|

Inflasi Turun, Daerah bakal Terima Insentif Rp10 M

Pj Gubsu Hassanudin, didampingi sejumlah pimpinan OPD, mengikuti rakor tentang Inflasi Daerah bersama Mendagri Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Sumut Smart Province, Lantai 6 Kantor Gubsu, kawasan Jalan Diponegoro Medan, Senin (13/05/2024). Foto Ist

      Medan – Ada hal menarik dari Rapat koordinasi tentang Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang diikuti seluruh kepala daerah se Indonesia secara virtual, Senin (13/05/2024). Pemerintah bakal memberikan insentif senilai Rp10 miliar untuk daerah yang memiliki ide dalam menekan inflasi.

    "Saya sudah komit dengan Ibu Menteri Keuangan untuk menyiapkan anggaran untuk tahun ini sebesar Rp33 miliar untuk insentif 33 daerah, entah itu provinsi atau pun kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang memiliki ide dalam menekan inflasi," ungkap Tito Karnavian.

     Pemberian insentif tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Tito Karnavian, angka inflasi sebagaimana dirilis pihak Badan Pusat Statistik terjaga dalam target, yaitu sebesar 3,00% yoy. Bahkan, dari Maret ke April (month to month) mengalami penurunan signifikan dari 0,52% menjadi 0,25%.

     "Terima kasih kepada daerah-daerah yang sudah bekerja dengan baik menekan inflasi," ujarnya.

    Dalam rakor yang diikuti Penjabat (Pj) Gubsu Hassanudin dari Ruang Sumut Smart Province, Lantai 6 Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro No 30 Medan ini, juga menyoroti sektor transportasi dan sejumlah komoditas pangan, seperti bawang merah, bawang putih, beras, makanan-minuman dan tembakau, yang tetap membutuhkan perhatian agar inflasi tetap terjaga. Beras, lanjutnya, meski harganya mengalami penurunan, namun di sejumlah daerah masih di atas harga acuan pemerintah. 

    “Bawang merah dan bawang putih bisa diperkuat melalui gerakan tanam atau mengambil dari daerah surplus, dan ini perlu dipikirkan betul, supaya masyarakat dan petani kita happy dan kemudian bisa memperkuat stok kita untuk nanti di bulan Juli-Agustus 2024, kalau terjadi musim kemarau,” imbaunya.

    Tidak hanya itu, Tito Karnavian juga mengharapkan pendapatan APBD setiap daerah di bulan April-Mei 2024 mencapai target di kisaran 30-40%, baik dana dari pusat maupun dari PAD. Sama halnya dengan belanja daerah, yang menurutnya, memiliki dua fungsi utama. Dua fungsi utama dimaksud, yakni, membuat uang beredar di masyarakat, sehingga masyarakat memiliki daya beli dan ini faktor membangun pertumbuhan ekonomi, serta mendorong pihak swasta untuk bangkit.

   “Jadi melalui APBD kita bisa melakukan intervensi kita tingkatkan daya beli masyarakat dan bangkitnya pihak swasta untuk membangun pertumbuhan ekonomi karena adanya uang yang beredar di masyarakat,“ sebutnya.

    Sementara, Direktur Statistik Harga, Badan Pusat Statistik Windhiarso Putranto menyampaikan, komoditas yang diwaspadai adalah bawang merah, cabai merah, gula pasir, dan telur ayam ras.

     Tampak mendampingi Pj Gubsu Hassanudin saat menyaksikan secara virtual, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Agus Tripriyono, Kepala Biro Perekonomian, Poppy Marulita Hutagalung, Inspektur Daerah, Lasro Marbun, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Muhammad Rahmadani Lubis, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Mulyono, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Mulyadi Simatupang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Rajali, Kepala Dinas Perhubungan, Agustinus, dan Kepala Dinas Sosial, Asren Nasution. Van


Komentar

Berita Terkini