|

Sumut Butuh 6.125 Penyuluh Pertanian

Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Plt Kadis TPH Sumut, Bahruddin Siregar, memukul gong sebagai pertanda dimulainya Pertemuan Evaluasi Kegiatan Penyuluh Pertanian Tahun 2021 dan Rencana Kerja Tahun 2022 di Hotel Le Polonia dan Convention, kawasan Jalan Sudirman Medan, Rabu  (24/11/2021) pagi. Foto Fey  

Medan- Sumatera Utara (Sumut) membutuhkan sebanyak 6.125 tenaga penyuluh pertanian untuk membina para petani. Demikian dikemukakan Gubsu Edy Rahmayadi saat membuka Pertemuan Evaluasi Kegiatan Penyuluh Pertanian Tahun 2021 dan Rencana Kerja Tahun 2022 di Hotel Le Polonia dan Convention, kawasan Jalan Sudirman Medan, Rabu (24/11/2021) pagi.

“Saya minta kepada kepala dinas kabupaten/kota untuk menambah jumlah tenaga penyuluh di wilayah masing-masing, sehingga peran dalam pendampingan terhadap petani lebih optimal,” ujarnya dihadapan puluhan tenaga penyuluh pertanian dari berbagai kabupaten/kota di Sumut yang mengikuti kegiatan selama dua hari ini.

Berdasarkan data, kata Gubsu Edy, jumlah penyuluh pertanian di Sumut saat ini berkisar 3.202 orang. Padahal, sesuai amanat UU No 19 tahun 2013, seorang penyuluh membina satu Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) yang terdiri dari satu desa. 

“Ketersediaan tenaga penyuluh pertanian di Sumatera Utara masih jauh dari ideal untuk melakukan pendampingan kepada petani,” tuturnya.

Gubsu Edy mengingatkan, pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam membangun negeri ini. Selain ketergantungan terhadap kebutuhan pangan strategis masyarakat sangat tinggi, sektor pertanian merupakan penopang Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sekaligus salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saat semua sektor mengalami kelesuan di masa pandemi Covid-19, pertanian justru tumbuh positif, terutama di sektor subsektor perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura,” paparnya.

Ia menambahkan, pada semester I tahun 2021, ekspor dari sektor pertanian Sumatera Utara mencapai Rp13,51 triliun, meningkat sebesar 43,33% dibanding tahun lalu senilai Rp9,4 triliun. 

“Ini mengindikasikan subsektor perkebunan, pertanian dan hortikultura menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat daerah maupun nasional,” sebut Gubsu Edy.

Sebelumnya, Plt Kadis TPH Sumut, Bahruddin Siregar, menyatakan, penyuluh pertanian merupakan ujung tombak dalam pembangunan pertanian yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan. Untuk itu,ketersediaan Sumber Daya Manusia tenaga penyuluh pertanian harus tercukupi.

“Kemampuan petani kita untuk mengakses sekaligus mengaplikasikan kemajuan teknologi masih minim karena mayoritas berusia di atas 50 tahun. Peran itu yang harusnya diisi oleh tenaga penyuluh pertanian saat melakukan pendampingan,” urainya. 

Tampak hadir, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemprovsu, perwakilan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, nara sumber, anggota Komisi Penyuluh Pertanian Sumut, para Kepala Bidang dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Dinas TPH Sumut. Fey

Komentar

Berita Terkini