Kapoldasu, Irjen Pol Agus Andrianto berbincang dengan Gus Muwaffiq di sela acara FGD Dialog Kebangsaan di Medan, Selasa (22/10/2019). Foto Ist |
"Mereka tidak menyadari bahwa Indonesia merupakan bangsa yang sehat, kuat dan terhormat. Padahal, kalau seluruh negara di dunia ini mau maju dan damai, adalah menggunakan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila," ujarnya saat tampil sebagai pembicara dalam Focus Grup Discussion (FGD) Dialog Kebangsaan bertajuk "Bersatu Untuk NKRI" di Balroom Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan, Selasa (22/10/2019).
Menurutnya, dunia semakin sempit menyusul munculnya era baru, yaitu masyarakat milenial. Begitu juga dengan Indonesia yang tidak luput dari perkembangan kemajuan tersebut.
"Apa yang dicari dan dibutuhkan, dapat dilakukan hanya melalui media hanphond, laptop, dan lainnya. Bahkan, sarana ini juga dijadikan alat untuk mempersatukan," tuturnya dihadapan Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, Wakapolda, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Irwasda, Kapolrestabes Medan, Dandim 0201/BS, Ketua FKUB Sumut DR H Maratua Simanjuntak, Perwakilan Kakanwil Kemenag Sumut, Ketua MUI Kota Medan, serta para personil TNI-Polri, ASN, para rektor, dan undangan lainnya.
Ia menyatakan, Indonesia sebenarnya adalah bangsa yang sehat dan terhormat serta memiliki sikap kebersamaan luar biasa dari Sabang sampai Merauke dengan satu bendera, yaitu Merah Putih.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, karena tercipta dari beberapa suku bangsa," ujarnya.
Gus Muwaffiq menilai, hanya TNI-Polri yang punya kekuatan agar problem dan konflik di Indonesia itu tidak berkembang. Sedangkan Kyai, Ulama dan tokoh-tokoh agama, berperan memberikan saran agar masyarakat di Indonesia agar dapat hidup dengan damai dan tentram.
"Simbol persatuan dan kesatuan itu sudah disadari sampai tingkat agama," tukasnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto berharap, agama tidak dimanfaatkan menjadi sebuah alat untuk menggapai kekuasaan. Sebab, Indonesia terdiri dari berbagai suku dan bangsa, sehingga rakyatnya diharapkan tidak mau dipecah-belah oleh kelompok tertentu.
"Yang muda juga akan menggantikan yang lebih tua. Intinya kita harus bisa mencerna mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dengan terselenggaranya FGD ini dapat memberikan kita contoh positif agar dapat di aplikasikan di tengah-tengah masyarakat," paparnya.
Irjen Pol Agus menambahkan, tantangan yang dihadapi bangsa ini sangat berat. Oleh karena itu, semua pihak harus berani menyampaikan pendapat yang positif.
"Mari kita sama-sama menyuarakan ajaran yang benar-benar berpengaruh untuk negara ini. Semoga kegiatan kita ini mendapat keberkahan dari Allah SWT," tandasnya. Yohana Zira