|

Bibit Kentang Bantuan Tumbuh Subur di Angkola Julu

Seorang petani kentang memperlihatkan kepada Kepala Seksi Sayur dan Tanaman Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Adri Airil Nasution (kemeja biru), tanaman kentang yang terserang penyakit hawar daun, di areal milik anggota Poktan Suka Damai Kelurahan Simatohir Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kamis (13/10/2022) siang. Foto Fey
Sidimpuan- Bibit kentang varietas Granola bantuan dari APBD Sumut Tahun Anggaran 2022, tumbuh subur di areal pertanaman milik Kelompok tani (Poktan) Suka Damai Kelurahan Simatohir Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Sidimpuan.

“Usia tanaman kentang ini berkisar 41 hari,” tukas anggota Poktan Suka Damai, Arman Mulyadi Pohan, saat menerima kunjungan Kepala Seksi Sayur dan Tanaman Obat Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Adri Airil Nasution, yang melakukan kegiatan pembinaan dan monitoring di lahan pertanaman kentang seluas 1 Hektar (Ha), Kamis (13/10/2022) siang.

Meski tumbuh subur, namun ia mengaku cukup kesulitan merawat tanaman kentang karena curah hujan yang cukup tinggi sejak sebulan terakhir di daerah tersebut. 

“Ada beberapa tanaman yang layu dan akhirnya mati membusuk akibat curah hujan yang tinggi,” sebutnya seraya mengarahkan telunjuknya ke satu batang tanaman kentang yang telah membusuk.

Menanggapi hal itu, Adri Airil Nasution menyatakan, curah hujan yang tinggi itu memicu munculnya penyakit hawar daun atau busuk daun.

“Penyakit hawar daun ini berkembang biak sangat cepat pada curah hujan yang tinggi, kelembapan tinggi dan suhu udara rendah, sehingga tanaman kentang mudah terserang penyakit busuk daun,” sebutnya yang saat itu didampingi Kepala Seksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Sidimpuan, Juli Harahap.

Ia mengemukakan, penyakit hawar daun menyerang bagian batang, daun dan umbi kentang di usia tanam lima hingga enam minggu, sehingga mengakibatkan penurunan hasil panen, bahkan berpotensi gagal panen. 

“Penyakit hawar daun sulit untuk dikendalikan,” tegasnya.

Adri menyarankan para petani untuk melakukan penyemprotan dengan cairan fungisida 2-3 kali seminggu. Selain itu, petani juga bisa menggunakan musuh alami seperti trichoderma spp yang mempunyai mekanisme biokontrol dengan menginduksi ketahanan tanaman terhadap serangan pathogen.

Kepala Seksi Sayur dan Tanaman Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Adri Airil Nasution, berdialog dengan Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Sidimpuan, Juli Harahap, di Kelurahan Simatohir Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kamis (13/10/2022) siang. Foto Fey
Pada kesempatan itu, Adri menjelaskan, bantuan bibit kentang yang dikemas dalam kegiatan Budidaya Kentang pada APBD Sumut Tahun Anggaran 2022 dialokasikan untuk empat kabupaten/kota. Di Kota Sidimpuan, misalnya, ada dua poktan penerima bantuan, yakni Poktan  mendapat jatah dua poktan, yakni Poktan Suka Damai Kelurahan Simatohir Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu seluas 1 Ha dan Poktan Salumpat Saindege Desa Pintu Langit Jae Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu seluas 2 Ha. 

Kemudian, Poktan Sejahtera Desa Hutanamale Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal seluas 4 Ha, Poktan Juma Naman dan Juma Kenjahe Desa Kutambelin Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, masing-masing seluas 2 Ha, serta empat poktan di Kabupaten Samosir untuk total areal pertanaman seluas 4 Ha.

“Setiap hektar, anggota poktan menerima 700 kilogram bibit kentang dan 3 ton pupuk organik,” urainya.

Sementara, Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, yang ditemui di sela kunjungan kerja ke Mandailing Natal, berharap bantuan kentang tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga petani. Mengenai hama dan penyakit yang menyerang tanaman petani pangan dan hortikultura, pihaknya segera menginstruksikan pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumut untuk melakukan pengawalan. 

“Kita segera menginstruksikan Kepala UPT PTPH Sumut melakukan pengawalan terhadap pertanaman petani,” ujarnya yang didampingi Plh Kqbid Hortikultura Dinas TPH Sumut, M Juwaeni.

Instruksi tersebut segera ditanggapi oleh Kepala UPT PTPH Sumut, Marino, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

“Pada prinsipnya, kami segera turun ke lapangan untuk melakukan pengamanan,” tegas Marino.

Selama ini, pihaknya segera bertindak setelah menerima laporan dari personil Pengamat Hama dan Penyakit (PHP) yang disiagakan di lapangan.

“Kita segera melakukan pengawalan agar pertanaman bisa diselamatkan, sehingga petani tidak merugi,” tandasnya. Fey

Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, bersama sejumlah staf saat berada di lokasi penangkaran kentang kawasan Kabupaten Karo, beberapa waktu lalu. Foto Fey



Komentar

Berita Terkini