![]() |
Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, memanen jamur tiram milik anggota Poktan Makmur Sejahtera di Jalan Jermal 17 Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Selasa (25/10/2022) pagi. Foto Ist |
“Prospek bisnis jamur tiram di Kota Medan masih sangat menggiurkan,” ungkap Hj Lusyantini usai melakukan panen jamur tiram.
Dari sisi medis, lanjutnya, jamur tiram mengandung 18 jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol.
“Jamur bisa diolah untuk beragam makanan, sehingga permintaannya cukup tinggi,” tutur Lusyantini.
Dikemukakannya, upaya yang dilakukan pengelola Poktan Makmur Sejahtera layak untuk ditiru. Mengandalkan 4.000 baglog, sebanyak 20-30 kilogram jamur tiram dihasilkan setiap hari untuk memenuhi pasar di Kota Medan yang mencapai 5 ton. Sementara, para pembudidaya jamur tiram di Kota Medan hanya mampu menghasilkan sekira 500 an kilogram per hari.
Atas dasar itu, pihaknya merekomendasikan Poktan Makmur Sejahtera untuk mendapatkan bantuan pembangunan Kumbung (rumah) Jamur seluas 104 meter persegi dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) yang bersumber dari APBN 2022.
“Bantuan ini untuk pengembangan budidaya jamur tiram agar mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen,” sebutnya.
Ia menyatakan, Kumbung berupa bangunan berbahan kayu atau bambu yang dilengkapi rak-rak tempat baglog itu sangat dibutuhkan untuk dijadikan tempat merawat jamur. Pasalnya, kumbung memiliki kemampuan menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan dalam pertumbuhan jamur.
“Bantuan Kumbung ini diharapkan bisa meningkatkan produksi jamur Poktan Makmur Sejahtra,” ujarnya.
Ketua Poktan Makmur Sejahtera, M Alqari, berterimakasih atas kepedulian pemerintah terhadap pembudidaya jamur tiram. Diiakuinya, jamur tiram semakin populer sejak beberapa tahun terakhir untuk diolah menjadi beragam makanan lezat dan bergizi, sehingga bantuan Kumbung Jamur ini sangat membantu dalam meningkatkan produksi, termasuk kualitasnya.“Jamur tiram yang merupakan jenis jamur kayu memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dari jamur lainnya, sehingga banyak diminati masyarakat,” urainya saat menyambut kehadiran rombongan dari Dinas TPH Sumut.
Ia mengklaim, jamur tiram relatif lebih mudah untuk dibudidayakan. Masa produksinya pun tergolong cepat, sehingga periode dan waktu panennya relatif lebih singkat. Menariknya, harga jual jamur tiram di tingkat pembudidaya berada pada kisaran Rp20 ribuan per kilogram.
“Harga jual itu cukup menjanjikan bila dilihat dari singkatnya masa panen serta cukup mudah membudidayakan jamur tiram,” tutur Alqari.
Ke depan, pihaknya telah menjalin kontrak kerja dengan salah satu manajemen usaha kuliner di Kota Medan. Tak tanggung, setiap hari, sebanyak 20 kg jamur tiram produksi Poktan Makmur Sejahtera bakal disulap menjadi sejenis nugget di tempat usaha kuliner milik artis Ruben Onsu tersebut.
“Kami mohon, ke depan ada bantuan agar bisa mengemas jamur tiram ini sehingga lebih menarik,” pintanya.
Lebih lanjut Alqari menjelaskan, proses membudidayakan jamur. Sebagai langkah awal, pembudidaya harus mencampurkan bahan alami seperti dedak, serbuk kayu dan kapur, kemudian difermentasi bibit jamur tiram tersebut sebelum disterilisasikan. Setelah itu, bibit jamur dimasukkan ke baglog dan biarkan selama 40 sampai 50 hari agar bibit menjalar ke seluruh media plastik.
“Tunggu sampai muncul pentolan jamur keluar dari wadah plastik, atau dikenal dengan sebutan pinhead dan tunggu sampai tiga hari lagi sebelum bisa dipanen,” paparnya.
![]() |
Rombongan dari Dinas TPH Sumut, melakukan foto bersama usai melakukan panen jamur tiram milik anggota Poktan Makmur Sejahtera, Selasa (25/10/2022). Foto Ist |
“Sebagai binaan, kita akan berupaya memenuhi kebutuhan mereka agar kinerja poktan semakin lebih baik lagi ke depan,” tandasnya. Fey