|

Durian Taput Diprediksi Jadi Jawara Festival Buah Sumut 2022

Ketua Dewan Juri Lomba Durian Unggul Lokal Sumut, Sunardi, didampingi Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, dan anggota dewan juri lainnya membacakan kriteria lomba, pada ajang Festival benih dan Buah Unggul Lokal tahun 2022, di halaman Kantor Dinas TPH Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Rabu (19/10/2022) siang. Foto Fey  
Medan- Durian asal Kabupaten Tapanuli Utara diprediksi menjadi jawara dalam ajang Festival Benih dan Buah Unggul Lokal Sumut tahun 2022, yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Selasa-Sabtu (18-22 Oktober 2022).

Berdasarkan pengamatan, dewan juri beranggotakan Sunardi (Ketua), Mohd Adli Putra (Sekretaris), Hj Sabrina, H Bahruddin Siregar dan Julia Hutahaean terkesan kepincut dengan tampilan buah dan rasa yang disajikan empat varietas durian asal Taput tersebut. Kendati tidak mengeluarkan statemen (pernyataan, red) apa pun, namun, para dewan juri tidak sungkan untuk berlama-lama memandangi 'duta' dari Taput tersebut.

Menurut Ketua Dewan Juri, Sunardi, ada sejumlah kriteria penilaian sebelum menentukan pemenang Lomba Durian Unggul Lokal ini. Dari tampilan luar buah, misalnya, dewan juri akan melihat bobot buah, bentuknya dan warna kulit. Begitu juga tampilan dalam buah durian, termasuk ketebalan daging dan ukuran biji, serta rasa dan keunikan buah durian tersebut. 

"Masing-masing kriteria punya bobot penilaian dengan total 100 persen," tukas Sunardi yang juga seorang penangkar bibit tanaman hortikultura ini.

Salah seorang anggota dewan juri, H Bahruddin Siregar, enggan menjawab saat ditanya varietas durian yang diunggulkannya memenangkan lomba ini.

"Tunggu aja pengumumannya hari Sabtu nanti, saat penutupan Festival Benih dan Buah Unggul Lokal ini," ujar Bahruddin Siregar yang merupakan penggemar berat buah berjuluk 'King of Fruit' ini.

Aksi tutup mulut juga diperlihatkan Sekretaris Lomba Durian, Mohd Adli Putra. Pria yang kesehariannya bersikap ramah tersebut, sontak membisu saat ditanya pilihannya.

"Cerita soal buah lain aja, kan ada manggis dan salak yang ada di festival ini," elaknya secara halus.

Namun, ia bersedia memaparkan jumlah varietas durian yang mengikuti lomba tersebut. Disebutkannya, terdapat sembilan varietas durian dari lima kabupaten di Sumatera Utara yang ikut Lomba Durian ini. Dari lima kabupaten tersebut, kata Adli, Kabupaten Taput menyertakan empat varietas durian, masing-masing Sikotok, Siratarata, Sipulut dan Tanjung. Sementara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyertakan dua varietas, yakni Sijantung dan Sijabat. Tiga kabupaten lain, kata Adli hanya mengikutsertakan satu varietas, yakni Parongil (Dairi), Sibolang (Deliserdang) dan Silani (Tapanuli Selatan). 

Plt Kepala Dinas TPH Sumut, Hj Lusyantini, yang turut menyaksikan perlombaan tersebut mengapresiasi keterlibatan kabupaten dalam lomba ini. Baginya, menang atau pun kalah tidak menjadi persoalan. Hal ini mengingat, varietas durian yang ikut dalam lomba ini akan diusulkan untuk dilepas pihak Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai buah Varietas Unggulan Nasional asal Sumut.

“Ini sebagai salah satu bukti, Provinsi Sumatera Utara kaya akan komoditas hortikultura, termasuk buah-buahan,” tegasnya.

Lusyantini mengklaim, ajang Festival Benih dan Buah Unggul Lokal tahun 2022, memang dimaksudkan untuk menggali potensi lokal agar mampu bergaung di tingkat nasional, bahkan internasional. Diharapkan, momen ini mampu memotivasi para petani dan juga penangkar benih tanaman hortikultura untuk semakin giat berkiprah, sekaligus dikenal masyarakat, sehingga pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga.

Para anggota dewan juri melakukan penilaian secara cermat durian yang ditampilkan lima kabupaten dalam ajang Festival Benih dan Buah Unggul Lokal tahun 2022 di halaman Kantor Dinas TPH Sumut, Jalan AH Nasution No 6 Medan, Rabu (19/10/2022) siang. Foto Fey

Secara terpisah, pemerhati tanaman hortikultura asal Sumut, Sangkot Situmorang, yang ditemui di lokasi acara, menyambut positif kegiatan tersebut. Namun, ia mengaku tidak mudah untuk mendapatkan pengakuan varietas unggul nasional dari pihak Kementan.

“Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya memiliki pohon induk, membuat materi untuk dipresentasikan di depan tim Kementan, termasuk kalau khusus buah durian, kandungan gas yang terkandung dalam buah durian itu harus rendah,” urai pria yang saat berdinas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Dinas TPH Sumut dulu, kerap menjadi anggota tim pengusul pelepasan varietas unggul nasional, ini.

Kendati demikian, Sangkot berharap, melalui perhelatan ini, banyak lahir buah varietas unggul lokal nasional asal Sumut. 

“Visi Sumatera Utara yang maju, aman dan bermartabat, salah satunya bisa diwujudkan melalui banyaknya  buah varietas unggul lokal nasional asal Sumatera Utara,” tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini