|

Pabrik Pengolahan Porang Beroperasi di Deliserdang

Bupati Deliserdang, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Putra Jaya Manalu SE MM, didampingi Owner CV SJN, Burhan dan Kabiro Perekonomian Setda Provsu, Naslindo Sirait, melakukan pengguntingan pita sebagai pertanda beroperasinya pabrik pengolahan porang di kawasan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Senin (10/01/2021) siang. Foto Fey 

Lubukpakam- Nilai ekonomis yang dimiliki tanaman porang telah memantik intuisi bisnis pihak manajemen CV Serasi Jaya Nusantara (SJN). Tak tanggung, pabrik pengolahan berkapasitas 90 ton didirikan di Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang.

“Prospek tanaman porang masih menjanjikan karena merupakan komoditas ekspor,” papar Direktur CV SJN, Zeffrey Sutanto, dalam acara peresmian pabrik yang dilakukan Bupati Deliserdang, diwakili Asisten Perekonomian dan pembangunan, Putra Jaya Manalu SE MM, Senin (10/01/2022) siang.

Ia berharap, kehadiran pabrik porang ini mampu memudahkan petani untuk menjual hasil panennya. Melalui cara itu, budidaya tanaman porang semakin populer di tengah masyarakat petani. Hal ini mengingat, saat ini baru sekira 40 ton per hari yang diolah pabrik di Lubukpakam ini.

“Masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk bertanam porang karena sudah ada pabriknya di Lubukpakam,” sebutnya.

Hal senada dikemukakan Owner SJN, Burhan. 

“Melalui pendirian pabrik ini, kita ingin tanaman porang menjadi komoditas andalan Kabupaten Deliserdang,” sebutnya.

Kabiro Perekonomian Setda Provsu, Naslindo Sirait, menyambut positif kehadiran pabrik pengolahan porang ini. Apalagi, tanaman porang telah menjadi tren sejak beberapa tahun terakhir. Menurutnya, peresmian pabrik di Deliserdang ini seakan menjawab beragam pertanyaan seputar nilai ekonomis tanaman porang.

“Kehadiran pabrik pengolahan porang di Deliserdang akan menguntungkan petani karena nilai jualnya bisa lebih tinggi dibanding harus mengirimkannya ke pabrik di Pulau Jawa seperti sebelumnya,” ujarnya.

Naslindo mengklaim, pihak Pemprovsu akan mendorong para petani yang menanam porang agar lahannya bisa teregistrasi, sebagai salah satu persyaratan ekspor. 

“Silakan para petani untuk bermitra dengan Koperasi TL Link atau lembaga lain agar tanaman porang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tegasnya.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provsu, Naslindo Sirait, didampingi Plt Kadis TPH Sumut, Bahrudin Siregar dan Kepala BPSB, Juli Hutahaean, menyerahkan sertifikat sebagai bukti pihak SC SJN berhak mengeluarkan sertifikasi untuk bibit porang, Senin (10/01/2021) siang. Foto Fey

Sebelum meresmikan pabrik pengolahan pabrik porang, Asisten Ekbang Setdakab Deliserdang, Putra Jaya Manalu SE MM, mewakili Bupati Deliserdang, mengatakan, Kabupaten Deliserdang memiliki sumber daya alam melimpah, sehingga berpotensi untuk menghasilkan komoditas berkualitas ekspor.

“Terima kasih kepada Bapak Burhan dan jajaran manajemen CV Serasi Jaya Nusantara yang telah mendirikan pabrik di Deliserdang,” tuturnya.

Ia meyakini, kehadiran pabrik porang ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, sekaligus menyejahterakan masyarakat Kabupaten Deliserdang. Keyakinan tersebut disambut hangat Komisaris Utama Digital Handal Indonesia (DHI), SH Panjaitan. 

Dijelaskannya, melalui Koperasi TL Link berbasis aplikasi ini, pihaknya ingin berkontribusi di tengah masyarakat dengan sistem pengelolaan koperasi digital.

“Kita menyediakan bibit porang dan sertifikasi bibit porang, agar petani bisa menghasilkan komoditas berkualitas ekspor,” paparnya.

Guna mewujudkan hal itu, pihak DHI juga telah menyediakan lahan percontohan pertanaman porang yang dikelola secara profesional.

“Kami mengajak masyarakat untuk bertanam porang skala rumah tangga dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarga,” imbaunya. 

Salah seorang petani porang di Kabupaten Deliserdang, Sugino, yang hadir, mengaku masih mengembangkan tanaman porang di areal seluas 30 rante. Mengeluarkan biaya operasional berikut perawatan hingga mencapai Rp150 juta, Sugino tinggal menanti 'masa keemasan' tanaman tersebut.

“Sebelum panen umbi porang, saya sudah bisa menghasilkan katak atau bulbil (bibit porang, red) yang dihasilkan tanaman porang. Sekarang sudah ada sekitar 100 kilogram katak yang siap ditanam di areal baru,” urainya.

Seorang petani porang Kabupaten Deliserdang, Sugino (dua dari kiri) memperlihatkan umbi porang hasil panen perdananya, Senin (10/01/2021) siang. Foto Fey

Sementara, Plt Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Ir Bahruddin Siregar MM, yang ditemui di sela acara menyebutkan, data tanaman porang di Sumut pada tahun 2021 berkisar 597,6771 ha di 13 kabupaten/kota. Dirincikannya, Langkat (15,1 ha), Serdangbedagai (11,82 ha), Tebingtinggi (0,32 ha), Batu Bara (0,5121 ha), Asahan (3,2 ha), Labuhanbatu (1 ha), Labuhanbatu Selatan (1,125 ha), Simalungun (550 ha), Tapanuli Selatan (0,7 ha), Padangsidimpuan (5,55 ha), Mandailing Natal (0,7 ha), Padanglawas (0,25 ha) dan Kabupaten Tapanuli Tengah (7,4 ha).

"Areal pertanaman porang terluas berada di Kabupaten Simalungun, yakni di Kecamatan Dolok Panribuan seluas 110 hektar, Bandar Marsilam 400 hektar, Panei 20 hektar dan Kecamatan Raya Kahean 20 hektar," urainya yang saat itu didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan, Juwaeni SP MMA, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Marino, serta sejumlah staf, diantaranya Unedo Koko Nababan, Amran dan Rukito. Fey

Komentar

Berita Terkini