|

Poktan Desa Kutambaru Terima Bibit Salak Madu

Kabid Hortikultura Dinas TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar MM, bersama stafnya, menyaksikan bibit salak Madu bantuan, saat melakukan peninjauan ke Poktan Karo Jaya Lestari Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Kamis (17/12/2020). Foto Fey 

Kabanjahe- Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatera Utara, Ir Bahruddin Siregar MM, meninjau bantuan 2.700 batang bibit salak varietas Madu dengan label biru (benih sebar, red) yang diterima Kelompok Tani (Poktan) Karo Jaya Lestari, Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Kamis (17/12/2020) siang. 

"Tolong segera ditanam sekaligus dirawat bibit salak Madu ini agar hasil panennya mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga," imbaunya dihadapan sejumlah anggota Poktan Karo Jaya Lestari, Kepala UPTD Dinas Pertanian Karo, Samson Sagala, Pengamat Benih Tanaman (PBT) Kabupaten Karo, J Tambunan dan PBT Deliserdang, Iwan, di areal pertanaman salak kawasan Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket.  

Ia menjelaskan, bantuan tersebut bersumber dari dana P-APBD Sumut 2020 dengan total bibit mencapai 9.100 batang yang dialokasikan ketiga kabupaten, yakni Deliserdang, Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Karo. Sesuai aturan pemerintah, lanjutnya, bibit salak Madu bantuan itu telah mengantongi sertifikat yang dikeluarkan pihak UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas TPH Sumut. 

Bahruddin mengakui, aturan yang mewajibkan bibit salak Madu bantuan pemerintah harus memiliki sertifikat, sempat menyulitkan pihaknya. Namun, setelah dilakukan pencarian dari beragam informasi, akhirnya ditemukan penangkar dimaksud.

“Ternyata, di Indonesia baru ada satu penangkar bibit salak Madu yang memiliki sertifikasi, yakni di Tiga Juhar Farm kawasan Jalan Bintang Asih Dusun I Desa Rumah Sumbul Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara,” tutur Bahruddin.

Seorang anggota Poktan Karo Jaya Lestari berdiskusi dengan Kepala Seksi Buah dan Flori Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Lusianna Siahaan, seputar bibit salak Madu, Kamis (17/12/2020) siang. Foto Fey

Kepala Seksi Buah dan Flori Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Lusiana Siahaan, menambahkan, pihaknya terlebih dahulu berkunjung ke Tiga Juhar Farm, sebelum bantuan tersebut digulirkan.

"Kami melihat langsung pohon induk dan bibit salak Madu yang diproduksi secara rutin untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah Sumatera Utara dan beberapa provinsi di sekitarnya," sebut Lusiana yang bersama stafnya, Anna Pane, turut dalam peninjauan tersebut. 

Pada kesempatan itu, Lusianna mengemukakan, Kabupaten Deliserdang menerima bantuan bibit salak Madu sebanyak 3.700 batang, serta Tapsel dan Karo, masing-masing 2.700 batang. Pihaknya juga mengklaim telah membuat komitmen dengan pihak ketiga (rekanan, red) untuk mengganti bibit rusak akibat faktor transportasi menuju lokasi penerima. 

"Biasanya, risiko kerusakan bibit akibat pengantaran ke lokasi penerima maksimal 10 persen. Makanya ada komitmen kita ke pihak rekanan untuk mengganti bibit yang rusak akibat pengiriman barang," ujarnya. 

Lusianna juga menyarankan pihak penerima, dalam hal ini poktan, tidak menempatkan bibit bantuan tersebut di sembarang tempat dan membiarkannya hingga beberapa waktu. Dampaknya, bibit bantuan berpotensi rusak, bahkan mati. Padahal, bila diperlakukan secara baik, yakni menyusunnya secara rapi dan ditempatkan di lokasi yang teduh, bibit salak bantuan terhindar dari kerusakan akibat tidak diperlakukan secara baik. Apalagi, selama bibit salak Madu bantuan berpindah tempat, melalui proses pengiriman, tanaman menjadi stress dan harus menyesuaikan dengan tempatnya yang baru. 

"Jadi, tolong perlakukan bibit bantuan ini secara baik sebelum ditanam. Bahkan, setelah ditanam, bibit salak Madu ini juga memerlukan proses pemulihan sebagai risiko perpindahan itu," urai Lusianna.

Menanggapi hal itu, Ketua Poktan Karo Jaya Lestari, Adiwijaya Sitepu, berterimakasih kepada pihak Dinas TPH Sumut yang telah memberikan bantuan bibit salak Madu. Hal ini disebabkan, masyarakat Desa Kutambaru telah memilih pertanaman salak pondoh dan salak Madu sebagai sumber mata pencaharian. 

"Sejak beberapa tahun lalu, masyarakat Desa Kutambaru memang mengandalkan tanaman salak Pondoh dan Madu untuk menghidupi keluarga," tukasnya lantas berjanji segera menanam bibit salak Madu tersebut.

Tim dari Dinas TPH Sumut yang dipimpin Kabid Hortikultura, Ir Bahruddin Siregar MM, mendengarkan saran dari sejumlah anggota Poktan Karo Jaya Lestari, Kamis (17/12/2020) siang. Foto Fey

Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo, Ir Metehsa Karo-karo, yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (17/12/2020) malam, menyambut positif bantuan itu.

"Bantuan bibit salak Madu sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Kutambaru yang selama ini memang merupakan sentra pertanaman salak di Kabupaten Karo," tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini