|

UPT Mekanisasi Pertanian Fokus Uji Mutu Alsintan

Plt Kadis TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar MM (topi putih), memperhatikan mesin power thresher yang sedang melakukan uji mutu di bengkel UPT Mekanisasi Pertanian, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Rabu (07/04/2021). Foto Fey

Medan- Plt Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatera Utara, Ir Bahruddin Siregar MM, mengimbau jajaran Unit Pelaksana Teknis Mekanisasi Pertanian (UPT Mektan) untuk memberdayakan tugas pokok dan fungsi institusi tersebut.

“Fokuskan kepada pengujian mutu alat mesin pertanian di antara keterbatasan anggaran kita,” paparnya saat meninjau lokasi pengujian mutu di bengkel Mektan kawasan Jalan AH Nasution Medan, Rabu (07/04/2021) pagi.

Ia mengemukakan, inovasi harus terus dilakukan segenap personil UPT. Hal ini mengingat, sejak lama pengujian mutu menjadi andalan UPT di bawah naungan Dinas TPH Sumut.

“Tetap semangat dan terus melakukan sejumlah inovasi dalam bekerja,” ujarnya yang berkunjung ke UPT Mektan bersama Kabid Pangan Dinas TPH Sumut, Juwaeni.

Sementara, Kepala UPT Mektan, Effendi Pane, mengakui, permintaan pihak luar untuk melakukan pengujian mutu tergolong tinggi, terutama dari wilayah Provinsi Aceh.

“Tahun lalu, permintaan berkisar 19 sampai 25 unit mesin Alsintan per tahun,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pengujian mutu dilakukan untuk mengetahui hasil (test report) dari alat mesin pertanian (alsintan) yang telah dimodifikasi. Hal itu dilakukan agar konsumen yang hendak membeli mengetahui kapasitas alsintan dimaksud.

“Keuntungan dari melakukan pengujian mutu ini, nantinya calon konsumen sudah mengetahui spesifikasi Alsintan yang hendak dibelinya, termasuk kapasitasnya,” sebut Efendi Pane didampingi Kepala Seksi (Kasi) Produksi, Teguh Siregar, Kasi Pelayanan Teknis, Minarni, Kasubbag Tata Usaha, Nurhayati Harahap.

Ditambahkannya, uji mutu yang dilakukan diantaranya berupa uji verifikasi, unjuk kerja serta uji pelayanan. Nantinya, sampel yang diperoleh akan dianalisis, termasuk kapasitas alsintan, waktu penggunaan serta jumlah bahan bakar yang dibutuhkan saat berproduksi.

“Kita menggunakan metodologi pengujian dengan mengacu pada SNI,” tukasnya.

Plt Kadis TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar (topi putih) memberikan arahan seputar inovasi yang harus dilakukan UPT Mekanisasi Pertanian saat berkunjung ke bengkel kawasan Jalan AH Nasution Medan, Rabu (07/04/2021). Foto Fey  

Ia merinci sejumlah parameter dalam pengujian mutu alsintan, yakni kapasitas mesin pengumpanan minimal ukuran kecil 1.000 kg/jam, ukuran sedang 1.300 kg/jam dan besar 1.600 kg/jam. Begitu juga kapasitas mesin perontok, minimal ukuran kecil 500 kg/jam, sedang 650 kg/jam dan besar 800 kg/jam.

Mengenai tingkat kebersihannya, Effendi Pane mengklaim, minimal berkisar 70% tanpa ayakan dan sebesar 95% dengan ayakan. Khusus efisiensi kerontokan, lanjutnya, minimal sebesar 98%, kehilangan hasil maksimal lima persen, peningkatan gabah retak maksimal dua persen, efisiensi daya kerontokan minimal 70% dan tingkat kebisingan minimal 90 desibel.

“Saat ini kita sedang menguji power thresher multi fungsi dari wilayah Provinsi Aceh yang diperkirakan berlangsung selama dua minggu,” tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini