|

Petani Ubi Kayu di Asahan Butuh Bantuan Kompos

Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Unedo Koko Nababan (tengah), didampingi Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Asahan, Faisal Hendra Siregar (kiri) dan stafnya, Limbong (kanan), saat melakukan pertanaman ubi kayu di Kabupaten Asahan, Kamis (03/11/2022). Foto Fey 
Kisaran | Ternyata, bantuan pupuk kompos yang diterima sejumlah anggota Kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Asahan, baik bersumber dari APBD Sumut maupun APBN Tahun Anggaran 2022, mampu memicu semangat para petani untuk bertanam ubi kayu. 

"Petani ubi kayu di Kabupaten Asahan memohon agar bantuan kompos dari pemerintah tetap diberikan untuk mendukung pertanaman mereka," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, Faisal Hendra Siregar SP, saat mendampingi tim monitoring dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, ke lahan pertanaman milik anggota Poktan Indah Desa Urung Pane Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan, Kamis (03/11/2022).

Menurutnya, pupuk kompos sangat dibutuhkan petani ubi kayu saat awal pertanaman. Meski jumlah bantuan pupuk kompos yang diterima tergolong minim, kata Faisal, namun para petani ubi kayu bisa meminimalisir biaya pengeluaran.

Hal itu dibenarkan Ketua Poktan Indah, Budi Utomo, yang telah 20 tahun menanam ubi kayu. 

"Petani ubi kayu butuh pupuk kompos sebanyak 5 ton per hektar untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal," tegasnya.

Budi mengklaim, dengan memanfaatkan jarak tanam 90x70 cm atau sebanyak 12 ribu batang ubi kayu, varietas Uji 5 yang ditanam mampu menuai hasil panen hingga 50 ton per hektar (Ha). Hasil itu akan semakin meningkat hingga mencapai 60 ton, bila mengunakan varietas Darul Hidayah.

"Bantuan pupuk kompos yang diberikan pemerintah memang sangat dibutuhkan petani ubi kayu, sehingga bisa meminimalisir biaya pengeluaran, dan akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani," ungkap Budi.

Kasi Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Unedo Koko Nababan, melakukan monitoring bantuan pupuk kompos kepada poktan penerima di Kabupaten Asahan, Kamis (03/11/2022). Foto Ist
Pengakuan tersebut disambut positif Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Unedo Koko Nababan. Hal ini mengingat, beragam bantuan yang dikucurkan pemerintah selama ini memang sebagai stimulan agar para petani tanaman pangan dan hortikultura bersemangat menekuni budidaya pertanian.

"Terima kasih kalau para petani sudah merasakan manfaat bantuan pupuk kompos dari pemerintah ini," tukasnya.

Namun, pihaknya tidak bisa menjanjikan peningkatan volume pupuk kompos bantuan di tahun berikutnya. Apalagi, belum semua petani ubi kayu yang tergabung dalam poktan mendapatkan bantuan serupa. Di APBD Sumut 2022, misalnya, bantuan pupuk kompos hanya diberikan kepada sejumlah poktan di tujuh kabupaten/kota dengan total lahan seluas 130 Ha. Begitu juga bantuan kegiatan Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu dari APBN Tahun Anggaran 2022, pupuk kompos hanya diberikan kepada sejumlah poktan di wilayah Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) dengan total lahan seluas 100 Ha, yang selama ini kesohor sebagai sentra pertanaman ubi kayu di Provinsi Sumut.

"Semoga, bantuan pupuk kompos sebanyak 1 ton per poktan penerima sedikit banyaknya bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga petani," ujar Koko.

Lebih lanjut dikemukakannya, sejumlah poktan penerima bantuan pupuk kompos dari APBD Sumut 2022, yakni GAP Tunas Harapan Desa Blok 10 Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Sergai (40 Ha), Poktan Cendrawasih Desa Tebingtinggi Kecamatan Tebingtinggi Kota Tebingtinggi (10 Ha), Poktan Suka Mulia Maju Desa Sei Muka Kecamatan Datuk Tanah Datar Kabupaten Batu Bara (10 Ha), Poktan Indah Desa Urung Pane Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan (20 Ha), Poktan Huta Sari VI Desa Purba Sari Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun (20 Ha), tiga poktan di Kabupaten Toba yaitu Poktan Silanggatan (4 Ha), Poktan Jior-Jior (4 Ha) Desa Pintu Bosi Kecamatan Laguboti dan Poktan Tunas Muda Desa Maju Kecamatan Sigumpar (2 Ha), serta Poktan Harapan Maju dan Poktan Gabema di Desa Pinang Sori Kecamatan Pinang Sori Kabupaten Tapanuli Tengah, masing-masing seluas 5 Ha.

Secara terpisah, Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, mengapresiasi upaya yang dilakukan para petani ubi kayu di Kabupaten Asahan. 

"Saya sangat mengapresiasi para petani yang mampu memanfaatkan bantuan pemerintah dengan semaksimal mungkin untuk peningkatan kesejahteraan keluarganya," sebutnya.

Lusyantini menilai, maraknya industri tepung tapioka di berbagai daerah turut andil dalam meningkatkan semangat para petani menanam ubi kayu. 

"Tanaman ubi kayu nyaris tanpa perawatan intensif dan dalam kurun waktu 14 bulan, sudah bisa dipanen denga harga jual yang relatif tinggi, yakni di atas Rp1.000 per kilogram," tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini