|

227 Perusahaan di Sumut Terima Penghargaan Lingkungan Hidup

Pj Gubsu Hassanudin, didampingi Sekda Provsu, Arief S Trinugroho dan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut, Yuliani Siregar, memberikan keterangan pers usai menyerahkan penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2023 kepada perwakilan 227 perusahaan di Sumut, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubsu, kawasan Jalan Diponegoro Medan, Jumat (03/05/2024). Foto Ist

Medan – Sebanyak 227 manajemen perusahaan di Sumatera Utara (Sumut) menerima Penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2023 dari Pemerintah Provinsi Sumut.   

"Penghargaan ini diharapkan dapat membawa manfaat yang besar dari lingkungan hidup yang berkelanjutan," imbau Pj Gubsu Hassanudin dalam acara penyerahan penghargaan di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro No 30 Medan, Jumat (03/05/2024).

Ia mengemukakan, penyerahan penghargaan dan dua hasil evaluasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) tahun 2023, Program Kampung Iklim (Proklim) dan sekolah berbudaya lingkungan hidup Provinsi Sumatera Utara (Adiwiyata) tahun 2023 ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjunjung pencapaian sasaran prioritas nasional yang di dalamnya berupa pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, yang diukur berdasarkan indikator kinerja utama, pengawasan ketaatan, pengendalian pencemaran air limbah, emisi, dan limbah B3.

Hassanudin menjelaskan, pemberian penghargaan tersebut juga dapat menghentikan pencemaran lingkungan pada air, udara, sampah dan limbah B3, dan kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai (DAS). Apalagi, lanjutnya, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga terus mendorong dunia usaha meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya, terus berkembang dan mengalami proses perbaikan secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

“Setelah konsep life cycle analysis, inovasi sosial, dan social return on investment (Sroi), tahun ini proper mengimplementasikan konsep green leadership dalam kriteria penilaiannya, dan upaya pengendalian emisi gas rumah kaca dilaksanakan melalui Program Kampung Iklim dengan target sebesar 20.000 kampung sampai tahun 2024 di seluruh Indonesia, sesuai arahan Bapak Presiden,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Hassanudin mengimbau, agar ada upaya sistematis dan serius sebagai tambahan agar masing-masing perusahaan dapat melaporkan beban pencemaran air, udara dan limbah B3 yang dapat direduksi melalui kegiatan proper, serta melaporkan juga realisasi dana CSR, sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan sosial, ekonomi daerah dan masyarakat sekitar perusahaan.

“Bukan hanya reward saja yang diberikan, tapi ada juga target dan punish. Apalagi sudah pada grade merah dan hitam," tukasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut, Yuliani Siregar menyatakan, pelaksanaan Proper dan Adiwiyata ini berfokus kepada pembinaan, pengawasan dan evaluasi ketaatan perusahaan dan menerapkan praktik- praktik baik dan perilaku ramah lingkungan hidup di sekolah dan sekitar sekolah. Dalam hal ini, dilaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.

“Maksud dan tujuan dari pelaksanaan proper tahun 2023 ditargetkan untuk melakukan pengawasan terhadap 227 perusahaan, dengan pembagian 188 dilakukan evaluasi secara bersama-sama oleh evaluator proper KLHK RI dan DLHK Sumut. Sebanyak 39 perusahaan ditetapkan proper daerah Provinsi Sumatera Utara (Properda) yang dilakukan evaluasi oleh evaluator proper DLHK Sumut,” paparnya.

Sementara, untuk penilaian sekolah Adiwyata Sumatera Utara dilakukan evaluasi terhadap 27 sekolah dan 2 program kampung iklim (Proklim). Ia mengatakan, Proklim dan Adiwiyata tahun 2023 untuk peringkat emas diperoleh oleh dua perusahaan. 

"Mereka adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, dan melakukannya dengan upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan," urainya.

Kemudian peringkat hijau diperoleh sebanyak 10 perusahaan. Penghargaan hijau diberikan kepada perusahaan yang melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai keanekaragaman hayati. Berikutnya peringkat biru diberikan kepada 159 perusahaan atas upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundang-undangan. 

"Peringkat merah ada 49 perusahaan, dan 5 perusahaan peringkat ditangguhkan. Untuk peringkat Adiwiyata Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 sebanyak 27 sekolah," ujarnya.

Turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis, perwakilan pimpinan sejumlah perusahaan, serta ASN di jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan  Provinsi Sumut dan kabupaten/kota. Van

Komentar

Berita Terkini