|

Mandiri Benih Butuh Keseriusan

Kabid Hortikultura Dinas TPH Provsu, Ir HM Taufik Batubara MSi, saat memimpin rapat evaluasi di aula mini Jalan AH Nasution No 6 Medan, Selasa (18/02/2020). Foto Fey 
Medan- Niat Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menjadi daerah penghasil benih bawang merah, tak main-main. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Penangkaran Bawang Merah dan Koordinasi Perbenihan Tahun 2020 di ruang rapat Bidang Hortikultura di Jalan AH Nasution No 6 Medan, Selasa (18/02/2020) pagi, seakan menjadi bukti keseriusan itu.

"Kita berkumpul disini untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan varietas bawang merah yang biasa ditanam di daerah masing-masing, waktu tanam dan ketersediaan benihnya," ungkap Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH Provsu, Ir HM Taufik Batubara MSi dihadapan belasan peserta, terdiri atas perwakilan Dinas Pertanian dan para penangkar tanaman dari enam kabupaten/kota di Sumut.

Ia mengingatkan agar para peserta memberikan data valid seputar pertanaman bawang merah yang telah ditekuni para penangkar selama bertahun-tahun, termasuk mengutarakan keluhan yang dihadapi di lapangan.

"Kami butuh data valid agar bisa menjadikan Provinsi Sumatera Utara penghasil benih bawang merah berkualitas, sehingga ke depan, tidak bergantung lagi terhadap pasokan benih dari Pulau Jawa," tegasnya.

Taufik menyatakan, benih berkualitas merupakan sumber dari keberhasilan budidaya bawang merah. Apalagi, komoditas ini masih bernilai ekonomi tinggi, mengingat, produksi bawang merah di Sumut masih sangat rendah dibanding kebutuhan untuk konsumsi masyarakatnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik selama kurun waktu tiga tahun terakhir, kata Taufik, produksi bawang merah Sumut mengalami peningkatan, yakni sebanyak 18.069 ton (2019) dari tahun sebelumnya berkisar 16.337 ton dan 16.103 ton di tahun 2017.

Namun, lanjutnya, kebutuhan konsumsi masyarakat juga melaju pesat, dari 42.826 ton di tahun 2017, meningkat setahun berikutnya di kisaran 47.941 ton dan mencapai 47.941 ton pada tahun 2019.

"Ini peluang petani untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui budidaya pertanaman bawang merah," tukas Taufik.

Sebagai langkah awal, pihaknya mencoba mengatur ulang skema pemberian bantuan pengembangan penangkar dan budidaya bawang merah pada Tahun Anggaran 2020 kepada penerima yakni kelompok tani (poktan). Bila sebelumnya, kedua jenis bantuan mayoritas mengandalkan pasokan benih dari Pulau Jawa, tahun ini diupayakan bisa diminimalisir.

"Kita tidak ingin uang bantuan dari pemerintah pusat, kembali lagi ke pusat," tukasnya.

Caranya, kata Taufik, memanfaatkan bantuan benih berlabel Ungu dalam program pengembangan penangkar bawang merah. Nantinya, para penangkar di enam kabupaten/kota di Sumut, yakni, Kota Medan, Tanah Karo, Deliserdang, Serdangbedagai (Sergai), Batubara dan Simalungun bakal menanam benih baang merah di areal seluas 9 hektar. Dari luas areal pertanaman tersebut, pihaknya menargetkan bisa menghasilkan benih sebar yang akan ditanam poktan penerima bantuan pengembangan budidaya bawang merah di 16 kabupaten/kota sebanyak 100 ton.

"Produksi benih bawang merah yang ditanam untuk menghasilkan benih lagi berkisar 10 sampai 12 ton per hektar. Artinya, akan ada hasil sekira 108 ton benih sebar bawang merah yang dihasilkan," tutur Taufik.

