Plt Kadis TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar MM, saat mendampingi Gubsu Edy Rahmayadi, menyerahkan bantuan kepada petani di wilayah Kabupaten Padang Lawas, Juni 2021 silam. Foto Ist |
Medan- Nama Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ir Bahruddin Siregar MM dicatut oknum tidak bertanggungjawab. Korbannya, Koordinator BPP (Balai Penyuluh Pertanian, red) Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, Robert Manalu.
"Tadi saya baru ditelepon seorang penyuluh ASN kita di Kecamatan Medang Deras, Robert Manalu yang mengaku sudah mentransfer uang administrasi sebesar Rp1,5 juta untuk memuluskan pencairan dana bantuan rehab bangunan BPP dari pemerintah pusat kepada seseorang yang mengaku bernama Bahruddin Siregar, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara," ungkapnya melalui telepon seluler, Sabtu (02/10/2021).
Merasa tidak pernah menelepon Robert Manalu, Bahruddin segera membantahnya. Ia menegaskan, pihak Dinas TPH Sumut di bawah kepemimpinannya tidak pernah meminta atau pun mengutip dana untuk memuluskan bantuan dari pemerintah.
"Kita tidak pernah meminta kepada penerima bantuan dalam bentuk apa pun saat menyalurkan bantuan dari pemerintah," tegasnya.
Ia kemudian meminta Robert Manalu untuk memeriksa kembali nomor handphone seseorang yang menyuruhnya mentransfer sejumlah dana tersebut. Ternyata, korban sebelumnya mengaku telah mencoba nomor Hand Phone (HP) yang dipakai oknum penipu tersebut. Hasilnya, nomor yang dimaksud sudah tidak aktif. Ironisnya, korban telah mentransfer dana administrasi yang diminta pria penipu tersebut.
Untuk memastikan dirinya telah menjadi korban penipuan, korban segera menghubungi petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Batubara, Umar Dani. Tujuannya, meminta nomor HP Plt Kadis TPH Sumut untuk mengonfirmasikan permintaan itu.
"Makanya saya sekarang menelepon Pak Kadis," ujar Bahruddin menirukan ucapan dari korban.
Korban juga mengaku salah tidak melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait seputar bantuan tersebut, sebelum memenuhi permintaan oknum penipu itu.
"Saya pikir itu memang telepon dari Pak Kadis. Makanya langsung saya transfer uang yang diminta, biar bantuan dana untuk rehab bangunan BPP segera dikirim," sebutnya.
Guna mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang lagi, Bahruddin mengaku telah menginstruksikan personil di Bidang Penyuluhan Dinas TPH Sumut, yang menangani BPP, mengeluarkan maklumat kepada seluruh institusi di seluruh kabupaten/kota di Sumut, agar tidak percaya terhadap siapa pun yang hendak melakukan pungutan terhadap bantuan pemerintah.
"Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada kutipan sama sekali dari pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara kepada penerima bantuan dengan dalih apa pun," tuturnya.
Ia menyarankan para penerima untuk bertanya kepada pihak terkait, bila ada permintaan dana dengan dalih memuluskan pencairan bantuan.
"Jangan langsung percaya dengan permintaan apa pun bila alasannya untuk memuluskan pencairan bantuan pemerintah. Tanya dulu ke kita (Dinas TPH Sumut, red)," tandasnya. Fey