|

Gawat...Petugas POPT PHP Sumut Kian Berkurang

Kadis Ketapang TPH Sumut, H Rajali, diwakili Sekretaris, Hj Lusyantini, didampingi Kepala UPT PTPH Sumut, Marino, memperlihatkan berkas kontrak kerja yang ditandatangani 103 personil THL-TB POPT PHP di Hotel Antares kawasan Jalan SM Raja Medan, Selasa (14/03/2023) pagi. Foto Fey
Medan | Target produksi padi Sumut tahun 2023 sebanyak 4.066.138 ton, setara 2.400.241 ton beras bakal terancam. Jumlah tenaga Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) yang kian berkurang, menjadi salah satu pemicunya.

“Saat ini, Provinsi Sumatera Utara hanya memiliki 152 tenaga POPT-PHP, terdiri atas 49 orang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara, red), 16 orang dibiayai APBD dan 87 orang dibiayai APBN, yang harus menangani 450 kecamatan,” papar Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Sumut, Marino, dalam kegiatan Penandatanganan Kontrak Kerja sebanyak 103 orang THL-TB (Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu) POPT PHP Tahun 2023, di Hotel Antares kawasan Jalan SM Raja Medan, Selasa (14/03/2023) pagi.

Secara ideal, akunya, setiap personil POPT PHP hanya membawahi satu kecamatan agar kinerjanya melakukan pengawalan terhadap pertanaman petani bisa lebih maksimal. Ironisnya, keterbatasan anggaran mengakibatkan penambahan personil tidak kunjung terealisasi. Begitu juga posisi sejumlah personil berstatus ASN yang telah purna bhakti, tidak serta-merta berganti dengan 'wajah baru'. 

Kendati demikian, sejumlah upaya dilakukan pihaknya untuk meminimalisir keterbatasan tersebut. Salah satunya, memberdayakan petani untuk menjadi petugas PHP di tempatnya bercocoktanam.

“Dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara, hanya Kabupaten Serdangbedagai yang memiliki Petani Pengamat Hama dan Penyakit untuk membantu petugas POPT PHP mengawal pertanaman petani dengan honor Rp300 ribu per bulan,” sebutnya.

Marino mengakui, keterbatasan keuangan daerah menjadi persoalan klasik ketiadaan Petani PHP tersebut di berbagai kabupaten/kota. Padahal, keberadaan mereka teramat membantu para personil POPT PHP mendeteksi hama dan penyakit para petani.

“Nantinya, setiap Petani PHP melaporkan temuan mereka di lahan pertanian di sekitar tempat tinggalnya kepada petugas POPT PHP untuk diteruskan kepada Koordinator POPT PHP yang selanjutnya dilaporkan ke kami, UPT PTPH Sumatera Utara di Medan, sebelum diambil langkah penanganannya,” urai Marino.

Sekretaris Dinas Ketapang TPH Sumut, Hj Lusyantini, didampingi Kepala UPT PTPH Sumut, Marino, menyaksikan perwakilan THL-TB POPT PHP, menandatangani kontrak kerja tahun 2023 di Hotel Antares kawasan Jalan SM Raja Medan, Selasa (14/03/2023) pagi. Foto Fey
Mengenai minimnya personil POPT PHP tersebut, Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, yang pada kegiatan itu diwakili Sekretaris, Hj Lusyantini, mengklaim, terus berupaya memperjuangkan penambahan personil. Hanya saja, keterbatasan anggaran menggagalkan upaya tersebut.

“Petugas POPT PHP yang dibiayai dari APBN saja hanya digaji selama 10 bulan, yakni mulai Januari hingga Oktober, sementara dua bulan lagi tidak digaji karena keterbatasan anggaran,” tuturnya seraya menambahkan, kontrak kerja menjadi bukti keterikatan dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan.

Beruntung, kata Lusyantini, sebanyak 87 personil POPT PHP yang dibiayai dari APBN tersebut mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13, sehingga jumlah penerimaan honor mereka tetap 12 bulan. Berbeda dengan 16 personil POPT PHP yang dibiayai APBD, tetap mendapatkan honor selama 12 bulan, tanpa THR dan Gaji ke-13.

“Saya berharap, keterbatasan personil ini justru memacu motivasi para petugas POPT PHP untuk lebih kreatif saat bertugas dengan membekali diri dengan beragam pengetahuan,” ujarnya.

Menurut Lusyantini, kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek) menjadi hal penting yang harus diikuti setiap insan POPT PHP dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu menjawab permasalahan di lapangan.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan hari ini, karena tidak sekadar menandatangani kontrak kerja, tapi juga menggelar Bimtek untuk para personil yang baru menandatangani kontrak kerja,” pujinya.

Sebanyak 103 personil THL-TB POPT PHP di Sumut mengikuti Bimtek usai menandatangani kontrak kerja tahun 2023 di Hotel Antares kawasan Jalan SM Raja Medan, Selasa (14/03/2023) siang. Foto Fey
Disela-sela kegiatan, Kasubbag Tata Usaha UPT PTPH Sumut, Sa’adi, menjelaskan, minimnya personil POPTL-PHP berdampak pada ketidak-akuratan data dan informasi hasil pengamatan, sehingga kegiatan perencanaan pengendalian OPT dalam upaya pengamanan produksi pertanian menjadi tidak maksimal.

“Kegiatan Bimtek hari ini yang berlangsung sampai tanggal 16 Maret 2023 nanti, menjadi salah satu upaya kita meminimalisir kekuranga personil POPT PHP, dengan membekali kemampuan dan wawasan agar setiap petugas selalu siap menjalankan tugas di lapangan,” tuturnya.

Mengenai honor yang diterima para POPT-PHP, Sa’adi menyebutkan, tergantung latar belakang pendidikannya. Untuk lulusan SMA, setiap personil POPT PHP menerima honor senilai Rp2,1 juta per bulan dan lulusan sarjana strata I mendapatkan Rp2,6 juta per bulan.

“Peran para personil POPT PHP sangat strategis dalam mengamankan pertanaman petani, sehinga jangan lelah melakukan pendampingan kepada petani,” tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini