|

Pemerintah Siapkan Pelatihan UKM

Pasar Titi Kuning di kawasan Jalan Brigjen Zein Hamid Medan. Foto net


Medan- Wagubsu Musa Rajekshah menyatakan, setiap kabupaten/kota telah menyiapkan pelatihan untuk para pelaku Usaha Menengah Kecil (UKM). Melalui pelatihan tersebut, diharapkan para pelaku UKM mampu mengembangkan produknya.

"Sudah ada program seperti pelatihan dari pemerintah untuk membimbing para UKM untuk dilaksanakan dan yang lebih berwenang melaksanakan bagian kota dan kabupaten," paparnya saat meresmikan kegiatan Bazar Ramadan UKM Pasar Titi Kuning (Tikung), kawasan Jalan Brigjen Zein Hamid Medan, Selasa (27/04/2021).

Ia mengakui, perlunya keseriusan pembinaan bagi para pelaku UKM, mengingat, masih banyak pelaku usaha yang belum mengerti bagaimana mengemas produknya agar tampil menarik.  

"Kita minta para pembina pelaku UKM yang hadir disini membuat pelatihan lebih baik lagi untuk para pelaku UKM yang ada," tegas pria yang karib disapa Ijeck ini.

Sebelumnya, Komite Dewan UKM Sumut, Dewi Budiati, mengeluhkan fasilitas pemerintah dalam menaungi para pelaku UKM, khususnya terkait legalitas seperti dokumen perizinan, brand produk dan sertifikat lainnya. Kondisi itu mengakibatkan para pelaku UKM kesulitan memasarkan produknya. 

"Setelah kami survei, fasilitas pemerintah belum dapat menjangkau para UKM dan membuat pemasaran terhambat," sebutnya.

Padahal, kata Dewi, beragam produk yang dihasilkan para pelaku UMKM sudah bagus dan layak dipasarkan. Namun, hal itu masih kurang diperhatikan pemerintah. Ia berharap, pemerintah dapat lebih fokus untuk mengembangkan produk-produk UKM.

Tampak hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Ir Suherman MSi, perwakilan Kadin Sumut, Iwapi Sumut, Ipemi Sumut dan lainnya. 

Berdasarkan pengamatan, Pasar Tikung merupakan 'hibryd market' pertama di Indonesia. Sejak tahun 2016 lalu, salah satu dari 53 pasar tradisional yang dikelola PD Pasar di Kota Medan itu telah direvitalisasi. Tak pelak, sentuhan modernisasi mewarnai bangunan pasar tersebut. Kondisi becek, jorok dan bau yang selama ini identik dengan pasar tradisional berganti menjadi bersih, tertata, dan tentunya nyaman dengan empat lantai bangunannya yang berarsitektur menawan. 

Diresmikan pada akhir 2019, Pasar Tikung dengan sekira 300 an toko permanen beragam ukuran diharapkan menjadi pusat jajanan dan oleh-oleh khas Kota Medan, bahkan Sumatera Utara. Ironisnya, pandemi Covid-19 pada tahun 2020, telah meluluhlantakkan harapan tersebut.  

Menurut tim pemasaran Pasar Tikung, H Mahadi Kadar, sejumlah fasilitas yang dimiliki pasar modern ini layak menjadi pertimbangan. Dari sisi fasilitas, misalnya, penataan toko permanen terkesan rapi di setiap lantai. Pasar Tikung juga menyediakan areal parkir basement. Selain itu, konsep rooftop bakal memanjakan pandangan pengunjung saat 'berkeliaran' di kawasan itu.  

"Toiletnya bersih, ada juga Musholla-nya dan area bermain anak-anak," tukas pria yang akrab dipanggil Didit ini, di sela acara peresmian bazar Ramadan.

Ia menambahkan, pengunjung juga bisa mendapatkan beragam kebutuhan bahan pokok di lantai satu. Para pedagang di lantai satu menyediakan sayur dan buah segar, bunga, daging, ikan dan kebutuhan pokok lainnya. Di lantai dua, lanjutnya, tersedia beragam toko pakaian dan barang pecah belah, serta di lantai tiga disediakan untuk produk UKM, seperti makanan olahan dan suvenir. Pengunjung juga bisa memanfaatkan rooftop untuk bersantai.

"Para pelaku UKM yang hendak memanfaatkan fasilitas di Pasar Tikung bisa menyewa toko dengan harga relatif terjangkau, yakni Rp3 juta per tahun," tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini