"Ini merupakan upaya Kementerian Pertanian mengakselerasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri," ungkapnya dalam acara yang dirangkai dengan panen 1.000 Pedet (anak sapi, red) itu.
Ia menyatakan, Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa, termasuk Sumut yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian, khususnya perkebunan dan dunia peternakan.
"Sumatera Utara salah satu provinsi yang sangat hebat karena mampu memanfaatkan kekayaan alamnya secara tepat," pujinya.
Mentan menyatakan, beragam upaya pihak Kementan mendongkrak populasi sapi lokal merupakan komitmen pemerintah menekan angka impor sapi di Indonesia, sekaligus memenuhi kebutuhan daging sapi nasional yang mencapai 700 ribu ton per tahun. Ironisnya, produksi dalam negeri hanya berkisar 400 ribu ton. Dengan kata lain, lanjutnya, Indonesia mengalami defisit sekira 300 ribu ton daging sapi per tahun, atau setara dengan 1.300.000 ekor sapi.
"Saya berharap, Program Sikomandan bisa meningkatkan produksi sapi kita, bahkan hingga dua atau tiga kali lipat," ujarnya.
Mentan juga mengemukakan, pihak Kementan sedang mengembangkan integrasi sapi-sawit. Hal ini mengingat, potensi lahan sawit berpotensi cukup besar untuk berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi di tanah air.
Baliho acara panen pedet yang dihadiri Mentan Syahrul Yasin Limpo, terpajang di sekitar lokasi acara, Kamis (20/02/2020). Foto Ist |
Ditemui disela-sela acara, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, I Ketut Diarmita mengklaim, keberhasilan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) yang mencapai 11.524.268 ekor akseptor dari target 10 juta ekor sapi dan kerbau dalam kurun waktu 2017-2019.
"Kebuntingan sapi dan kerbau dalam kurun waktu tiga tahun itu mencapai 6.249.303 ekor, serta menghasilkan anak dari hasil perkawinan IB sebanyak 4.741.764 ekor," sebutnya.
Melalui Program Sikomandan, kata Ketut Diarmita, ditargetkan minimal ada 5.862.500 ekor akseptor dengan target kelahiran sebanyak 4.000.000 ekor hasil optimalisasi kawin IB dan kawin alam selama tahun 2020.
"Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, mari bersama gaungkan Sikomandan yang salah satu kegiatannya adalah gerakan IB secara masif dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada kegiatan panen pedet ini," tandasnya. Fey