|

Unit Simarjarunjung, Menuju Agrowisata 'di Atas Awan'

Lahan Unit Simarjarunjung UPT BIH Kutagadung yang berada di Desa Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun, beberapa waktu lalu. Foto Fey
Simalungun | Unit Simarjarunjung, namanya. Berada di ketinggian sekira 1.300 meter dari permukaan laut (dpl), salah satu unit yang dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Benih Induk Hortikultura (BIH) Kutagadung Berastagi Kabupaten Karo ini teramat layak dijadikan sebagai kawasan agrowisata. Agrowisata di atas Awan!

"Banyak yang harus kita benahi untuk menjadikan Unit Simarjarunjung sebagai kawasan agrowisata," tukas Plh Kepala UPT BIH Kutagadung, Unedo Koko Nababan, saat melakukan kunjungan kerja ke Unit Simarjarunjung, Jumat (02/12/2022) siang.

Dari sisi lahan, lanjutnya, Unit Simarjarunjung memiliki areal seluas 8 hektar (Ha). Beragam tanaman hortikultura juga tumbuh subur di lahan tersebut, meski yang terdaftar resmi melalui pembiayaan negara hanya perbanyakan wortel Berastagi dan jeruk siam madu. Kontur tanah landai di bagian depan, menjadikan Unit Simarjarunjung seakan etalase yang tidak layak dilewatkan begitu saja oleh tatapan mata para pelintas Jalan Simarjarunjung kawasan Desa Butu Bayu Pane Raja Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun ini.

"Lokasinya pas di pinggir jalan lintas Simalungun-Kabupaten Karo dan banyak obyek wisata pemandangan alam Danau Toba yang berada di sekitar lokasi ini," tutur pria yang karib disapa Koko ini dihadapan seorang staf Unit Simarjarunjung, Sinton Siboro, di teras depan Kantor Unit Simarjarunjung yang diresmikan sekira tahun 2020 silam.

Sebagai tahap awal pembenahan, pihaknya berupaya melengkapi kebutuhan kerja di unit tersebut. Salah satunya, hand tractor yang akan dimanfaatkan untuk mengolah lahan pertanaman. Apalagi, pihaknya akan menanam beragam komoditas hortikultura dalam upaya mewujudkan kawasan agrowisata. 

"Hand tractor sangat dibutuhkan untuk membantu dalam mengolah lahan di Unit Simarjarunjung yang selama ini menggunakan cara manual," sebut Koko.

Plh Kepala UPT BIH Kutagadung Berastagi, Unedo Koko Nababan (kanan) bersama staf Unit Simarjarunjung, Sinton Siboro, saat melakukan kunjungan kerja, Jumat (02/12/2022) siang. Foto Fey
Berbagai sarana dan prasarana pendukung juga tidak luput dari perhatiannya, termasuk meubeler dan perlengkapan kerja di kantor Unit Simarjarunjung yang masih sangat minim. Begitu juga rumah berdinding tepas di sisi kanan Kantor Unit Simarjarunjung yang sudah tidak layak huni lagi.

"Kita akan mencoba mengusulkan anggaran untuk pembenahan secara bertahap di Unit Simarjarunjung pada P-APBD Sumut Tahun Anggaran 2023 mendatang karena sudah terlambat mengajukannya di APBD 2023," ujarnya. 

Ia mengklaim, upaya menjadikan Unit Simarjarunjung sebagai kawasan agrowisata menjadi hal penting. Tidak hanya Unit Simarjarunjung, pihaknya juga bakal memberdayakan Unit Buluh Pancur di Desa Buluh Pancur Kabupaten Karo seluas 9,8 Ha yang juga dibawah kendali UPT BIH Kutagadung. Sementara, Kebun Induk Kutagadung Berastagi seluas 7,9 Ha di Desa Raya yang berhadapan langsung dengan Kantor UPT Kutagadung, sudah sudah diberdayakan. Harapannya, dua unit kerja tersebut mampu mendukung keberadaan UPT BIH Kutagadung sebagai tempat produksi Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP) dan Benih Sebar (BS), pemurnian varietas unggul dan koleksi pohon induk buah buahan, sekaligus tempat pelatihan petani dan penangkar serta penelitian dari berbagai Universitas. 

"Selama ini ada lima komoditas unggulan yang dihasilkan UPT BIH Kutagadung, yakni kentang, jeruk siam madu, Arcis, wortel Gundaling dan bawang merah dataran tinggi," paparnya.

Lebih lanjut dikemukakan, bibit berlabel Biru seperti kentang, jeruk, wortel dan bawang merah, sertas Arcis berlabel ungu yang diproduksi pihak BIH Kutagadung itu dipasarkan kepada ke penangkar bibit dan petani. Tercatat, sebanyak 10 kabupaten yang menggunakan bibit dari BIH Kutagadung yakni Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Toba, Tapanuli Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. 

"Saya menginginkan, unit kerja yang ada di UPT BIH Kutagadung tidak sekadar pelengkap, lebih dari itu, ikut mendukung keberadaan UPT BIH Kutagadung menghasilkan bibit hortikultura berkualitas," harapnya.   

lahan milik Unit Simarjarunjung yang belum diberdayakan secara maksimal akibat keterbatasan anggaran. Foto Fey
Secara terpisah, Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, menyambut positif keinginan untuk menjadikan Unit Simarjarunjung sebagai kawasan agrowisata.

"Kita siap mendukung program kerja yang berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat petani," tandasnya via telepon selulernya. Fey

Komentar

Berita Terkini