|

2023, Sumut Sentra Domba Nasional

Kepala DKPP Provsu, M Azhar Harahap SP MMA mendengarkan penjelasan dari perwakilan Pemerintah Malaysia pada Rapat Terpadu Dalam Rangka Mewujudkan Sumut Lumbung Ternak kambing/Domba Nasional, di Kantor DKPP Provsu kawasan Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (21/8/2019) siang. Foto Fey 
Medan- Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bakal menjadi sentra peternakan kambing/domba nasional pada tahun 2023. Indikasi itu terlihat dari keseriusan pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provsu menggelar Rapat Terpadu Dalam Rangka Mewujudkan Sumut Lumbung Ternak Kambing Domba Nasional di Ruang Rapat institusi itu kawasan Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (21/8/2019). 

“Kita ingin mengangkat potensi peternakan, khususnya kambing dan domba, sebagaimana arahan Gubernur Sumatera Utara, Bapak Edy Rahmayadi, yakni menjadikan Sumut lumbung ternak kambing dan domba,” ungkap Kepala DKPP Provsu, M Azhar Harahap SP MMA, usai rapat tersebut.

Selama ini, lanjutnya, ekspor domba telah dilakukan pihak CV Asia Global ke Malaysia dengan total 450 ekor untuk dua kali pengiriman. Menariknya, kata Azhar, pihak CV Asia Global menerapkan harga pembelian kambing hidup senilai Rp50 ribu per kilogram (kg).

"Sebelumnya, harga jual kambing hanya ditaksir penjual dan calon pembeli, sehingga ada tawar-menawar harga. Dengan patokan harga seperti yang dilakukan CV Asia Global, kedua belah pihak bisa saling menguntungkan," ujarnya.

Azhar menyatakan, dalam rapat terpadu itu, perwakilan pemerintah Malaysia yang hadir menyatakan kesiapannya menampung kambing dan domba asal Sumut sebanyak 25 ribu ekor per tahun. Sementara, ia mengklaim, populasi kambing/domba di Sumut saat ini mencapai 700 ribu ekor. Pihaknya berencana mulai melaksanakan program pengembangan kambing/domba tersebut pada tahun anggaran 2020 mendatang melalui kerja sama dengan peternak dan juga pihak PTPN selaku penyedia pakan ternak.

Kepala DKPP Provsu, M Azhar Harahap SP MMA, saat memberikan keterangan seputar pengembangan kambing/domba di wilayah Sumut. Foto Fey
Selain itu, Azhar berencana untuk membangun sarana dan prasarana peternakan, membangun pabrik pakan ternak mini serta melaksanakan program perkawinan massal domba di sejumlah kabupaten dimaksud. Bahkan, dari hasil perbincangan non-formal, pihak Dinas Perhubungan Provsu akan memohon ke Kementerian Perhubungan agar menyediakan kapal khusus pengangkut hewan ternak sebagai transportasi ke Malaysia, bila ekspor sudah rutin dilakukan. 

"Pasar sudah ada, apalagi yang kita ragukan. Selama ini, pemasaran produk selalu jadi kendala. Ayo para peternak di Sumatera Utara, mari kita isi pasar itu," imbaunya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKPP Provsu, Mulkan Harahap, menjelaskan, sebanyak 11 Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan dari berbagai kabupaten/kota di Sumut ikut menghadiri rapat terpadu itu, yakni Langkat, Binjai, Deliserdang, Serdangbedagai, Tanah Karo, Simalungun, Asahan, Batubara, Labura, Labuhanbatu dan Labusel. Menurutnya, 11 kabupaten yang hadir itu merupakan sentra peternakan kambing/domba di Sumut. Diharapkan, 11 kabupaten/kota itu akan menjadi pemasok kambing/domba segar untuk kebutuhan ekspor.

"Hadir juga perwakilan dari PTPN 2, PTPN 3 dan PTPN 4, Kepala Loka Penelitian Kambing Sei Putih Galang, Simon E Sinulingga, serta akademisi dari beberapa perguruan tinggi, seperti USU," tuturnya.

Executive Director IUB Resources Malaysia, Ahmad Tarmizi Mohamed, yang hadir pada rapat terpadu itu membenarkan kesiapan negaranya mengimpor domba asal Sumut. Menurutnya, kebutuhan daging kambing/domba Malaysia tercatat berkisar 155 ribu ekor per tahun.

"Jumlah itu belum termasuk yang mungkin masuk secara ilegal," tukasnya yang saat itu didampingi sang Sekretaris, Ayunita.

Dari jumlah kebutuhan tersebut, Tarmizi mengaku sebesar 60% berharap dari pasokan kambing/domba dari Thailand dan Australia. Namun, setelah mengetahui domba asal Sumut, pihaknya mulai mengurangi pasokan dari Thailand.

"Dari sisi kualitas dan harga, hanya beda-beda tipis. Tapi, dari sisi jarak, Sumatera Utara lebih dekat ketimbang Thailand," sebutnya.

Ratusan ekor domba CV Asia Global sebelum diekspor ke Malaysia melalui Pelabuhan Teluk Ningung, Tanjungbalai, Sumut, beberapa waktu lalu. Foto Ist
Lebih lanjut Tarmizi mengatakan, pemerintah Malaysia bakal menjalin kemitraan dengan masyarakat di Tanah Karo untuk pengembangan domba jenis Dorper asal Australia. Hal ini karena kondisi iklim Tanah Karo dinilai cocok.

"Kita akan mendatangkan 500 ekor domba Dorper ke Tanah Karo untuk dikembangkan," tegasnya.

Untuk urusan ekspor-impor kambing/domba, pihaknya mempercayakan kepada CV Asia Global yang bermarkas di kawasan Jalan Yos Sudarso Lingkungan I Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.

"CV Asia Global sudah mengekspor 200 ekor domba ke Malaysia pada 29 Mei 2019 dan 250 ekor pada 24 Juli 2019 melalui Pelabuhan Teluk Nibung," ujarnya lantas menyatakan, perusahaan ekspor-impor itu juga memiliki peternakan di Desa Kwala Gunung Dusun I Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara. Fey 
Komentar

Berita Terkini