|

UPTD PTPH dan PMKP Sumut tetap Kawal Padi Petani

Kepala Seksi Penerapan Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tanaman Pangan, Dampak Perubahan Iklim dan Mutu Keamanan Pangan UPTD PTPH dan PMKP Dinas Ketapang TPH Sumut, Amran SP (paling kanan), saat melakukan monitoring Pengendalian OPT dan DPI di lahan milik kelompok tani Desa Sukadamai Timur Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat, Rabu (06/08/2025). Foto Ist
Langkat - Efisiensi anggaran tidak menyurutkan semangat pàra personil Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan (PTPH dan PMKP) Sumatera Utara mengawal pertanaman padi petani. Aksi gerak cepat ‘turun’ ke lokasi segera dilakukan usai menerima laporan dari personil Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di lapangan.

“Hari ini kita melakukan monitoring pengendalian OPT di lahan seluas 20 hektar milik anggota kelompok tani  di Desa Sukadamai Timur Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat,” papar Kepala Seksi Penerapan Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Pangan, Dampak Perubahan Iklim dan Mutu Keamanan Pangan, Amran SP, di sela-sela kegiatan monitoring.

Di lahan pertanaman padi sekira 20 Hektar (Ha) tersebut, pihaknya memandang perlu segera dilakukan langkah antisipasi untuk menyelamatkan tanaman padi yang sebelumnya ditanam tidak serentak dari serangan hama tikus. Apalagi, areal tersebut berdekatan dengan tanaman kelapa sawit.

“Pola tanam padi yang tidak serentak menjadi salah satu pemicu merebaknya hama dan penyakit,” tukas Amran yang saat itu didampingi petugas POPT Kecamatan Hinai, Rahmat Budianto, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mapan, Rudi dan Ketua Poktan Sido Urip, Anto.

Tidak hanya itu, lanjutnya, pembersihan saluran pembuangan air yang berada di sekitar lahan pertanaman padi juga sangat dibutuhkan. 

“Kita tetap berupaya mengawal pertanaman petani dengan melibatkan anggota kelompok tani yang mengelola lahan dan petugas POPT setempat serta unsur terkait lainnya, agar terhindar dari gagal panen,” sebut Amran.

Hal itu dibenarkan Kepala UPTD PTPH dan PMKP Sumut, H Marino, yang dihubungi melalui telepon selulernya.

“Personil kita segera turun ke lokasi untuk melakukan monitoring, bahkan melakukan tindakan gerdal (gerakan pengendalian, red) bila dinilai membahayakan tanaman,” sebutnya.

Salah seorang anggota kelompok tani di Desa Sukadamai Timur Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat, mengeluhkan ancaman serangan hama tikus yang mengganggu pertanaman padi di wilayah tersebut kepada Kepala Seksi Penerapan Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tanaman Pangan, Dampak Perubahan Iklim dan Mutu Keamanan Pangan UPTD PTPH dan PMKP Dinas Ketapang TPH Sumut, Amran SP, yang melakukan monitoring Pengendalian OPT dan DPI, Rabu (06/08/2025). Foto Ist
Ia mencontohkan serangan hama tikus pada tanaman padi di Kabupaten Labuhanbatu yang dilaporkan personil POPT, beberapa waktu lalu. Setelah melakukan pengamatan di lokasi kejadian, pihaknya bersama-sama dengan anggota kelompok tani setempat melakukan gerdal tikus dengan sistem gopyokan (berburu tikus secara manual, red). 

“Aksi penyelamatan itu berhasil dan tanaman padi petani terhindar dari puso (gagal panen, red),” paparnya.

Begitu juga laporan personil POPT di Kecamatan Petumbukan Kabupaten Deliserdang dan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang yang mengindikasikan adanya hama Wereng Batang Coklat milik petani, beberapa waktu lalu. 

“Sebanyak 130 personil POPT yang tersebar di berbagai kabupaten/kota memberikan laporan secara berkala tentang kondisi pertanaman di masing-masing wilayah kerjanya, sehingga kita bisa segera bertindak bila sangat mendesak,” sebut Marino.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, melalui Sekretaris Dinas, Yusfahri Perangin-angin, menegaskan, pengawalan tetap dilakukan agar produksi tanaman pangan dan hortikultura Sumut mampu memenuhi target yang telah ditetapkan sebelumnya. Khusus padi, target Sumut pada tahun 2025 sebanyak 4.572.397 ton Gabah Kering Giling, melalui pertanaman seluas 814.638 Ha, belum termasuk areal yang masuk dalam program Oplah.

“Ada atau tidak ada anggaran, ini merupakan bagian dari tanggung jawab kita melaksanakan visi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara dalam upaya mendukung Asta Cita Presiden Prabowo mewujudkan swasembada pangan nasional secepatnya,” tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini