|

Menuai Asa dari Festival Benih dan Buah Sumut 2021

Kepala BIH Gedung Johor, Muddin Dalimunthe, dan Kasubbag Tata Usaha, Sri Wahyuni, berfoto di depan stan mereka, Kamis (02/12/2021). Foto Fey

Medan- Sejak beberapa pekan terakhir, nama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Benih Induk Tanaman Hias dan Biofarmaka di kawasan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang menjadi sorotan. Menjadi tuan rumah perhelatan Festival Benih dan Buah Sumut tahun 2021, selama dua hari yakni Jumat-Sabtu (03-04 Desember), asa terhadap benih dan buah unggulan yang selama ini terpendam, seketika menyeruak dan siap menyemarakkan dunia pertanian Indonesia.

Menyambangi areal UPT di bawah naungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, tatapan mata langsung disambut dengan bangunan kantor nan megah di bagian tengah lahan seluas 9,8 hektar (ha). Saat melangkah memasuki halaman depan, di sisi kiri terhampar beragam tanaman obat (biofarmaka) dilengkapi papan nama jenis tanaman, berikut deretan screen house, berisi tanaman anggrek, tanaman aglonema dan screen house untuk pembibitan tanaman biofarmaka dan tanaman hias.

Begitu juga di bagian belakang bangunan kantor, terdapat hamparan tanaman jahe dan kunyit putih. Sementara di sisi kanan, tampak tanaman hias yang ditata sedemikian apik. Sesuai nama institusinya, beragam tanaman biofarmaka dan tanaman hias juga membaluri hampir seluruh areal. Tanaman labu madu dengan bentuk buah tergolong eksotis di sisi kanan bangunan kantor kian mempercantik tampilan areal UPT ini.

“Kita berupaya menjadikan UPT Tanaman Hias dan Biofarmaka ini menjadi pusat referensi biofarmaka di Sumatera Utara sekaligus sebagai lokasi agrowisata dan taman edukasi serta arena pembelajaran bagi masyarakat,” ungkap Kepala UPT Benih Induk Tanaman Hias dan Biofarmaka, Ahmad Fauzan, di sela kegiatannya memantau persiapan pelaksanaan Festival Benih dan Buah Sumut tahun 2021, Kamis (02/12/2021) sore.

Hal itu dibenarkan Plt Kepala Dinas TPH Sumut, Bahruddin Siregar, yang ditemui sedang berkeliling memeriksa stan peserta. 

“Kita terus membenahi UPT ini, baik dari sisi sarana maupun prasarananya, termasuk menambah koleksi tanaman biofarmakanya,” papar Bahruddin.

Ia berharap, kegiatan ini mampu menggali potensi unggulan daerah, baik benih maupun buah, yang selama ini terpendam agar menjadi produk unggulan asal Sumut.

“Sebanyak 19 stan disiapkan panitia agar setiap peserta dari daerah menampilkan benih dan buah unggulannya yang belum dikenal luas masyarakat,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatan, produk yang ditampilkan setiap stan sangat bervariasi. Stan nomor 1 yang ditempati UPT Benih Induk Hortikultura Kuta Gadung di Kabupaten Karo, misalnya, memajang produk diantaranya wortel  berastagi, kentang, tanaman jeruk purut, tanaman andaliman dan tanaman tin varietas Jordan.

“Kita menerapkan sistem pertanaman aeroponik untuk memproduksi kentang,” tutur Kepala UPT Kutagadung, Lambok Turnip, di stannya. 

Di sebelahnya, stan UPT Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (SBTPH) memajang proses alur layanan sertifikasi dan pelabelan benih/bibit hortikultura. Menurut Kepala Subbagian Tata Usaha SBTPH, Soaduon Siregar, pihaknya sengaja memajang proses alur layanan sertifikasi dan pelabelan benih hortikultura karena selama ini masyarakat menganggap birokrasinya berbelit-belit dan tergolong mahal.

“Prosesnya tidak berbelit-belit dan retribusinya sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 48/Permentan/SR.120/8/2012,” sebutnya.

Stan berikutnya ditempati pihak UPT Mekanisasi Pertanian yang menampilkan beragam alat mesin pertanian. Deretan stan selanjutnya dihuni UPT Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Medan. Di stan ini, sang Kepala UPT, Muddin Dalimunthe langsung menyambut ramah. 

“Kita menampilkan bibit tanaman durian varietas kane, tin, mangga dan lainnya yang diperbanyak di UPT Gedung Johor,” ungkapnya yang saat itu didampingi stafnya, Sri Wahyuni, Nuriman Tambunan dan Iovie.

Tak kalah menarik produk yang dipajang stan UPT Biat Gabe Hutaraja. Bawang merah berukuran besar dan puluhan tongkol jagung  menghiasi dinding stan. 

“Tidak hanya bawang merah dan jagung yang kita tampilkan, tapi juga benih padi varietas Inpari 30 unggulan kita,” tukas Kepala UPT Biat Gabe Hutaraja, Ratna Gultom.

Kepala UPT Biat Gabe Hutaraja, Ratna Gultom, siap menampilkan produk terbaik dalam Festival Benih dan Buah Sumut Tahun 2021 di UPT Asam Kumbang, Kamis (02/12/2021). Foto Fey

Pihak UPT Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian (Latluhtan) juga seakan tidak ingin kalah dengan stan lainnya. Mengusung konsep tradisional dengan simbol sepeda onthel di bagian depan, pengelola membuat taman mini agar pengunjung betah berlama-lama berada di stan tersebut. 

Simak komentar Kepala UPT Latluhtan, Ayu Fitra, seputar hal itu.

“Tupoksi (Tugas pokok dan fungsi, red) UPT kita bukan di bidang perbanyakan bibit atau lainnya, tapi pelatihan dan penyuluhan, sehingga kita mendisain stan agar pengunjung nyaman datang ke stan ini,” urainya.

Melihat dari beragam produk yang ditampilkan, pihak Dinas TPH Sumut berharap mampu menuai asa dalam upaya menggali potensi lokal. Fey 

Komentar

Berita Terkini