|

Teh Sumut Tembus Sembilan Negara

Manajer Kebun Teh Bah Butong PTPN 4, Win Dwiputra menjelaskan seputar daun teh kepada Kepala BBKP Belawan, Hasrul, Jumat (03/07/2020). Foto Ist 
Belawan- Pihak Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan mencatat, teh asal Sumatera Utara (Sumut) selama Semester I tahun 2020 mampu menembus sembilan negara dengan volume ekspor sebanyak 461 ton senilai Rp10,4 miliar, atau sebesar 39% dari total ekspor teh Sumut tahun 2019 yang mencapai 1.196 ton.

"Selama semester I tahun 2020, ekspor teh yang dilalulintaskan dari Pelabuhan Belawan telah dilakukan sebanyak 26 kali pengiriman," papar Kepala BBKP Belawan, Hasrul, dalam keterangan tertulisnya di Belawan, Selasa (07/07/2020).

Berdasarkan catatan IQFAST Karantina Pertanian Belawan, lanjutnya, sebanyak sembilan negara dimaksud, masing-masing Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, Pakistan, Jerman, China dan Iran. Ia juga mengaku telah berkunjung ke kebun teh di kawasan Bah Butong, Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumut, Jumat (03/07/2020).

Menurutnya, hal itu sejalan dengan instruksi Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, selaku penanggungjawab Gerakan tiga kali ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya.

"Seluruh Unit Pelaksana Teknis Karantina di Indonesia diinstruksikan melakukan sinergisitas dan pendamingan teknis kepada para pelaku ekspor agar dapat mencapai target Gratieks, yakni hingga tahun 2024 ada lompatan ekspor komoditas pertanian hingga tiga kali lipat," sebut Hasrul.

Dalam kunjungan tersebut, pihaknya melakukan sosialisasi Gratieks dan melakukan pendampingan teknis untuk memenuhi standar persyaratan karantina agar lolos di negara tujuan ekspor.

“Kami berikan pendampingan bagaimana proses mitigasi Organisme Pengganggu Tumbuhan pada tempat produksi dan kemasan teh sehingga dapat memiliki sanitasi yang baik,” paparnya lantas mengklaim, teh merupakan produk ekspor yang mendunia dan Indonesia berpeluang besar untuk mengisi pasar dunia.

Sejumlah pekerja di Kebun Bah Butong sedang memanen daun teh yang akan diekspor ke mancanegara. Foto Ist
Pada kunjungan ke Kebun Teh Bah Butong yang dibawah pengelolaan PTPN 4 selaku produsen ekspor teh di Sumut, Hasrul mendengarkan penjelasan dari Manajer Kebun, Win Dwiputra, seputar pertanaman teh di wilayah itu.

"Luas pertanaman teh di Kebun Bah Butong berkisar 6.368,25 hektar dengan varietas Ortodok yang tahan terhadap penyakit cacar daun teh Hemileia vastatrix," urai Win.

Ia menyatakan, hasil dari Kebun Bah Butong Sidamanik memiliki 14 macam bentuk produk teh unggulan ekspor, yakni Broken Oranye Peko (BOP), Broken Fanning Peko (BFP), Broken Tea (BT), Peko Fanning (PF), Dust I, Broken Peko (BP), BOPF, PF II, Fann II, BP II, BT II, Dust II, Dust III dan Dust IV yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kehalusan serbuk teh, aroma serta rasa teh.

Secara terpisah, Kepala Barantan kementan, Ali Jamil berharap, pendampingan ekspor secara langsung dari unit pelaksana teknis karantina di seluruh Indonesia akan semakin meningkatkan volume ekspor teh Indonesia. Fey

Komentar

Berita Terkini