti Inpari 6. Fey
Komentar

Berita Terkini