|

Ada 'Medan Bonsai Reborn 2022' di Plaza Medan Fair

Gubsu Edy Rahmayadi foto bersama dengan anggota komunitas KKI Sumut di stan bonsai kelapa, Minggu (27/02/2022) siang. Foto Fey

Medan- Pihak Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Medan menggelar pameran bertajuk 'Medan Bonsai Reborn 2022' di areal parkir samping Plaza Medan Fair, kawasan Jalan Iskandar Muda Baru Medan, mulai 20 Februari 2022 hingga 19 Maret 2022.

Menurut Ketua PPBI Pusat, Erwin, sebanyak 15 cabang PPBI dari berbagai daerah berpartisipasi dalam kontes dan pameran ini. Beberapa diantaranya seperti Jambi, Palembang, Pekan Baru dan Aceh dengan mengikutsertakan sebanyak 574 pohon bonsai.

"Indonesia memiliki iklim tropis dan memiliki ribuan tanaman hias yang menjadi faktor pendukung pengembangan tanaman bonsai," ungkapnya di sela acara pembukaan, Minggu (27/02/2022) siang.

Ia berharap, pameran ini kembali mengobarkan semangat teman-teman pecinta bonsai di provinsi maupun kabupaten/kota.

“Kita jayakan kembali bonsai ini, setelah pandemi Covid-19 karena banyaknya pehobi baru pohon bonsai yang lebih militan,” ujarnya.

Gubsu Edy Rahmayadi memperhatikan kelapa bonsai yang dipajang di Stan KKI Sumut dalam pameran bertajuk 'Medan Bonsai Reborn 2022' di areal parkir Palza Medan Fair, kawasan Jalan Iskandar Muda Baru Medan, Minggu (27/02/2022) siang. Foto Fey 

Sementara, Gubsu Edy Rahmayadi yang hadir bersama Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Bahruddin Siregar serta Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Lies Hadayani Siregar, mengapresiasi kegiatan 'Medan Bonsai Reborn 2022'.

"Kegiatan ini untuk memotivasi para penggemar dan pembudidaya bosai agar bisa terus termotivasi dalam berkarya," paparnya di sela meninjau beragam stan bonsai.

Ia mengakui, bonsai merupakan karya seni bernilai tinggi. Apalagi, kata Gubsu Edy, selain hobi, bonsai mampu menjadi nilai tambah perekonomian.

"Saya berharap, kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan," pintanya.

Pada kesempatan itu, Gubsu Edy juga menyerahkan piala untuk pemenang kategori Best In Show (Terbaik Dalam Pertunjukan,red). Tampil sebagai juara I, bonsai jenis Anting Putri milik Akuang (60) asal Kota Medan dengan nilai 321,67.

Ketua Dewan Juri Kontes, Maya Rusmayadi asal Bandung menjelaskan, ada empat kategori penilaian yakni penampilan, bentuk dasar, keserasian dan kematangan. Dikemukakannya, faktor kematangan pada bonsai tidak selalu identik dengan pohon tua.

"Sekali pun pohon tua, bisa saja kalah dengan pohon muda," tukasnya.

Maya menambahkan, pohon yang baru diambil dari alam sudah jelas unsur ketuaannya, baik akar maupun cabang, sudah terbentuk. Tapi mahkota dan ranting belum terbentuk.

"Ini boleh dikatakan bonsai jual, tapi masih masa training,” sebutnya.

Secara terpisah, Ketua Panitia Kontes Bonsai Medan, Ermin Leung, mengklaim, melalui kegiatan 'Medan Bonsai Reborn 2022', diharapkan semangat pecinta bonsai kembali bangkit setelah lama vakum akibat dampak pandemi Covid-19.

"Selain menjadi ajang silaturahim, diharapkan semangat pecinta bonsai di Indonesia, khususnya Kota Medan, kembali bangkit untuk menghasilkan bonsai yang lebih baik lagi," tegasnya.

Berdasarkan pengamatan, ratusan 'tanaman kerdil' beragam jenis itu tersusun rapi dan indah, seperti Anting Putri, Sancang, Mustam, Kimeng Arabika, Hokiantea, Serut, Waru, Cemara, dan Beringin. Koleksi bonsai kelapa yang disuguhkan pihak komunitas Kelapa Kerdil Indonesia (KKI) Sumut, juga tak luput dari perhatian ratusan pengunjung pameran.

Ketua KKI Sumut, Soegi Kontjo (kiri) dan seorang anggota komunitas KKI Sumut, Karyono, mengapit kelapa bonsai termahal yang dtampilkan di stan KKI Sumut, Minggu (27/02/2022) siang. Foto Fey

"Ada seratusan lebih bonsai kelapa dari anggota komunitas KKI Sumatera Utara yang kita tampilkan dalam pameran kali ini," papar Ketua KKI Sumut, Soegi Kontjo, yang ditemui saat berada di stan KKI Sumut.

Berdiri sejak tiga tahun silam, lanjutnya, komunitas KKI Sumut aktif mengikuti pameran. Tidak hanya itu, anggota komunitas juga semakin kreatif dalam berkarya. 

"Intinya untuk kelapa bonsai, semakin unik bentuk dan pendek tanamannya, harga jualnya semakin mahal," urai Soegi yang saat itu didampingi beberapa anggota KKI Sumut, diantaranya Karyono dan Yoesfan. 

Mengenai harga jual yang ditawarkan dalam pameran kali ini, pihaknya membanderol harga mulai Rp350 ribu hingga Rp12 juta per bonsai.

"Silakan datang ke stan KKI Sumatera Utara karena kita juga bisa memberikan pelatihan bila ada masyarakat yang ingin belajar membonsai kelapa," tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini