|

Sumut Berdayakan Tanaman Hutan

Teks Foto: Hutan Kemenyan di Provinsi Sumatera Utara. Foto Int
Medan- Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berencana mengembangkan komoditas hutan. Apalagi, sejumlah komoditas tanaman hutan itu, diataranya, kemenyan dan aren diketahui bernilai ekonomis.

“Hutan di Sumut memiliki potensi yang sangat luar biasa dan sulit ditemukan di Indonesia,” paparnya dalam diskusi dengan Kepala Pusat Penelitian Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dwi Sudarto, dan para pimpinan OPD Pemprov Sumut tentang Pemanfaatan Hutan Sumut, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (10/7/2019).

Jika dikelola dengan baik, kata Gubsu, komoditas hutan itu akan bernilai ekonomi tinggi dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumut.

Sebelumnya, Dwi Sudarto mengklaim, permintaan kemenyan di pasar global tergolong tinggi, mulai dari bahan makanan, kegiatan budaya dan keagamaan hingga kosmetika,

“Kemenyan ini pengikat parfum yang sangat baik, sehingga tidak butuh alkohol dan pengembangan parfum ini di LHK Aek Nauli. Parfum ini menjadi buah bibir di sana,” ungkap Sudarto.

Sudarto menambahkan, pemanfaatkan kemenyan juga untuk pembuatan propolis yang berkhasiat sebagai anti mikroba, antibiotik alami, dan anti kanker. Tidak jauh berbeda dengan tanaman aren yang memiliki multi-manfaat.

"Semua bagian tanaman aren, mulai dari batang, daun, air hingga buah dapat dikelola menjadi makanan dan produk yang dibutuhkan masyarakat, seperti minuman nira, gula merah, dan sapu ijuk," sebut Sudarto.

Saat ini, pihak Kementrian LHK mampu mengubah aren menjadi bioethanol sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga, campuran premium untuk kendaraan dan genset, bahkan parfum dan pupuk cair. Dikemukakannya, pemanfaatan aren untuk dijadikan alternatif bahan bakar sudah diimplementasikan warga Desa Butomoito, Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

“Aren yang biasanya di kampung kita ini digunakan untuk menjadi bahan tuak, di Gorontalo kita manfaatkan untuk menjadi bioethanol,” tandasnya. ril

Komentar

Berita Terkini