Sementara, pihaknya membutuhkan benih sebar bawang merah untuk kebutuhan konsumsi sebanyak 66.500 kilogram atau setara 66,5 ton untuk program pengembangan budidaya bawang merah di 16 kabupaten/kota di Sumut seluas 95 hektar untuk tahun 2020. Sebanyak 16 kabupaten/kota dimaksud, yakni Medan (2.800 kg), Deliserdang (2.800 kg), Sergai (2.800 kg), Tebingtinggi (2.800 kg), Pematangsiantar (2.800 kg), Simalungun (2.800 kg), Batubara (24.500), Asahan (2.800 kg), Labuhanbatu (2.800 kg), Padangsidimpuan (2.800 kg), Tapanuli Selatan (2.800 kg), Mandailing Natal (2.800 kg), Padanglawas (2.800 kg), Padanglawas Utara (2.800 kg) dan Samosir (2.800 kg).

"Dari sisi bantuan benih untuk pengembangan budidaya bawang merah tahun 2020, kita sudah mampu menyediakan benihnya sendiri. Saya optimis, ini bisa tercapai," tegasnya.

Staf Bidang Hortikultura Dinas TPH Provsu saat mengunjungi bangsal bawang merah milik Kelompok Tani Ora Et Labora di Simalungun, beberapa waktu lalu. Foto ist
Ia menambahkan, selain benih bawang merah berlabel Ungu beragam varietas, tergantung petani di masing-masing daerah, para penangkar di enam kabupaten/kota juga akan menerima bantuan bangsal sebagai tempat penyimpanan hasil panen bawang merah dan kendaraan roda tiga sebagai alat transportasi mengangkut hasil panen.

"Kabupaten Tanah Karo dapat satu bangsal, satu kendaraan roda tiga dan dua ton benih berlabel Ungu. Kemudian Simalungun dapat dua bangsal, dua kendaraan roda tiga dan 2 ton benih, Serdangbedagai dapat satu bangsal, satu kendaraan roda tiga dan satu ton benih, serta Deliserdang dan Kota Medan, masing-masing mendapatkan 2 bangsal, dua kendaraan roda tiga dan satu ton benih. Sementara, Kabupaten Batubara dapat satu bangsal dan dua ton benih, tanpa menerima kendaraan roda tiga," urainya.

Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau para penangkar bawang merah untuk menginformasikan ketersediaan stok benih yang dihasilkan para petani agar bisa dimanfaatkan petani lain.

"Kita mencoba membantu memfasilitasi pemasaran benih hasil panen para penangkar bawang merah agar diketahui petani di daerah lain melalui asosiasi yang bakal kita bentuk ke depan, sehingga para penangkar bisa memproduksi benih tanpa khawatir akan pemasarannya," sebutnya.

Salah seorang penangkar calon penerima bantuan dari Desa Saran Padang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun, Eldiaman Sipayung menyambut positif rencana pihak Dinas TPH Provsu itu.

"Selama ini kita selalu kesulitan dalam memasarkan hasil panen, sehingga banyak penangkar yang tutup. Mudah-mudahan, ini langkah awal yang bagus demi mewujudkan rencana Povinsi Sumatera Utara Mandiri Benih Bawang Merah," ujar Ketua Poktan Maju Tani ini. 

Hal senada dikemukakan perwakilan dari Dinas Pertanian Batubara, Kennedy. Ia memuji kebijakan pihak Dinas TPH Provsu yang membuka ruang dialog untuk mengetahui kebutuhan varietas sesuai keinginan petani.

"Penangkar dan petani bawang merah Batubara siap mendukung program Sumut Mandiri Benih Bawang Merah, karena selama ini kami juga menanamnya disamping cabai merah," ucapnya.

Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kepala Dinas TPH Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA membenarkan program kerja yang komprehensif tersebut.

"Dalam setiap kegiatan, kita selalu melibatkan setiap unsur yang terkait, baik itu UPT Proteksi Tanaman, Balai Sertifikasi Benih, Bidang penyuluhan maupun UPT Teknis lainnya di jajaran Dinas TPH Provsu untuk ikut mengawal agar memperoleh hasil optimal," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, Mandiri Benih, termasuk komoditas bawang merah, merupakan salah satu upaya Dinas TPH Provsu untuk mengurangi ketergantungan terhadap benih pasokan dari luar.

"Mandiri Benih akan mewujudkan Sumut Bermartabat," tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini