|

Banjir di Aceh Besar Surut, 190 KK Mengungsi

Sejumlah petugas dari berbagai unsur melakukan peninjauan lokasi yang terendam air di kawasan Kabupaten Aceh Besar, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Jakarta- Pihak Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, banjir di kawasan Aceh Besar telah surut. Tercatat, lebih dari 190 kepala keluarga (KK) mengungsi di beberapa lokasi, dan seorang anak berusia tujuh tahun di Gampong Keuh Kecamatan Lhoknga meninggal setelah terpeleset dan tenggelam di lahan sawah yang terendam air.

"Selain air sudah surut, jalan lintas barat, selatan yang sempat tertutup material longsor dan pohon tumbang, sudah kembali normal," papar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam siaran persnya, Minggu (10/05/2020).

Ia mengemukakan, banjir yang dipicu tingginya intensitas hujan menyebabkan genangan di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Menurutnya, sejumlah desa di lima kecamatan di Kabupaten Aceh Besar ikut terdampak banjir dan pohon tumbang. Di Kecamatan Darul Imarah, kata Raditya, beberapa desa yang terdampak banjir yaitu Gampong Garot, Lampasie Engking, Gue Gajah, Lam Bheu, Pasheu Beutong, Punie, Cot Rangkang dan Kompleks Villa Buana.

Begitu juga di Kecamatan Peukan Bada, air menggenangi Desa Ajun, Keuneu Eu, Lampisang, Lamkeumok, Lam Geu Eu, dan Lam Hasan. Genangan air juga dialami warga Desa Gampong Krung Kala dan Gampong Geuteut di Kecamatan Lhoong. Bahkan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah memonitor longsor dan pohon tumbang di Gunung Kulu dan Gunung Paro Kecamatan Lhoong.

Pihaknya juga mendapatkan laporan, Kompleks Bumi Bakti yang berada di Gampong Reuloh Kecamatan Ingin Jaya dan Gampong Biluy di Kecamatan Darul Kamal ikut terdampak banjir. Kondisi itu berbeda dengan yang dialami warga Gampong Meunasah Keumude dan Reuhat Tuha di Kecamatan Suka Makmur. Di kawasan itu, banyak pohon tumbang menghalangi akses jalan.

“Sebanyak 195 Kepala Keluarga tersebar di beberapa titik pos pengungsian, yakni pos pengungsian Garot terdapat 115 KK sebanyak 346 jiwa, Lampasie Engking sebanyak 30 KK atau setara dengan 178 jiwa, Villa Buana di titik pengungsi di komplek yayasan Mahad Tahfiz Qu’ran sebanyak 23 KK atau sebanyak 104 jiwa, Gue Gajah 9 KK dan Krung Kala 18 KK atau sebanyak 71 jiwa,” sebutnya.

Saat ini, kata Raditya, intensitas hujan sudah berkurang setelah dua hari hujan deras. Setelah Banda Aceh dan Aceh Besar, wilayah Kota Lhokseumawe juga terdampak banjir. Lebih lanjut dikatakannya, Desa Blang Buloh Kecamatan Blang Mangat juga terdampak banjir. Penyebabnya, bendungan di wilayah administrasi Kabupaten Bireuen tidak mampu menampung debit air. Sebanyak 35 rumah terendam dengan ketinggian air hingga 65 cm. Namun, tidak ditemukan korban jiwa dan warga yang mengungsi. Fey/Ril
Komentar

Berita Terkini