Medan- Gubsu Edy Rahmayadi mengingatkan perusahaan yang beroperasi di sekitar Danau Toba agar tidak membuang limbah. Jika melanggar, maka akan ditindak tegas.
"Pemerintah tidak main-main dalam membangun infrastruktur dan menjaga lingkungan di sekitar Danau Toba," tegasnya di Masjid Agung Medan, Kamis (22/8/2019).
Ia meminta masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian tujuan wisata internasional tersebut. Apalagi, kata Gubsu Edy, dana yang digelontorkan untuk membangkitkan pariwisata Danau Toba sangat besar.
"Tidak boleh ada lagi limbah ternak, limbah dari perusahaan maupun lainnya dibuang semaunya ke Danau Toba. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sudah membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan," papar mantan Pangkostrad ini.
Nantinya, tim yang terbentuk akan terus memeriksa kondisi kualitas air di Danau Toba. Gubsu Edy menyatakan, pembangunan ini tidak boleh sia-sia dan anggaran terbuang percuma.
Menurutnya, pembangunan pariwisata Danau Toba sebagai tujuan wisata internasional itu bakal mendatangkan para wisatawan lokal maupun mancanegara. Secara otomatis, lanjutnya, kesejahteraan masyarakat mengalami peningkatan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis terhadap pengelolaan pariwisata Danau Toba. Selain sarat panorama alam yang sangat indah, Danau Toba juga memiliki 28 tujuan wisata, meliputi perjalanan sejarah, budaya maupun alam.
"Kita datang ke sini untuk memutuskan pengelolaan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang benar-benar berkelas," ujar Presiden Jokowi saat meninjau Geosite Sipinsur di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut) pada akhir Juli 2019.
Pada kesempatan itu, ia menegaskan, pemerintah juga akan menjaga lingkungan sekitar Danau Toba, termasuk mengantisipasi pencemarannya.
"Kita akan meninjau keberadaan keramba jaring apung milik perusahaan. Ini menjadi bagian dari perbaikan produk pariwisata. Izin perusahaan bisa dicabut atau sebagian saja. Masalah lingkungan ini harus benar-benar diurus secara total," tandasnya. Yohana Zira
