|

Pakpak Bharat Jadi 'Kampung Hortikultura' Sumut

Ketua Tim HDDAP Kementan, Ir RR Liliek Sri Utami MSc, menjadi pemateri dalam kegiatan Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Hortikultura di Lahan Kering (Horticulture Development in Dryland Area Project, HDDAP) di Aula Lantai 2 Kantor Dinas TPH Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Senin (04/04/2022) siang. Foto Ist

Medan- Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bakal menjadi 'Kampung Hortikultura'. Hal itu terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Hortikultura di Lahan Kering (Horticulture Development in Dryland Area Project, HDDAP) di Aula lantai 2 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Senin (04/04/2022) siang.

"Ada tiga komoditas yang bakal ditanam di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat itu, yakni kentang, pisang dan bawang merah, masing-masing di lahan seluas 100 hektar dengan melibatkan tiga kelompok tani," ungkap Plt Kepala Dinas TPH Sumut, Bahruddin Siregar. 

Dikemukakannya, komoditas kentang ditanam di Desa Kutadame, pisang di Desa Mas Janggut I dan bawang merah di Desa Kuta Saga. Ia mengklaim, rencana pembangunan jaringan irigasi dan jalan usahatani sudah dikoordinasikan dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum. Sementara, pembangunan bangsal pasca-panen, prasarana pengolahan dan Sub Terminal Agribisnis (STA) akan diidentifikasi lebih lanjut.

"Bila terwujud, program ini akan meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar, sekaligus membuka lapangan pekerjaan," tutur Bahruddin Siregar.

Apalagi, pihak Kementan bakal memfasilitasi bantuan, diantaranya benih bermutu, sarana produksi pertanian seperti pupuk organik, anorganik, kapur pertanian atau dolomit, mulsa dan lainnya, pengendali Organisme Pengganggu Tanaman ramah lingkungan, sarana dan prasarana pascapanen, serta pengolahan hasil. 

Sebelumnya, Ketua Tim HDDAP, Ir RR Liliek Sri Utami MSc, menyatakan, pengembangan subsektor hortikultura harus ditempuh dengan terobosan khusus dan inovatif. Selain itu, pendekatan yang dilakukan juga bersifat holistik (menyeluruh, red), serta terintegrasi dari hulu hingga hilir.

"Program Kampung Hortikultura merupakan salah satu upaya pihak Kementerian Pertanian mengonsolidasi lahan-lahan dalam satu kawasan administratif yaitu kampung atau pun desa.

"Kampung Hortikultura akan dibangun dalam satu wilayah administratif desa dengan luas areal berkisar sampai 10 hektar, tergantung komoditas yang akan dikembangkan di wilayah itu," ungkap Liliek.

Untuk 'Kampung Buah dan Sayur', pihaknya menetapkan luas areal minimal 10 Hektar (Ha) serta 'Kampung Tanaman Obat' minimal memiliki lahan seluas 5 Ha. Nantinya, 'Kampung Hortikultura' mengusung konsep One Village One Variety (OVOV). 

"Komoditas unggulan yang akan dikembangkan, dipilih berdasarkan kesesuaian agroekosistemnya dan permintaan pasar untuk menjamin pemasaran hasilnya," papar Liliek. 

Ia menambahkan, ada sejumlah tahapan dalam kegiatan HDDAP ini. Pada tahun 2022, misalnya, dilakukan sosialisasi kegiatan HDDAP, Survei, Investigasi dan Desain (SID) di 11 kabupaten dan sembilan provinsi, rekrutmen tenaga lapang sebagai bagian dari manajemen proyek, rehabilitasi dan fasilitasi sarana dan prasarana Balai Benih Hortikultura (BBH) dan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), serta pemilihan 'Kampung Hortikultura'.

"Di tahun 2023, mulai dilakukan pengembangan 4.000 hektar 'Kampung Hortikultura' disertai perbaikan lahan kering dan pendukung lainnya, termasuk infrastruktur jalan, perbenihan dan penerapan inovasi dan digitalisasi pertanian," urainya.

Sebagai tahap awal, dilakukan pengembangan 1.000 'Kampung Hortikultura', terdiri atas 56 kampung pisang, 47 kampung mangga, 61 kampung manggis, 167 kampung durian, 75 kampung kelengkeng, 72 kampung alpukat, 45 kampung jeruk, 2 kampung buah naga, 200 kampung bawang merah,  200 kampung cabai besar, 15 kampung sayuran daun, 50 kampung tanaman obat, 68 kampung bawang putih, 30 kampung cabai rawit, 25 kampung kentang, dan 4 kampung bawang bombay. 

Tampak hadir pada kesempatan itu, Direktur Perbenihan Hortikultura, Dr Inti Pertiwi Nashwari SP MSi didampingi stafnya, Rimta Tera Rosa Br Pinem SP MSi, Anggota Tim HDDAP, Lince Sipayung, Koordinator Pengendalian OPT Buah dan Florikultura, Ir Anik Kustaryati MP, Staf Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Ernawati HR SP MM, Staf Direktorat Buah dan Florikultura, Hendri Simbolon, serta Staf Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Sekar Insani Sumunaringtyas STP MSi. Fey

Komentar

Berita Terkini