|

Jalan Usaha Tani Rampung Oktober 2021

Kabid Sarana Prasarana Dinas TPH Sumut, Jonni Akim Purba, memeriksa jalan usaha tani, Rabu (06/10/2021) siang. Foto Fey

Teluk Mengkudu- Pembangunan jalan usaha tani di berbagai kabupaten di Sumatera Utara yang bersumber dari APBD 2021 ditargetkan rampung dikerjakan pada akhir Oktober 2021.

“Progresnya sudah mencapai 80 persen dan kita optimistis seluruhnya rampung dikerjakan pada akhir Oktober 2021,” papar Kabid Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan, Ir Jonni Akim Purba, saat meninjau kegiatan jalan usaha tani di Dusun Cempedak Desa Melati II Kecamatan Perbaungan KabupateSerdangbedagai (Sergai), Rabu (06/10/2021) siang.

Ia mengemukakan, akses jalan usaha tani sangat dibutuhkan masyarakat untuk membawa hasil pertanian dari sentra produksi. Selama ini, kata Jonni Akim, petani kerap kesulitan melintasi jalan saat musim hujan.

“Diharapkan, pembangunan jalan usaha tani ini membantu petani dalam melakukan budidaya tanaman pangan dan hortikultura, termasuk memasarkan hasilnya, sehingga bisa meningkatkan nilai jual produk pertanian,” sebutnya.

Hal itu dibenarkan seorang petani setempat, Nasib Mustiono.

“Sebelum jalan usaha tani ini dibangun, kami sulit untuk ke sawah dan menjual hasil panen karena jalannya masih pasir bercampur batu. Apalagi kalau musim hujan,” keluhnya.

Ia menyatakan, para petani yang mengelola areal persawahan seluas 20 hektar (ha) lebih di kawasan ini sangat berterimakasih kepada pihak Dinas TPH Sumut yang telah mengalokasikan pembangunan jalan usaha tani.

“Ini sangat membantu kami. Terima kasih kepada bapak-bapak dari Dinas Pertanian (TPH, red) Sumatera Utara karena sudah peduli dengan nasib petani,” ujarnya.

Hal senada dikemukakan Ketua Kelompok tani (Poktan) Sri Krisna di Dusun Ulin Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu, Iswahyudi. 

"Kami sangat butuh jalan usaha tani yang bagus seperti ini untuk ke sawah," tukasnya.

Kabid Sarana Prasarana Dinas TPH Sumut, Jonni Akim Purba bersama dua stafnya, berdialog dengan Ketua Poktan Sri Krisna, Iswahyudi, seputar kualitas jalan usaha tani, Rabu (06/10/2021). Foto Fey 

Di lokasi itu, jalan usaha tani terbentang sepanjang 118 meter dengan lebar sekira 2 meter. Diperkirakan, areal persawahan anggota kelompok tani Sri Krisna yang berkisar 75 hektar ini bisa membaik di masa mendatang.

Iswahyudi mengakui, saat ini budidaya tanaman padi cukup menjanjikan. Dari sisi produktivitas, lanjutnya, setengah hektar pertanaman padi yang dikelolanya bisa menghasilkan 300 kilogram per rante atau setara 7,5 ton GKP (Gabah Kering Panen, red) per ha. Harganya juga lumayan mahal, berkisar Rp4.400 per kg. 

"Dengan jalan usaha tani seperti ini, kami tidak lagi kesulitan," katanya.

 Sementara, Kepala Seksi Lahan dan Irigasi Bidang Sarana Prasarana Dinas TPH Sumut, Fitrawan Ginting, menjelaskan, pembangunan jalan usaha tani yang bersumber dari APBD 2021 sebanyak 18 titik di berbagai kabupaten, meliputi Langkat, Karo, Sergai, Batubara, Siantar, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Nias Selatan.

“Panjangnya bervariasi hingga mencapai 280 meter dengan lebar minimal 1,8 meter,” tukasnya.Fitrawan Ginting menambahkan, jalan usaha tani yang dibuat memiliki rangka dan dicor beton. Jalan usaha tani ini memang sengaja dirancang untuk kuat digunakan smmiioelama bertahun-tahun. Namun demikian, kita berharap masyarakat petani setempat juga bisa merawatnya agar awet,” urainya.

 

Optimasi lahan yang dikerjasamakan dengan institusi TNI AD di Kabupaten Sergai direncanakan rampung pada akhir Oktober 2021. Foto Fey

Secara terpisah, Plt Kadis TPH Sumut, Bahruddin Siregar, mengklaim, tujuan pembangunan jalan usaha tani untuk memudahkan akses para petani tanaman pangan dan hortikultura, baik hendak ke sawah maupun dalam hal pemasaran hasil panenya.

"Syukur Alhamdulilah para petani yang berada di sekitar pembangunan jalan usaha tani bisa terbantu," tuturnya.

Begitu juga program optimasi lahan yang bekerja sama dengan pihak TNI AD di berbagai lokasi. Bila teah rampung, para petani tidak lagi kesulitan dalam melakukan usahatani padi.

"Di Kabupaten Serdangbedagai, misalnya, pengerjaannya telah rampung dengan panjang seluas satu kilometer," paparnya.

Hal itu sejalan dengan tujuan peningkatan roduktivitas lahan rawa dan Indeks Pertanian.

"Ada beberapa kegiatan dalam program ini, yakni berbentuk perbaikan pengairan (normalisasi, red), dan pengolahan lahan," tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini