|

ACT Sumut: 'Save Muslim India...'

Ustad Zulfikarullah LC MA memberikan tausyiah dihadapan seratusan jamaah Masjid Al Muhajirin di Komplek Perumahan Bumi Asri kawasan Jalan Asrama Medan, usai menunaikan sholat Subuh, Selasa (10/03/2020). Foto Ist
Medan- Sejumlah aktivis Aksi Cepat Tanggap (ACT) Care For Humanity Sumatera Utara (Sumut) mengetuk nurani para jamaah Masjid Al Muhajirin Kompleks Bumi Asri kawasan Jalan Asrama Medan, untuk peduli terhadap nasib warga muslim di India dan negara-negara lain yang teraniaya, Selasa (10/03/2020).

"Save (selamatkan, red) warga Muslim India dan warga muslim di negara-negara yang sekarang masih teraniaya oleh rezim berkuasa," seru pihak ACT Sumut yang diwakili M Dani dihadapan seratusan jamaah.

Ia mengemukakan, persekusi sekaligus intimidasi terhadap warga Muslim di New Delhi, India, beberapa waktu lalu telah menewaskan sedikitnya 47 jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Tak hanya itu, kata Dani, beberapa Masjid dan pemukiman warga Muslim ikut dibakar dan dihancurkan.

"Kaum muslim yang menjadi warga minoritas di berbagai belahan dunia kembali menjadi korban kesewenangan rezim berkuasa," kecamnya.

Dani mengajak seluruh umat muslim, termasuk yang bermukim di Komplek Perumahan Bumi Asri Medan, untuk membantu meringankan penderitaan mereka, melalui donasi dalam beragam bentuk.

"Saat ini, warga muslim di India masih takut keluar rumah, sehingga kesulitan mendapatkan bahan makanan," ujarnya.

Seruan untuk membantu sesama muslim juga dikemukakan Ustad Zulfikarullah LC MA yang ikut tergabung dalam ACT. Ia mengingatkan, predikat sebagai seorang muslim bukan sekadar identitas, melainkan juga harus bernilai.

"Sebaik-baik manusia adalah yang mmemberikan manfaat sebanyak-banyaknya," tukasnya.

Sebagian jamaah Masjid Al Muhajirin mendengarkan tausyiah seputar duka warga muslim di berbagai negara akibat kesewenangan rezim yang berkuasa. Foto Ist 
Ia mengingatkan, seorang muslim terikat dengan muslim lainnya karena ada hak dan kewajiban diantaranya. Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah bersabda, barang siapa melepaskan satu kesusahan dunia dari seorang muslim, maka akan dilepaskan satu kesulitannya di hari kiamat kelak.

"Menolong warga muslim yang teraniaya seperti di India, Rohingnya, Uyghur, Palestina dan negara-negara lain, menjadi ladang ibadah setiap umat muslim," tuturnya. 

Pada kesempatan itu, terkumpul donasi dari jamaah Masjid Al Muhajirin senilai Rp 4.433.000 berikut bantuan tiga unit kursi roda. Selain itu, seorang jamaah yang enggan menuliskan namanya juga mengirimkan donasi senilai Rp500 ribu melalui rekening ACT.

Seksi Humas BKM Al Muhajirin, Miftahul Abrar, yang ditemui usai acara menyatakan, pihak ACT membuka dua rekening untuk menerima donasi dari masyarakat, yakni AKSI CEPAT TANGGAP BNI Syariah 660000021 dan Bank Mandiri 101 000 5634 264

Sementara, Ketua BKM Al MUhajirin, HM Za'im Madjid mengaku prihatin atas penderitaan yang dialami warga muslim di berbagai negara tersebut. Pihaknya berharap, para jamaah tetap semangat berjihad.

"Jihad jangan diartikan harus ikut berperang, tapi bisa dengan memberikan bantuan dari harta-benda yang kita miliki," tegasnya lantas menambahkan, pihak BKM Al Muhajirin telah berulangkali berpartisipasi dalam kegiatan sejenis.


Sekadar mengingatkan, duka umat muslim di India berawal dari kebijakan Perdana Menteri Narendra Modi yang meloloskan Undang-Undang (UU) Amandemen Warga Negara yang dinilai diskriminatif terhadap warga muslim, pada Desember 2019 silam. Dalam UU itu disebutkan, penduduk yang beragama Sikh, Buddha dan lainnya diharuskan bermigrasi ke India dari Pakistan. Sementara, penduduk muslim, bermigrasi ke Pakistan. Selain itu, warga muslim India juga wajib membuktikan mereka merupakan warga negara India.

Kebijakan tersebut dikhawatirkan menghilangkan status kewarganegaraan umat muslim di India tanpa alasan. Padahal, Pemerintah India telah menegaskan sebagai negara sekuler, sehingga aturan itu telah membatasi kebebasan beragama setiap warga negara, sekaligus bertindak diskiriminatif terhadap warga muslim. Fey
Komentar

Berita Terkini