|

Sumut Jaga Pergerakan Komoditas Pangan

Pj Gubsu Hassanudin, bersama Sekda Provsu, Arief S Trinugroho dan seumllah pimpinan OPD jajaran Setda Provsu, mengikuti  Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province, lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (29/04/2024). Foto Ist

    Medan - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menyatakan komitmennya untuk menjalankan arahan Menteri Dalam Negeri (Medagri) Tito Karnavian untuk memantau dan melakukan intervensi terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan, sekaligus memastikan pasokan bahan pangan dalam kondisi aman dan harganya stabil

    “Kita siap menjalankan arahan Bapak Mendagri bagaimana menjaga pergerakan komoditas pangan, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, telur dan daging ayam ras,” tegasnya, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province, lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (29/04/2024).

    Dalam menjaga pergerakan komoditas pangan, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah melakukan kerja sama antar-daerah, dengan cara menyuplai pasokan ke daerah-daerah defisit, dari daerah surplus.

    Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian saat memimpin rapat mengatakan, komoditas pangan yang menjadi perhatian adalah bawang merah yang naik di 314 kabupaten/kota dari 512 kabupaten/kota. Kemudian daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih.

    “Ini terkait masalaah pakan (jagung) yang saat ini kita panen raya jagung, namun karena cuaca masih menunggu pengeringan agar bisa diditribusikan ke peternak, agar harga jagung dapat dikendalikan dan itu akan berimbas kepada harga telur ayam ras dan dading ayam ras,” kata Mendagri

    Selain itu, lanjutnya, di beberapa daerah terjadi kenaikan bawang merah dan harga cabai, karena persoalan pendistribusian. Hal ini perlu kerja sama antardaerah untuk memasok dari daerah surplus ke daerah minus. Ia berharap, para kepala daerah, baik bupati/walikota dan gubernur, serta stakeholder terkait, untuk terus menjaga pergerakan harga-harga pangan.

    “Setiap daerah cek, lakukan langkah-langkah sesuai problema masing-masing, bantu masyarakat untuk tidak kekurangan pangan dan harga terjangkau. Walau tingkat inflasi nasional pada angka relatif terkendali, yaitu 3,05 persen (y-on-y) namun harus diwaspadai, karena kenaikan dari bulan ke bulan (m-to-m) Februari-Maret 2024 masih sebesar 0,52 persen,” sebutnya.

     Sementara, Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan, sebanyak 97 kabupaten/kota mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH). Komoditas penyumbang utama IPH beradasarkan wilayah Sumatera pada minggu keempat April, diantaranya bawang merah dan daging ayam ras.

   Turut hadir, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Muhammad Rahmadani Lubis, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Alfi Syahriza, Kepala Dinas Perhubungan Agustinus, dan Kepala Dinas Sosial Asren Nasution. Van

Komentar

Berita Terkini