|

Medan dan Deliserdang Dihuni 4,37 Juta Warga

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, menyampaikan laporan hasil SP tahun 2020 kepada Gubsu Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman No 41 Medan, Selasa (26/01/2021). Foto Ist

Medan- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyatakan, sebanyak 4,37 juta warga dari 14,8 juta penduduk Sumut (29,5%), bermukim di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Demikian dikemukakannya saat beraudensi dengan Gubsu Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman No 41 Medan, Selasa (26/01/2021).

"Meski luas geografis Kota Medan sebesar 0,36 persen dari wilayah Provinsi Sumatera Utara, namun jumlah penduduknya mencapai 2,44 juta jiwa atau sebesar 13,05 persen dari jumlah total penduduk Sumatera Utara yang berkisar 14,8 juta," sebutnya saat menyampaikan hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2020 yang dilakukan pihak BPS Sumut.

Ia menyatakan, kondisi serupa juga dialami Kabupaten Deliserdang yang dihuni sebanyak 1,93 juta jiwa atau sebesar 13,05% dari total jumlah penduduk Sumut. Sementara Kabupaten Langkat, Simalungun dan Asahan, mempunyai sebaran masing-masing sebesar 6,96%, 6,69% dan 5,20%. Sedangkan kabupaten/kota lainnya masing masing di bawah lima persen, dengan persentase terendah di Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 0,35%. 

Menurutnya, diperlukan pembangunan kawasan penyangga agar penyebaran penduduk bisa lebih proporsional, sehingga masyarakat tidak terkonsentrasi di kota besar. 

"Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2020, ada pertambahan 1,82 juta jiwa penduduk dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010, atau sekira 1,28 persen per tahun," paparnya.

Syech Suhaimi menjelaskan, dari 14,8 juta penduduk di Sumut, sebesar 93,37% atau sebanyak 13,82 juta jiwa berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK). Sisanya, yakni berkisar 6,63% atau sebanyak 0,98 juta penduduk tidak tinggal di alamat yang sesuai KK. 

“Jumlah ini merupakan indikasi banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tercatat pada KK,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, SP 2020 mencatat, terdapat 7,42 juta jiwa berjenis kelamin laki-laki (50,15%) dan 7,38 juta jiwa (49,85%) perempuan. Dengan kata lain, rasionya adalah terdapat 101 orang laki-laki per 100 orang perempuan di Sumut pada 2020.

Menanggapi hal itu, Gubsu Edy mengakui, pertambahan jumlah penduduk belum didukung dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020.

"Kondisi ini tidak seimbang (pertambahan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi, red). Itu yang harus kita evaluasi, langkah apa yang perlu dilakukan untuk ini dan tidak boleh terlalu lama," sebutnya.

Saat ini, pihak Pemprovsu masih berupaya meningkatakn sektor pertanian, peternakan dan perikanan untuk meningkatkan ketahanan pangan yang pada akhirnya akan memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Gubsu Edy menilai ketiga sektor itu dinilai tidak mengundnag terjadinya penumpukan orang yang memang harus dihindari untuk mencegah penyebaran Covid-19.'

Pihaknya juga berupaya meningkatkan penanaman modal atau investasi untuk ketersediaan lapangan kerja dan mendongkrak pendapatan daerah. Apalagi Sumut punya luas wilayah daratan 72,98 ribu km2, dengan kepadatan penduduk sebanyak 203 jiwa/km2.

“Sumut itu kan cukup luas (untuk potensi investasi, red), jadi memungkinkan. Persoalnnya adalah, pendapatan daerah itu sangat penting dipikirkan, untuk menggeliatkan perekonomian dalam rangka mengimbangi pertumbuhan penduduk,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Gubsu Edy juga menyinggung visi membangun desa menata kota agar warga tidak lagi berdatangan ke kota besar untuk mencari penghidupan, sehingga mengakibatkan penyebaran penduduk menjadi merata. Van


Komentar

Berita Terkini