|

Elit Politik Berperan Tentukan Konsolidasi Demokrasi

Kuliah Umum Sosiologi Fisip USU yang berlangsung secara zoom, Selasa (05/01/2021). Foto Ist

Medan- Keberhasilan konsolidasi demokrasi dalam suatu negara sangat dipengaruhi perspektif elit politik. Demikian dikemukakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) USU, Muryanto Amin, saat membuka Kuliah Umum Sosiologi Fisip USU bertajuk 'Sosiologi Elit Dalam Perspektif Politik' via zoom, Selasa (05/01/2021).

Menurutnya, cepat atau lambat maupun berhasil atau gagal proses suatu konsolidasi demokrasi ditentukan para elit politik di negara tersebut.

"Konsolidasi demokrasi bisa cepat dan lambat, bahkan bisa berhasil atau gagal, sangat dipengaruhi perspektif elit," sebutnya.

Muryanto memaparkan teori elit menjadi teori yang selalu menarik digunakan untuk melihat interaksi sesama manusia. Bahkan, kata Sekjen Fordekiss ini, teori elit semakin menarik jika dilihat dalam konteks kekuasaan.

"Bukan hanya di negara yang baru menerapkan demokrasi, namun negara yang telah mapan demokrasinya. Teori elit menghasilkan temuan dengan pola baru yang beragam," sebut pria yang kerap disapa Mury ini.

Dicontohkannya, dalam demokrasi ada kompetisi politik dan juga bisnis. Setiap kompetisi, ada pihak yang kalah dan menang. Umumnya, elit selalu mengalami masalah dalam kompetisi ketika harus menghormati yang menang dan menghargai kekalahan dalam kompetisi itu. Meskipun, kompetisi diselenggarakan secara fairness.

Pada kesempatan itu, Kuliah Umum menghadirkan dua nara sumber, yakni Dr Harmona Daulay MSi (Ketua Program Studi Sosiologi FISIP USU) dan Yoes C Kenawas yang merupakan PhD Candidate Department of Political Science Northwestern University. Hendra


Komentar

Berita Terkini