“Hari ini kita melakukan monitoring pengendalian OPT di lahan seluas 20 hektar milik anggota kelompok tani di Desa Sukadamai Timur Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat,” papar Kepala Seksi Penerapan Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Pangan, Dampak Perubahan Iklim dan Mutu Keamanan Pangan, Amran SP, di sela-sela kegiatan monitoring.
Di lahan pertanaman padi sekira 20 Hektar (Ha) tersebut, pihaknya memandang perlu segera dilakukan langkah antisipasi untuk menyelamatkan tanaman padi yang sebelumnya ditanam tidak serentak dari serangan hama tikus. Apalagi, areal tersebut berdekatan dengan tanaman kelapa sawit.
“Pola tanam padi yang tidak serentak menjadi salah satu pemicu merebaknya hama dan penyakit,” tukas Amran yang saat itu didampingi petugas POPT Kecamatan Hinai, Rahmat Budianto, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mapan, Rudi dan Ketua Poktan Sido Urip, Anto.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pembersihan saluran pembuangan air yang berada di sekitar lahan pertanaman padi juga sangat dibutuhkan.
“Kita tetap berupaya mengawal pertanaman petani dengan melibatkan anggota kelompok tani yang mengelola lahan dan petugas POPT setempat serta unsur terkait lainnya, agar terhindar dari gagal panen,” sebut Amran.
Hal itu dibenarkan Kepala UPTD PTPH dan PMKP Sumut, H Marino, yang dihubungi melalui telepon selulernya.
“Personil kita segera turun ke lokasi untuk melakukan monitoring, bahkan melakukan tindakan gerdal (gerakan pengendalian, red) bila dinilai membahayakan tanaman,” sebutnya.
“Aksi penyelamatan itu berhasil dan tanaman padi petani terhindar dari puso (gagal panen, red),” paparnya.
Begitu juga laporan personil POPT di Kecamatan Petumbukan Kabupaten Deliserdang dan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang yang mengindikasikan adanya hama Wereng Batang Coklat milik petani, beberapa waktu lalu.
“Sebanyak 130 personil POPT yang tersebar di berbagai kabupaten/kota memberikan laporan secara berkala tentang kondisi pertanaman di masing-masing wilayah kerjanya, sehingga kita bisa segera bertindak bila sangat mendesak,” sebut Marino.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, melalui Sekretaris Dinas, Yusfahri Perangin-angin, menegaskan, pengawalan tetap dilakukan agar produksi tanaman pangan dan hortikultura Sumut mampu memenuhi target yang telah ditetapkan sebelumnya. Khusus padi, target Sumut pada tahun 2025 sebanyak 4.572.397 ton Gabah Kering Giling, melalui pertanaman seluas 814.638 Ha, belum termasuk areal yang masuk dalam program Oplah.
“Ada atau tidak ada anggaran, ini merupakan bagian dari tanggung jawab kita melaksanakan visi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara dalam upaya mendukung Asta Cita Presiden Prabowo mewujudkan swasembada pangan nasional secepatnya,” tandasnya. Fey