|

Duh...Muslianto ternyata Peltu Gadungan

Muslianto (tengah) yang menyaru sebagai prajurit TNI gadungan berpangkat Peltu saat diinterogasi, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Medan– Kedok Muslianto yang menyaru sebagai prajurit TNI berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) selama 12 tahun terakhir akhirnya terbongkar, Kamis (30/07/2020). Petugas Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba, menjadi sosok yang berjasa dalam hal ini.

"Serka H Purba melihat kejanggalan dari seragam PDL (Pakaian Dinas Lapangan, red) yang dikenakan Muslianto, saat berpapasan di kawasan Jalan Luku Medan," papar Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar SIP, dalam pers conference di Makodim 0201/BS, Jalan Pengadilan No 8 Medan, beberapa waktu lalu.

Saat ditanya seputar Kartu Tanda Anggota dan NRP, lanjutnya, pria yang ditaksir berusia lebih dari 50 tahun itu, justru memberikan jawaban berbelit-belit. Menggunakan komunikasi secara persuasif, akhirnya Serka H Purba bisa menggiring Muslianto ke Makoramil Medan Baru. Setelah diinterogasi langsung oleh Danramil Medan Baru, Kapten Arm Edi Hutabarat beserta sejumlah Babinsa lain, akhirnya warga Komplek IDI kawasan Jalan Pintu Air IV Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor itu mengakui dirinya merupakan prajurit TNI gadungan. Tak pelak, Muslianto digelandang ke Makodim 0201/BS untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dihadapan Komandan Unit Intel Kodim 0201/BS, Kapten Sonny Ginting dan sejumllah personil Intel lainnya, pelaku mengaku menjadi tentara gadungan untuk memudahkan aksinya membak-up kegiatan proyek, seperti pengawasan tabung gas elpiji dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN," sebut Letkol Agus yang dalam kesempatan itu juga menghadirkan Kepling XIX Kompleks IDI Jalan Pintu Air IV, Wasinton Manalu.

Demi meyakinkan dirinya sebagai prajurit TNI, Muslianto juga kerap menggunakan sepatu lars panjang, baret, sangkur, dan pistol jenis Air Soft Gun. Tidak hanya itu, mulai dari KTP, SIM hingga Kartu Keluarga, semuanya mencantumkan identitasnya sebagai prajurit TNI AD. Letkol Agus mengemukakan, sejak berhenti bekerja sebagai sopir pribadi seorang perwira menengah berpangkat Kolonel pada tahun 2008, Muslianto menyaru menjadi seorang prajurit TNI AD berpangkat Peltu. Mengantongi identitas sebagai Prajurit TNI AD, pelaku juga memanfaatkannya untuk memudahkan pengurusan kredit motor, menguruskan dua anaknya melamar pekerjaan dan kuliah di perguruan tinggi.

“Atas pengungkapan kasus ini, tidak hanya TNI AD yang sangat dirugikan, tetapi juga Polri melalui pemalsuan identitas pada SIM, dan pemerintah melalui pemalsuan identitas pada Kartu Keluarga," tutur Letkol Agus lantas menambahkan, TNI AD melalui Kodim 0201/BS akan mengajukan tuntutan kepada pelaku yang kini telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya.

Ia berharap kepada seluruh warga Kota Medan untuk tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai prajurit TNI. Bila menemukan hal-hal yang seperti ini, disarankan untuk segera berkomunikasi dengan Babinsa atau Koramil terdekat. Mengenai Serka H Purba, Letkol Agus memastikan segera mendapatkan penghargaan.

“Ke Komando Atas juga akan kita ajukan (rewardnya, red), apakah berupa kesejahteraan atau kenaikan pangkat,” ujar abituren Akmil 1999 ini. Dra

Komentar

Berita Terkini