"Target penambahan luas tanam sekaligus peningkatan produksi cabai merah ini untuk memperkuat surplus yang sudah ada," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Ir H Dahler Lubis MMA, melalui telepon selulernya, Senin (02/03/2020).
Ia mengklaim, Sumut telah mengalami surplus pada komoditas cabai merah. Tahun 2019, misalnya, produksi cabai merah Sumut mencapai 144.433 ton dari area pertanaman seluas 15.557 ha. Sementara, kata Dahler, kebutuhan konsumsi masyarakat Sumut hanya berkisar 144.030 ton.
"Kalau ketersediaan cabai merah banyak, harga tidak akan bergejolak. Bahkan, seperti juga harapan Bapak Gubernur Edy Rahmayadi, kita bisa mengekspor komoditas cabai merah," tuturnya.
Dahler mengakui, saat ini harga cabai merah masih berfluktuasi, mengingat, hasil panen sebagian petani dijual ke berbagai daerah di luar Sumut. Kendati demikian, pihaknya optimistis, bila angka surplus meningkat, kestabilan harga cabai merah akan terjaga.
"Kita sudah susun rencana dengan melibatkan berbagai pihak, mulai jadwal tanam, perawatan, hingga panen, termasuk membangun jaringan pemasarannya," ujarnya lantas menambahkan, pemberian bantuan benih berkualitas dan pengawalan selama masa pertanaman juga tetap dilakukan agar petani bisa memeroleh hasil maksimal.
Pihaknya memperkirakan, penanaman cabai merah mulai berlangsung sekira Maret atau April 2020. Fey