|

PG Sei Semayang Terhambat Pasokan Tebu

Sejumlah pekerja memanen tebu sebagai bahan baku pembuatan gula pasir, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Binjai- Gara-gara pasokan tebu minim, Pabrik Gula (PG) Sei Semayang tidak beroperasi lagi. Hal itu dikemukakan Manajer Kebun Sei Semayang, Romulus Abraham Sitompul di Medan, Rabu (14/8/2019).

"Dulu ada dua pabrik gula di bawah pengelolaan PTPN 2, yakni Sei Semayang dan Kwala Madu. Sekarang yang masih beroperasi hanya Kwala Madu," paparnya.

Guna mengantisipasi minimnya pasokan tebu, pihaknya berupaya menanam ulang tebu di lahan yang telah dikuasai para penggarap di Desa Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai.

"Kita sudah memulai pembibitan di lahan seluas 95 hektar untuk memenuhi kebutuhan bibit di areal seluas 450 hektar," tuturnya lantas merinci, untuk setiap satu hektar lahan pertanaman, membutuhkan 12.000 batang bibit tebu.

Romulus berharap, areal yang sedang dibersihkan dari para penggarap seluas 674,12 ha itu untuk ditanami tebu mampu menjaga pasokan tebu sebagai bahan baku pembuatan gula pasir. Namun, diakuinya, lahan tersebut tidak bisa semuanya ditanami tebu. Pasalnya, seluas 180 ha diantaranya, telah dikorek tanahnya.

"Jadi, hanya sekira 400 hektar yang bisa ditanami tebu dengan harapan bisa menghasilkan 80 ton tebu per hektarnya," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Romulus menegaskan, sebagai BUMN pihaknya harus ikut dalam upaya pencapaian swasembada gula nasional. Selama ini, pihaknya baru berkontribusi 20.000-30.000 ton gula.

"Itu masih sangat jauh dari yang diharapkan. Selama 10 tahun, kita mengimpor sampai 60.000 ton gula," sebutnya.

Idealnya, kata Romulus, PTPN bisa seperti zaman dulu yang memiliki 15.000 ha pertanaman tebu. Berbeda kondisinya sekarang yang berkisar 5.000-6.000 ha pertanaman tebu.

"Dengan potensi produksi 75 ton per hektar dan rendemen 6,5 persen, PTPN2 bisa menghasilkan 5 ton gula per hektar. Jika dikalikan 10.000 hektar saja, maka angkanya sudah cukup signifikan," urainya.

Ia menambahkan, lahan tebu PTPN 2 tersebar di Sei Semayang, Kwala Madu, Kuala Hulu, Kuala Hilir, Tandem Hulu dan Tandem Hilir, Klumpang, Helvetia, Klumpang dan Kelambir.

"Kalau di sini bisa ditanam, maka tentu pabrik gula Sei Semayang bisa hidup lagi. Areal tebu kita saat ini ada 5000-6000 hektar. Minimal harusnya kita punya 10 ribu sampai 15 ribu hektar," tandasnya. Hendra
Komentar

Berita Terkini