|

Proclaim 5 SG, Solusi Atasi Ulat Grayak

Demand Creation Manager Northern Sumatera PT Syngenta Indonesia, Gamal Silalahi, memperlihatkan tempat bersarang hama ulat grayak di tanaman jagung, beberapa waktu lalu. Foto Fey
Medan- Bingung menghadapi serangan hama ulat grayak Spodoptera Frugiperda pada tanaman jagung anda? Salah satu produk insektisida PT Syngenta Indonesia, yakni Proclaim 5 SG, bisa menjadi solusinya.

Boru Sitompul tak kuasa lagi menahan kesedihannya. Saat ditemui beberapa waktu lalu, petani jagung di kawasan Desa Suka Maju Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara, itu hanya mampu memandangi daun-daun jagung yang kupak-kapik dilalap frugiperda, hama jenis ulat grayak yang terkenal karena kerakusannya.

"Cepat kali rusaknya tanaman jagungku ini pak," ujar Boru Sitompul kepada tenaga fungsional Unit Pelaksana Teknis Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Rukito, sembari mengarahkan telunjuknya ke tanaman jagung seluas 3 hektar itu.

Ia mengaku, belum pernah melihat serangan hama yang tergolong sporadis dan nyaris merontokkan seluruh tanaman jagungnya. Biasanya, kata Boru Sitompul, tanaman jagungnya bakal kembali pulih dan bertumbuh setelah disemprot dengan cairan pestisida. Namun, tidak untuk hama yang sekarang ini menyerang. Padahal, penyemprotan telah dilakukannya sebanyak tiga kali.

"Pagi tadi baru kusuruh orang untuk menyemprot ladang jagung ini, tapi tetap rusak juga tanamanku," keluhnya.
 
Beruntung, Rukito menyatakan, tanaman jagung tersebut masih bisa diselamatkan melalui sejumlah upaya, salah satunya melakukan penyemprotan dengan pestisida yang tepat dan efektif.

"Lakukan pengendalian secara tepat, dengan penyemprotan cairan insektisida saat menjelang malam. Mudah-mudahan, besoknya hama ulat grayak, termasuk spodoptera frugiperda itu bermatian dan tanaman bisa kembali tumbuh subur karena masih berusia muda," tutur pria yang telah puluhan tahun menggeluti masalah hama dan penyakit tanaman ini.

Ia menyatakan, ulat grayak tidak hanya menyerang tanaman jagung saja, melainkan juga bawang merah, cabai, kedelai, kubis dan tomat. Dijelaskannya, hama ulat grayak berasal dari serangga sejenis kupu-kupu, lebih tepatnya ngengat yang beterbangan di sekitar areal pertanaman. Setelah menemukan tanaman yang disukainya, hewan tersebut kemudian seperti bermetamorfosis, yaitu suatu proses pertumbuhan pada hewan yang melibatkan perubahan struktur fisik sejak menetas hingga tumbuh dewasa.

"Kupu-kupu akan bertelur di tanaman jagung dan tiga hari kemudian menetas menjadi larva atau ulat instar 1-5. Saat menjadi ulat, sangat berbahaya karena menyerang pucuk-pucuk daun jagung," sebutnya.

Kasubdit Serangan OPT Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementan, Ir Mutiara Sinuraya, didampingi Kepala UPT PTPH Dinas TPH Provsu, Marino San SP MM, menyerahkan bantuan Proclaim 5 SG kepada anggota Kelompok Tani Selekta Desa Parit Rindu Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, beberapa waktu lalu. Foto Fey
Rukito menambahkan, ulat akan menjatuhkan diri ke tanah dan bersembunyi untuk menjadi kepompong. Beberapa hari berselang, menjadi ngengat dan terbang kembali untuk bertelur di daun jagung. Saat menjadi ulat, lanjutnya, daun jagung bakal dimakan sampai habis bila tidak segera dicegah.

"Kalau untuk hama ulat, gunakan jenis insektisida yang terbaik, agar tepat jenis hama yang hendak dibasmi," imbaunya.

Mengenai hal itu, salah satu produk insektisida dari PT Syngenta Indonesia, yakni Proclaim 5 SG, teramat layak dijadikan pilihan. Pasalnya, insektisida berbentuk granule berwarna putih kecoklatan itu merupakan satu-satunya pembasmi hama ulat grayak, termasuk jenis spodoptera frugiperda, yang telah teregister dan efektif digunakan para petani jagung.

"Produk Proclaim 5 SG memiliki kandungan bahan aktif Emamektin Benzoat 5 persen yang bersifat racun kontak dan lambung serta efektif membasmi ulat grayak," ujar Demand Creation Manager Northern Sumatra PT Syngenta Indonesia, Gamal Silalahi, di ruang kerjanya, Komplek Taman Setia Budi Indah, kawasan Jalan Setia Budi Medan, Senin (09/03/2020).

Gamal menyebutkan, Proclaim 5 SG memiliki kemampuan penetrasi melalui jaringan daun (translaminar) dan sistemik. Produk ini juga sangat efektif mengendalikan hama ulat, mulai saat menetas dari telur hingga menjadi ulat dewasa, termasuk yang bersembunyi di balik daun.

"Proclaim 5 SG memiliki efek 'stop feeding' yaitu pada saat ulat memakan bagian tanaman yang terkena semprotan, maka ulat itu akan berhenti makan dan menimbulkan gejala kerusakan dalam sistem pencernaan," urainya.

Menariknya, produk ini sangat aman terhadap musuh alami (selektif) dan memiliki persistensi (mampu mempertahankan ke-konsistensi-an yang ada, red).

"Proclaim 5 SG telah direkomendasikan pihak Kementerian Pertanian melalui Keputusan Menteri Pertanian nomor 689/KPTS/R.330/M/9/2019 untuk pengendalian hama ulat grayak pada tanaman jagung," paparnya.

Puluhan anggota Kelompok tani Selekta Desa Parit Rindu Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, usai menerima bantuan Proclaim 5 SG dalam kegiatan Gerakan Pengendalian hama ulat grayak Spodoptera Frugiperda, beberapa waktu lalu. Foto Fey
Dalam pengaplikasiannya, Gamal menyarankan para petani menggunakan sendok takar setara dengan berat 1 gram yang telah disediakan dalam setiap kemasan Proclaim 5 SG. Pihaknya juga mencantumkan dosis pemakaian untuk setiap tanaman yang hendak disemprot.

"Ayo selamatkan tanaman para petani dari serangan hama ulat grayak, termasuk spodoptera frugiperda dengan menggunakan cairan insektisida terbaik seperti Proclaim 5 SG," tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini